JEJAK NABI,
JEJAK IMANI
@salimafillah
Sekitar lima
setengah tahun lalu, kajian Majelis Jejak Nabi pertama dibuka di Masjid
Jogokariyan, Yogyakarta. Saat itu, ia hanya sebuah hasrat kecil agar ada tempat
yang menyajikan keindahan pribadi Rasulillah ﷺ untuk
mengisi ruang kosong di dada kita tentang teladan menjadi manusia, menjadi
muslim, menjadi mukmin, muhsin, mushlih, dan muttaqin.
Betapa
terharap majelis itu dapat menampakkan senyum Rasulullah ﷺ hingga
kitapun tersenyum sepertinya; menggambarkan tangis Rasulullah ﷺ hingga
kitapun menangis bersamanya; melukiskan cinta kasih; Rasulullah ﷺ hingga
kitapun berkasih sayang sepertinya; memperlihatkan keperwiraan Rasulullah ﷺ hingga
kitapun berani sepertinya.. Hingga kita berbaring, duduk, berdiri, berjalan,
dan berlari; menjadi lelaki, suami, ayah, kakek, sahabat, panglima, pemimpin,
serta guru dengan meniti teladan beliau ﷺ.
Tapi
siapalah Salim A. Fillah; hanya thulaibil 'ilm, masih harus bersusah payah
mendidik hatinya yang kebat-kebit agar menjadi pencinta sirah dan pengikut
sunnah.
Maka harapan
terbesar di hatinya adalah agar mereka-mereka, para guru yang lebih kokoh
keilmuannya, lebih mendalam pemahamannya, lebih merasuk penghayatannya, lebih
berhak untuk mengasuh majelisnya; berkenan menyisihkan waktu mereka yang amat
mahal untuk duduk dan bertekun mengenalkan Rasulullah ﷺ pada
khalayak.
Alhamdulillah,
kini kian merebak kajian sirah, kian besar kesadaran atas pentingnya
menghadirkan Rasulullah di hati dan benak diri maupun anak-anak; dan bahwa
sirah ternyata adalah gambaran yang paling mudah disalin ke dalam
pribadi-pribadi atas bagaimana Al Quran dan Sunnah diamalkan oleh generasi
terbaik ummat ini.
Dan Majelis
Jejak Nabi, dengan kefaqiran ilmu & kedha'ifan pengasuhnya; setelah
berjalan rutin di sekira 9 kota, masih harus meminta maaf pada banyak jama'ah
di kota lain yang mengharapkannya hadir namun belum tertakdir.
'Umrah Jejak
Nabi yang kami jalani saat ini; beberapa tahun lalu adalah pinta para jama'ah
kajian, yang menghendaki dilaksanakannya beberapa pembahasan di tempat
terjadinya peristiwa sirah nabawiyah. Semoga PT Jejak Imani Berkah Bersama yang
dibentuk sebagai wasilahnya terjaga dalam ashalahnya; untuk melayani
orang-orang shalih yang hendak bertamu pada Allah, menyusuri senyum &
airmata Rasulullah ﷺ.
Kang Daan
Aria, salah seorang yang mengasasi hadirnya Majelis Jejak Nabi di Bandung
kemarin mengajak kami berfoto, dan di kanannya adalah Akhinda M. Rizaldy Latif
yang termanahi mengelola PT Jejak Imani. Ya Allah, ridhailah..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar