BEAUTIFUL
Sudah lama
saya tidak bertutur tentang sedekah di Republika. Awal-awal dulu perjuangan
dakwah, atas izin Allah, saya banyak dibantu Republika.
Memublikasi
ajaran-ajaran Allah dan Rasul-Nya tentang sedekah. Republika pun tidak sedikit
memuat testimoni Keajaiban Sedekah.
Salah satu
kisah menarik yang ada di pekan ini, berkaitan dengan kisah seorang ibu yang
hamil. Lama sekali beliau nggak hamil-hamil. Hingga kemudian tertarik untuk
sedekah. Alhamdulillah, setelah sedekah, suaminya dipecat dari pekerjaannya.
Sampai di
sini, nggak ada yang mau sedekah. Masak sedekah terus jadi susah? Sedekah kok
kemudian dipecat dari pekerjaan? Nggak lucu dong. Tapi kisah sedekah emang
nggak bisa ditebak.
Nggak
selamanya berjalan sesuai dengan apa yang kita bayangkan. Tidak sedikit yang
mengalami dulu suka duka, lika liku. Baru kemudian dia sampai kepada apa yang
dijanjikan Allah untuk mereka yang bersedekah.
Rupanya,
sebab dipecat, karena suaminya ini banyak di rumah. Karena banyak di rumah,
'jadi' itu anak. Istrinya hamil. Setahun kemudian, suami-istri ini sudah
menimang bayi. Subhanallah. Bertanyalah kita, lalu bagaimana dengan pekerjaan
suaminya? Bagaimana dengan kehidupannya? Tentu akan berat nantinya.
Ini dia.
Kita ini suka mendramatisasi keadaan. Suka sekali berpikir buruk, jelek,
sempit. Bahkan tidak sedikit buruk sangka sama Allah, juga sama ustaznya.
Tidak
sedikit juga yang merasa kapok dengan sedekah. Malas, karena tak kunjung ada
hasilnya. Bila tidak berhasil, maka dikatakan, makanya jangan ngarepin balesan.
Masak sama
Allah nggak boleh berharap balasan? Sama Allah itu namanya doa. Dan ini adalah
tambahan amal saleh yang namanya sedekah. Harusnya dikatakan kepada mereka yang
bersedekah, mbok yang sabar.
insya Allah
Janji Allah pasti akan datang. Innahuu laa yukhliful mii’aad, Allah nggak bakal
ingkar janji. Allah aja sabar nunggu kita bertaubat, beramal. Masak kita nggak
sabar menunggu Janji Allah datang?
Ketika Allah
Berkehendak sama suami ini, dengan dibuat-Nya berhenti bekerja. Tentu Allah
Yang Maha Tahu keadaan hamba-Nya. Suami ini bercerita, relatif nggak masalah
dengan berhentinya dia dari pekerjaan.
Dia masih
bisa hidup dan menghidupi istrinya, serta orang tua yang ikut dengan mereka.
Ini melalui wasilah pesangon dan tabungannya selama ini.
Mereka
berbaik sangka bahwa Allah sedang 'merumahkan' dia agar bisa banyak bersama
istri, dan memprogram kehamilan. Seraya berdoa bareng, dhuha bareng, tahajud
bareng.
“Beautiful,”
kata mereka. Amazing! Sesuatu yang jarang sekali mereka lakukan ketika suami
ini bekerja. Masya Allah. Suami-istri ini bisa sahur bareng dan buka puasa
bareng. Subhanallah. Maha Suci Allah Yang Mengatur Segalanya. Dan finally,
istrinya ini hamil. Alhamdulillah.
Terus
bagaimana pekerjaannya? Sang suami dikembalikan pekerjaannya oleh Allah, di
tempat yang berbeda. Dan dia bersama istrinya, menikmati buah dari sedekah dan
keyakinannya. Sungguh Allah Maha Benar Perkataan-Nya.
Sumber: buku
Allah dulu,Allah lagi,Allah terus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar