SUJUD
Harapan,
jalan keluar, dan solusi akan selalu ada bila saudara bertuhan Allah. Karena,
semua itu Allah yang punya.
Tidak ada
yang tidak mungkin bagi Allah. Tidak ada yang mustahil untuk Allah. Selalu ada
itu semua.
Yuk, kita
lihat ayat berikut ini. Ayat ini pernah memotivasi saya. Ayat ke-27 Surah
as-Sajdah.
“Dan, apakah
mereka tidak memerhatikan bahwasanya Kami menghalau (awan yang mengandung) air
ke Bumi yang tandus, lalu Kami tumbuhkan dengan air hujan itu tanam-tanaman
yang daripadanya (dapat) makan binatang-binatang ternak mereka dan mereka
sendiri. Maka, apakah mereka tidak memperhatikan?"
Saya melihat
Allah menghalau awan yang mengandung air ke Bumi yang tandus hingga Bumi itu
kemudian subur dan bisa bermanfaat.
Siapa yang
mempunyai awan tersebut dan siapa yang mempunyai Bumi yang tandus? Tentu saja
adalah Allah. Persoalan dan jawaban, Allah yang punya. Subhanallah. Lalu,
mengapa kita bisa mencari pertolongan selain Allah? Sedang dua-duanya di tangan
Allah?
Saya melihat
ayat itu. Lalu, saya bahagia. Saya tersenyum. Saya yakin semua harapan pasti
selalu ada. Semua jawaban selalu ada. Semua solusi juga selalu tersedia.
Itu semua
bukannya tidak ada, kok. Persoalannya adalah apakah Allah mau “menghalau” itu
semua? Menggiringnya? Hingga ada di hadapan kita?
Obat
bukannya tidak ada. Tapi, Allah yang belum mengasih (memberi) buat kita.
Obat-obat yang diminum sama yang sakit jadi tidak ada pengaruh semua. Duit,
pekerjaan, proyek, tagihan, jodoh, bukan tidak ada. Pastinya semua ada.
Saya yakin.
Allah menyediakan persoalan, pasti berikut jawabannya. Tapi, duit, pekerjaan,
proyek, tagihan, jodoh, tidak atau belum disodorkan oleh Allah buat kita.
Melihat isi
ayat itu, adanya di Surah as-Sajdah, saya lalu tersenyum dan juga bahagia.
Sebab apa? Saya baik sangka sama Allah dan kagum sama Allah. Bahwa semua yang
kita perlukan—sebagai “awan yang mengandung air”—untuk membuat Bumi yang tandus
jadi subur adalah sujud. Ya, sujud. Kita harus bersujud.
As-Sajdah
berarti sujud. Dan, memang persoalan ini persoalan abad ini juga. Makanya,
orang kayak kehilangan arah
Source:
Allah dulu,Allah lagi,Allah terus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar