By: Nandang Burhanudin
*****
Semua mengakui Islam adalah din rahmat bagi semesta
alam. Tidak satupun ajaran Islam melainkan menjadi way of life bagi siapapun
yang mengikutinya. Benua Eropa dan Amerika maju berkat Islam. Sedangkan dunia
Arab binasa, karena jauh dari Islam.
Lantas Islam seperti apa yang menakutkan
Yahudi-Kristen dan blok kekufuran? Apakah Islam yang berkibar hanya di bendera,
warna, atau terimplementasi dalam hukuman hudud? Sama sekali bukan. Yahudi,
Kristen, dan blok kafir tidak takut dengan semua itu. Sama halnya merekapun
tidak takut dengan teriakan takbir, yang toa dan loud speakernya masih made in
luar baik Asing maupun Aseng.
Ternyata oh ternyata, musuh-musuh Islam sangat takut
dengan umat Islam yaitu saat syariat Islam terimplementasi dalam 3 hal:
1. Kemandirian persenjataan untuk pertahanan dan
ekspansi dakwah.
Turki Utsmani atas nama Khalifah selama 300 tahun
berhasil melarang lalu lintas laut Mideterania dari kapal-kapal menuju benua
Eropa dan Amerika. Waktu itu tak ada yang berani menentang kebijakan Utsmani,
seiring kemajuan Utsmani yang sukses membangun kemandirian alutsista.
Bandingkan dengan kita sekarang. Tidak ada satupun
negara, melainkan sangat tergantung dengan Asing dan Aseng dalam hal
persenjataan. Uniknya, para aktivis gerakan Islam hanya sibuk berdalih,
"Kita punya Allah." Lupa bahwa Allah telah memerintahkan umatnya
untuk mempersenjatai diri dan melakukan persiapan-persiapan. Anehnya, ayat ini
dilaksanakan blok kekufuran dengan melakukan riset teknologi.
2. Kemandirian pangan dan logistik dalam negeri.
Ayat-ayat AlQuran, Sunna Rasul, dan thoriqoh
perjuangan Rasul selalu memperhatikan sisi kemandirian logistik.
Pengusaha-pengusaha era sahabat hingga tabiin, menjadi tulang punggung kemajuan
perjuangan Islam. Thoriqoh perjuangan Rasul sejak awal didukung pengusaha
sukses bernama Siti Khadijah.
Fakta tak terbantahkan, saat 3 tahun lebih dikucilkan
dan diembargo kafir Quraisy, harta Siti Khadijah pun menjadi penyelamat
perjuangan baginda. Demikian stabilitas logistik sangat diutamakan. Rasul pula
yang memprakarsai penguasaan lahan pertanian dan sentral bisnis di Madinah yang
dikuasai Yahudi. Hingga saat Yahudi melakukan makar. Islam berjaya mengusir
mereka.
Bandingkan dengan kita saat ini? Teriakan takbir saat
demo, tak berhasil membeli saham satu pun supermarket. Malah teriakan kita di
konferensi tak berpengaruh pada penciptaan industri pangan. Justru baliho,
majalah, spanduk, hingga asesoris semuanya disuplai pihak yang selama ini
dituduh sebagai blok kekufuran.
3. Kemandirian dalam industri obat dan kesehatan.
Nabi bersabda. Setiap penyakit ada obatnya. Namun
sayang, industri obat dan alat kesehatan dikuasai lagi oleh blok kekufuran.
Kita hanya teriak-teriak masalah halal haram. Tapi tak pernah beranjak
melakukan riset untuk meneliti penyakit dan memproduksi obatnya. Sehingga
praktik-praktik penyembuhan didominasi blok kekufuran dari mulai perdukunan
hingga dukun modern.
Dulu seorang Shalahuddin AlAyyubi mampu menaklukkan
Richard si Hati Singa. Karena selain panglima dan amirul mukminin di medan
tempur, AlAyyubi seorang yang paham tentang anatomi tubuh. Bandingkn dengan
kita saat ini. Teriakan kita mengkafirkan. Tapi obat dan perawatan kita percayakan
pada blok kekufuran.
Jadi kawan. Syariat Islam bukan monopoli para ustadz, kiai,
lulusan Timur Tengah. Tapi syariat Islam adalah kebersatuan ilmu dan aturan
hidup yang bisa memerdekakan manusia dari penghambaan kepada manusia menuju
penghambaan mutlak kepada Allah semata. Jangn terripu dengan seruan syariat
Islam yang hanya di tataran cangkang tanpa isi. Sebab sejatinya mereka
diperintahkan blok kekufuran untuk memalingkan umat Islam dari kemandirian
alutsista, logistik, dan obat. Semoga kita paham.
07 Mei 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar