WAJAH-WAJAH
@salimafillah
Kalau kita telisik,
riwayat-riwayat yang menggambarkan tampilan jasmaniah Rasulullah ﷺ seperti
dihimpun Imam At Tirmidzi dalam kitab Asy Syamaail Al Muhammadiyyah hampir
semua berasal dari sahabat-sahabat muda, yang menjumpa beliau bahkan saat masih
kecil.
Para 'ulama
menjelaskan bahwa hal ini disebabkan sahabat-sahabat besar di sisi Rasulullah ﷺ, terlebih
seperti Sayyidina 'Ali, Sayyidina 'Utsman, Sayyidina 'Umar, dan Sayyidina Abu
Bakr sangat segan dan ta'zhimnya pada beliau hingga tak berani menatap wajah
secara langsung apalagi beradu pandang.
Radhiyallaahu
'Anhum Ajma'iin.
Beberapa
kali mengunjungi kediaman Sayyid Ahmad ibn Muhammad ibn 'Alawy Al Maliki Al
Hasani di Rusaifah, Makkah, digeret oleh guru & sahabat saya Gus 'Alawy
'Ali 'Imron; saya pun jumpa beliau namun sungguh menatap wajah sejuk &
penuh senyum beliau juga saya tak sanggup. Tak seperti para sahabat Nabi ﷺ yang
melakukan hal ini kerana Adab; bagi saya barangkali ini lebih karena keinsyafan
sebagai pendosa yang takut ditangkap basah isi hatinya oleh bashirah beliau
yang jernih.
Duhai
bagaimana kiranya dulu jumpa Ayahandanya, Sayyid Muhammad; yang dikisahkan
selalu dengan berlinang airmata oleh para muridnya, semisal sahabat ayah saya
KH Sirodjan Muniro, Kulon Progo & sahabat guru saya KH Thoyfoer Mawardi
Kedungsari, Purworejo. Turun-temurun keluarga keturunan Nabi dari Sayyidina
Hasan ibn 'Ali yang memilih bermadzhab Maliki ini adalah mahaguru para 'Ulama
Nusantara yang bermadzhab Syafi'i.
Rumah mereka
dikhidmahkan untuk mendidik santri-santri Nusantara dalam jumlah terbatas agar
intensif belajar selama 10 tahun. Semua gratis, beruang saku, bahkan sering
santri tertentu diberi pesangon ketika lulus untuk membangun pesantrennya.
Dari
Allahuyarham Syaikhana KH MA. Sahal Mahfuzh & seangkatan hingga generasi
pembina NU Garis Lurus KH Luthfi Bashori & yang amat muda KH Azzaim
Ibrohimi yang memimpin belasan ribu santri di Ponpes Salafiyah Syafi'iyyah
Sukorejo, Situbondo adalah alumni tempat ini. Abuya Sayyid Muhammad meraih
gelar doktornya dalam bidang Hadits dari Al Azhar, sang putra Sayyid Ahmad
dalam bidang Tafsir.
Maka gambar
para guru & sahabat saya yang adalah murid-murid Rusaifah ini hanya dapat
menggambarkan rindu saya untuk nanti kembali sowan ke Rusaifah.
Tampak dari
kiri ke kanan; Gus Awy, putra KH Ali 'Imron Lamongan; Gus Idror Maimoen, putra
Syaikhana KH Maimoen Zubair Sarang, Rembang; Al Faqiir; dan Gus Bilal dari
Purworejo, periparan pula dengan Gus Awy. HafizhahumuLlaahu ajma'iin.
Mari memburu
akhlaq & ilmu seakan kita adalah ibu yang kehilangan anak semata wayang.
Adab tak lahir dari membaca buku-buku; berguru atau setidaknya bertemu
wajah-wajah shalih-lah yang akan menjadikan kita bercermin lalu malu, bahwa
tutur & laku kita masih jauh dari yang dituntut oleh Rasulullah ﷺ terrindu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar