Satu teriakan perlawanan, bukan ketakutan Satu suara dalam kegelapan,
satu ketukan pada pintu Dan sebuah dunia yang menggemakannya bertalu-talu
-Henry Wardsworth Longfellow, Revere-
Tidak pernah terjadi dalam sejarah, para panglima pasukan musuh,
seluruhnya masuk ke dalam agama penakluknya. Kecuali peristiwa yang indah itu;
Fathul Makkah. Dan wanita ini ambil bagian dalam kancah itu, dengan sebuah
perjalanan yang sulit, dengan cinta yang rumit, dengan mengalahkan dendam yang
pahit. Namanya Ummu Hakim binti Al Harits. Di lahir, tumbuh, dan merenda masa
depan di tengah keluarga yang paling dahsyat permusuhannya terhadap da’wah
Rasulullah, Shallallaahu ‘Alaihi wa Sallam. Ayahnya, Harits ibn Hisyam, hingga
ajal menjemput tak henti memusuhi Sang Nabi. Paman, sekaligus mertuanya adalah
Abu Jahl ibn Hisyam, Fir’aun-nya ummat ini. Dan harus kita sebut nama suaminya,
‘Ikrimah ibn Abi Jahl, panglima Makkah yang paling ganas dan ditakuti setelah
Khalid ibn Al Walid.