PEKANBARU
– Cita-cita kebangkitan Islam bukanlah mimpi di siang bolong. Ia bisa diwujudkan
asal memenuhi syarat untuk bangkit. Selain eksistensi umat yang nyata disetiap
aspek kehidupan, kebangkitan juga mensyaratkan bangkitnya ulama dalam memimpin
umat. Ulama harus menjadi pelopor kebajikan dan suritauladan. Jika kedua syarat
itu terpenuhi, kebangkitan hanya soal waktu.
Demikian
orasi yang disampaikan Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) Partai Keadilan
Sejahtera (PKS) KH Rahmat Abdullah dihadapan ratusan massa kader PKS di halaman
Masjid Baitul Makmur, Jalan Warta Sari, Tangkerang Selatan, Pekanbaru, Riau,
Senin (22/9/2003) lalu. Kehadiran petinggi PKS itu di Pekanbaru adalah dalam
rangka safari dakwah dan temu kader PKS se-Pekanbaru.
Menurutnya,
kebangkitan Islam bisa tercapai dengan beberapa syarat. Pertama, kebangkitan
umatnya, yaitu jika umatnya telah eksis di seluruh aspek kehidupan. Kedua,
kebangkitan ulama, yakni jika para ulama mampu memberikan tauladan dalam
kepemimpinan. "Kebangkitan umat tidak akan terjadi tanpa kebangkitan
ulama. Ulama harus memberikan tauladan dalam memimpin. Sedangkan standar
kebangkitan ulama bukan dari segi materinya, tetapi eksisnya aqidah, keimanan,
serta akhlaknya. Jika sudah demikian, kebangkitan Islam tinggal menunggu
waktu," papar Rahmat yang juga Ketua Yayasan Pendidikan dan Dakwah Iqro,
Pondok Gede, Bekasi. Terkait dengan tuduhan fitnah oleh negara-negara Barat dan
sekutunya yang menuduh Indonesia sebagai sarang teroris, Kyai karismatis itu
mengatakan bahwa tuduhan itu sebagai bukti ketakutan mereka terhadap
kebangkitan Islam di Indonesia. "Hal ini bisa dibandingkan ketika Orde
Baru masih berkuasa, berlaku represif terhadap umat Islam tidak pernah kita
dengarkan tuduhan-tuduhan dari pihak asing atau luar negeri," ungkapnya.
Ia
menghimbau kepada pemimpin negeri ini untuk tetap waspada dan hati-hati, jangan
sampai mengorbankan umat Islam lagi. Pesan yang sama juga disampaikan kepada kaum
muslimin agar menjaga ukhuwah dan tidak mudah termakan oleh stigma-stigma yang
sengaja dihembuskan untuk menyudutkan dan memecahbelah umat Islam. Sedangkan
kepada para kader PKS, Rahmat meminta mereka agar lebih giat dalam mendakwahkan
Islam kepada umat dengan kesabaran dan senantiasa meminta pertolongan pada
Allah SWT.
Ketika
ditanya oleh salah seorang peserta tentang dari mana mengajak seseorang untuk
mencintai Islam? Beliau memberikan contoh; sesorang yang ingin masuk Islam hanya
karena ingin menikah maka yang harus kita lakukan bukanlah menghina atau menolaknya
tetapi kita harus menerimanya dan kemudian membinanya terus menerus tentang
keislamannya.
"Pintu
adalah tempat lewat. Tidak ada orang yang mau berdiam diri di pintu selamanya,
walau di pintu rumah sekalipun," jelasnya memberi tamsil. Kader PKS yang
telah mengikrarkan diri sebagai da’i harus menjelaskan tentang kesempurnaan (syumuliyatul)
dakwah Islam yang bisa menopang kebangkitan Islam yang sedang dinanti, katanya.
[Am/Nico Rialdo]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar