****
Kondom. Saya tak tahu apa itu kondom. Ada yang bilang, kondom adalah pengaman.
Betul juga, pengaman dari terbongkarnya matarantai
korupsi yang melibatkan para petinggi 1 dan 2 di negeri ini.
Ada yang berteori, kondom adalah
alat untuk memperlama. Ya saya pun setuju. Dengan kondom, para pejabat korup
dapat memperlama daya tahan korupsinya hingga 7 turunan. Seandainya bisa,
kondom yang digunakan awet berpuluh tahun. Hingga rakyat Indonesia melupakan
setiap detail kasusnya.
Ada lagi yang
mengatakan, kondom adalah alat menjaga tetap steril. Ya, saya tak berani
membantahnya. Dengan kondom, semua lingkaran telah "diamankan". Tak
ada celah bagi "kuman-kuman" atau "virus-virus" untuk
menyusup.
Wah prinsipnya,
kondom sangat bermanfaat bagi koruptor. Apalagi kondomnya aparat-aparat
berpangkat dan pejabat-pejabat hebat. Tanpa kondom, jangan coba-coba berani!
Baru tertuduh berzina saja bisa dipenjarakan 18 tahun lhoooo .....!!
Perhatikan yang punya kondom. Aman bukan? Buktinya Pak Boed, Nenek Mega, Om Jok, Aki Ahok, Mbok Sri, Mas AU, Om AM, dan ribuan koruptor lainnya tetap aman dan higienis dalam menjalankan korupsinya. Karena kondom itulah, mereka berprinsip, "Berani kotor itu hebaat!"
(Tulisan lama, 3
Desember 2013)
Setelah Jokowi jadi
presiden. Saya bingung, kondom jenis apakah yang ia gunakan. Kondom yang
tentunya sangat elastis. Aparat penegak hukum sakan sangat mandul dan tak
berdaya. Sebab mereka sudah biasa dihadiahi kondom sebenarnya.
22 Mei 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar