INSPIRASI
DARI SEBELAH
Perjalanan
Rezeki
Kisah
pertama
Bengkel
motor kecil milik Yono belakangan ini sepi pelanggan. Secara logika,
penyebabnya bisa jadi karena kalah bersaing. Sejak dibukanya bengkel suku
cadang resmi yang besar sekitar 200 meter dari bengkelnya, pendapatannya
menurun drastis. Begitu menurut logika. Awalnya Yono tak ingin berpikir
demikian, karena baginya itu sama saja dengan menyalahkan takdir atas rezeki.
Namun kondisi bengkel yang sepi pengunjung, lama-lama membuatnya galau. Dua
hari kemarin, bahkan tak satu pun pengunjung datang. Akhirnya Yono membatin,
bahwa jika sampai akhir pekan tak ada pengunjung sama sekali, maka ia terpaksa
akan menutup bengkel dan berikhtiar membuka usaha lainnya. Meski sejujurnya, ia
sendiri tak tahu usaha di bidang apa lagi yang dikuasainya selain memperbaiki
mesin motor. ya apa boleh buat, demi dapur yang tetap ngebul.
Kisah kedua
Leni adalah
seorang ibu rumahtangga yang memiliki bisnis online agen kerudung merk
terkenal. Usahanya terbilang maju. Sejak dimulai setahun yang lalu, kini
reseller nya sudah dua puluhan. Suatu hari ia menerima order dari seorang
reseller senilai lima juta rupiah. Jumlah yang terbilang besar untuk satu kali
transaksi dari reseller. Maka Leni pun menyiapkan barang yang diorder dan
membungkusnya dengan rapi, meski sang reseller belum mentransfer. Barang siap
kirim deh pokoknya. Supaya tidak kehabisan stok, Leni kulakan kembali kerudung
lebih awal pada produsen.
Kisah ketiga
Winda sedang
berbunga-bunga. Pasalnya ia merasa menemukan pangsa pasar baru yang prospektif
untuk berjualan kerudung, yaitu sekolah Nana--puterinya. Para orangtua siswa di
sekolah tersebut sebagian besar menyukai model dan motif kerudung yang dijual
oleh Winda. Pertama kali ia jualan, kerudungnya laku 40pcs. Sebulan kemudian,
pesanan ada lagi, bahkan kali ini bertambah jadi sekitar 60pcs. Dengan semangat
Winda mencatat semua pesanan tersebut dan order ke agen. Betapa senang Winda
saat diberitahu bahwa semua model dan motif yang dipesannya available dan siap
dikirimkan. Maka pagi itu, dengan semangat ia memacu motornya menuju ATM
terdekat.
Qadarullah,
sebuah motor berkecepatan tinggi menabrak motor milik Winda. Pelakunya tabrak
lari. Winda yang tak sadarkan diri di jalanan, ditolong oleh beberapa orang.
Dibawa ke sebuah kios di sisi jalan. Ada orang yang dengan sigap mengejar
pengemudi ugal-ugalan tersebut, ada yg sibuk memaki, ada pula ibu pemilik kios
yang memijiti Winda dan memberinya kayuputih.
Winda
akhirnya sadar. Tak ada luka parah yang dideritanya, Alhamdulillah. Ia hanya
merasa pusing dan pegal akibat beberapa memar. Namun masih bisa berjalan. Lain
halnya dengan motornya yang rusak parah. Orang yang membantu mengejar pelaku
tabrak lari pun kembali dengan tangan kosong.
Ibu pemilik
kios menyarankan Winda untuk tetap memeriksakan lukanya ke Puskesmas terdekat.
Ia menawarkan untuk mengantar Winda dg motor milik anaknya dan menyuruh agar
Winda menaruh motornya di bengkel milik Yono yang terletak di sebelah kiosnya.
Winda menuruti saran tersebut.
Pendek
cerita..
Uang
sejumlah lima juta yang sedianya akan dibayarkan oleh winda pada leni, kini
terbagi ke Puskesmas, tukang urut, dan bengkel milik Yono. Nyaris tak bersisa.
Leni--yang
terlambat mendapat kabar, sempat marah-marah karena mengira Winda PHP.
Belakangan saat ia tahu kondisi Winda yang sesungguhnya serta penyebab batalnya
orderan, Leni akhirnya bisa menerima pembatalan tersebut.
Sementara
Yono.. Alhamdulillah, bengkelnya tak jadi tutup, karena ia mendapat order
memperbaiki motor Winda.
Mengetahui
musibah yang menimpa Winda, maka ibu-ibu wali murid di sekolah anaknya, sepakat
untuk membayar di muka untuk pembelian kerudung mereka. Hingga akhirnya Winda
pun bisa tetap memesan kerudung pada Leni.
*
Rezeki..
Seringkali
datang dari arah yang tidak terduga. Kadang cepat, kadang seolah lama. Yang
sepertinya sudah di depan mata, acapkali meleset. Sebaliknya, ada juga yang
semalam tak ada tanda-tanda, paginya ia datang menyerbu.
Rezeki..
Yakinlah
bahwa ia akan datang tepat pada waktunya. Bahkan meski tak memakai kur ir, ia
tak akan salah alamat. Karena pengirimnya adalah Allah yang Maha Tahu tempat
tinggal semua umatNya.
Tugas kita
hanya mengencangkan ikhtiar dan memantapkan tawakal. :)
#PrithaKhalida
Tidak ada komentar:
Posting Komentar