Majalah
Tarbawi Edisi 230 Th. 12 Rajab 1431 H,
29 Juni 2010 M
Seperti kita mencari alamat tertentu, kita biasa bertemu dengan
banyak orang di sepanjang jalan yang
dapat kita tanyai. Kita tetap memerlukan orang-orang seperti itu sekalipun ada
peta di tangan kita. Bahkan sekalipun peta sudah sangat jelas dan mudah.
Allah mengerti kebutuhan itu. Dan orang-orang
yang kita tanyai di sepanjang jalan itu adala para ulama. Sebagai peta jalan
kehidupan, Allah telah membuat semua petunjuk dalam Al-Qur’an begitu mudah
dan jelas. Sebegitu mudah dan jelasnya, hingga Ibnu Taymiah mengatakan bahwa
sebagian besar isinya dapat oleh sebagian besar manusia dengan hanya
menggunakan akal sehat. Hanya sedikit sekali yang tidak kita pahami. Dan
wilayah para ulama.
Begitulah Allah memfasilitasi proses
pembelajaran manusia. Ketika Ia memutuskan nubuwwah, dan menyisakan teks serta
mengabadikannya, membiarkan manusia bergelut dengannya, ia tetap tidak
membuatnya tidak sampai pada batas kesulitan yang bisa menghempaskan manusia
dalam keputusasaan. Disamping memudahkan isi dan bahasa dari teks tersebut,
Allah swt juga membangkitkan orang-orang tertentu yang mewarisi kerja-kerja kenabian
walaupun tidak memberikan status nubuwwah: yaitu mengajar manusia.
Dalam makna pewarisan itulah Rasulullah saw
bersabda: “sesungguhnya para nabi itu tidak mewariskan dinar dan dirham. Mereka
hanya mewariskan ilmu. Siapa saja yang mengambilnya, sungguh ia telah
mendapatkan jatah (warisan) yang banyak.” Para pewaris nabi itu adalah kafilah
panjang yang akan terus-menerus mengisi ruang kehidupan manusia dan
mempertahankan jejak kenabian dam narasi zaman. Jumlah mereka tidak banyak.
Tapi selalu tampak seperti tugu kehidupan yang tegak dengan kekar. Dalam
rangkaian itulah Rasulullah saw menyampaikan janji Allah swt bahwa ia akan
membangkitkan pada setiap rotasi seratus tahun para ulama yang akan
memperbaharui agama ini.
Mewariskan kerja nubuwwah tanpa memberikan
statusnya adalah salah satu rahasia Allah swt dalam memudahkan manusia
menemukan alamat kehidupannya. Dengan begitu Allah menutup semua pintu yang
dapat dijadikan alasan oleh manusia untuk tidak menemukan alamat yang
ditujunya.
Kehadiran para pewaris nabi itulah yang
menjelaskan kepada kita sebuah rahasia sejarah mengapa Islam pasti akan
memenangkan pertarungan dengan agama dan ideologi lain dalam merebut akal dan
hati manusia. Maka keabadian teks bersanding harmoni dengan jumlah pemeluk
agama ini yang terus bertambah dan memenuhi ruang bumi kita hingga kiamat
kelak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar