By: Nandang Burhanudin
****
Letih mematri hati, jiwa teramat merana atas dosa diri
yang seluas samudera. Nada jiwa selalu berkata, tidak lagi pedulikan
penghargaan manusia yang justru menjadi noda. Nun jauh terbentang lapangan
jihad, melejitkan asa meraih ridho Allah Ta'ala.
Malam hari pulang membina.
Menyusuri pagi demi keperluan ke ibu kota Jakarta. Teringat jadwal sore hari,
hingga perjalanan kembali lebih cepat dari biasa. Berjam-jam saya binasakan
rasa bosan dan lapar, sedari pagi sarapan terlewatkan. Semilir angin cukup
menentramkan, setenteram mahasiswa yang diundang Jokowi dalam jamuan malam.
Jamaknya acara
mahasiswa yang terbiasa "alakadarnya", entah apa saya malah
berapi-api menyampaikan konsep "Al-Wala wal Baraa" dengan slide
Bahasa Arab yang pasti tak dipahami peserta yang kebanyakan "saintis
murni".
Sejam lebih lima
belas menit tak terasa, seiring antusiasme peserta yang nampak masih belia.
Muda-mudi calon pemimpin masa depan, Syubbanul Yaum Rijaalul Ghod. Pemuda hari
ini, pemimpin masa depan.
Saya segera pamit
karena Maghrib sudah ditunggu grup lain, di sebuah rumah makan, semoga cukup
mengobati lapar yang berbinar. Namun.
.. sejam menanti, travel selalu penuh. Sudah naik pun, dipersilahkan turun kembali, karena ada wanita paruh baya yang minta didahulukan.
.. sejam menanti, travel selalu penuh. Sudah naik pun, dipersilahkan turun kembali, karena ada wanita paruh baya yang minta didahulukan.
Ala kulli haal. Saya
nikmati Bandung di waktu malam, seiring rencana keberangkatan ke negeri
Fir'aun. Saya merenung, kita aktivis dakwah yang katanya senior, tanpa sadar
telah berlaku zhalim terhadap mad'u kita kalangan mahasiswa.
Mereka kekurangan pembimbing
yang mumpuni, dana yang cekak dan tentunya fokus pembinaan yang terabaikan.
Tambah lagi, mahasiswa diposisikan sebagai agent of change. Namun penyikapan
kita selalu alakadarnya.
Mari kembali menengok
taman kampus kita. Jangan selalu menyalahkan atas ranting pohon yang merangas
atau daun yang berguguran. Sedang kita tak rajin merawat, menyiram, dan
menyuburkan persemaian.
23Mei 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar