. ..bersama Ust YM
Lesen Wan
Saya
beristighfar kepada Allah, sudah berani-beraninya membahas ayat-ayat-Nya. Saya
udah usahakan minta izin kepada guru-guru pribadi saya. Seraya minta didoakan.
Agar bisa mengajarkan apa yang diridhai Allah. Saran dan kritikan, tetap
berguna buat saya.
Baik. Kita
lanjut…
Secara kosa
kata, insyaaAllah Auliyaa’ adalah bentuk jamak dari kata tunggal “waliyyun”.
Sedangkan
kosa kata “Waliyyun” diambil dari kata kerja “waliya-wilaayatan”.
Berikut
adalah beberapa bentuk perubahan dari kata kerja “waliya” serta berbagai makna
dan penggunaannya:
1. Bentuk Pertama
وَلِيَ عَلَى يَلِي ، لِ / لِهْ ، وِلَايَةً وَوَلاَيَةً ، فَهُوَ وَالٍ ، وَالْمَفْعُوْلُ مَوْلِيٌّ
– Fi’il Madhi (kata kerja lampau): “Waliya”.
– Fi’il Mudhari’ (kata kerja sekarang):
“yalii”.
– Fi’l Amr (kata kerja perintah): “li/ lih”.
– Mashdar (kata benda, kata dasar):
“wilaayah/ walaayah”.
– Isim Fa’il (subjek, pelaku): “Waalin”.
– Isim Maf’ul (objek): “Mauliyyun”.
Maknanya:
وَلِيَ الْبَلَدَ : حَكَمَهُ وَتَسَلَّطَ عَلَيْهِ
– “Waliyal balada” berarti memimpin dan
berkuasa terhadap Negara tersebut.
وَلِيَ فُلَانًا : أَحَبَّهُ
– “Waliya fulaanan” berarti mencintai si
fulan.
وَلِيَ الشَّيْءَ / وَلِيَ عَلَى الشَّيْءِ : مَلَكَ أَمْرَهُ وَقَامَ بِهِ
– “Waliyas Syai-a/ waliya ‘alaas Syai-i”
berarti menguasai suatu urusan dan menjalankannya.
وَلِيَ فُلَانًا / وَلِيَ عَلَى فُلَانٍ : نَصَرَهُ
– “Waliya fulaanan/ waliya ‘alaa fulaanin”
berarti menolong si fulan.
(Bersambung
ke Lesen Tu).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar