Dari Ippho
Santosa tentang Ustadz Yusuf Mansur....
Ustadz Yusuf
Mansur hari ini milad. Boleh juga disebut ulang tahun. Maka kita ucapkan:
semoga tetap sehat, semakin manfaat, rezeki berlipat, dicintai umat, dan
selamat dunia-akhirat. Aamiin.
Pertemuan
pertama saya dengan beliau pada tahun 2009. Di rumah beliau. Selanjutnya,
izinkan saya menyebut beliau, YM. Semata-mata untuk meringkas dan mempermudah
saja.
Berbanding
ustadz-ustadz kondang lainnya, YM lebih gampang diakses. Lihat saja di social
media. Di sisi lain, kalaupun bertemu Aa Gym, Habib Rizieq, atau senior-senior
lainnya, YM tak keberatan untuk cium tangan. Humble.
Padahal
bisnisnya triliunan rupiah. Rumah tahfiz-nya ribuan cabang. Pengaruh dan
jangkauannya jangan ditanya. Sangat meluas, sangat mendalam. Namun begitulah,
tetap humble.
Ketika
di-bully dan diolokin orang, YM cenderung untuk mengalah. Biasanya diam atau
malah minta maaf. Padahal dengan pengaruh, relasi, dan follower yang dia punya,
dia bisa membalas dengan lebih keras. Tapi itu nggak pernah dia lakukan.
Satu hal
lagi. Pengalaman pribadi nih. Kalau ada sesuatu yang BAIK dari saya, YM sering
mengekspos itu di depan publik. Di social media, tabligh akbar, atau di mana
gitu. Tapi kalau ada yang KURANG BAIK dari saya, YM men-japri saya. Diam-diam.
Orang lain nggak perlu tahu.
Kadang saya
heran sama beberapa orang yang ngakunya teman saya. Tapi kalau ada yang kurang
baik dari saya, eh kritiknya malah di social media atau grup WA. Sebagian malah
cari panggung, pengen terlihat heroik. Padahal kan dia bisa japri saya. Saling
kenal tho?
Bukan
apa-apa. Insya Allah saya sangat terbuka dengan kritik. Tapi kalau ada kritik
antar tokoh seperti itu, biasanya yang ribut malah follower kita. Gaduh. Kalau
dibiarin, dalam jangka panjang malah bisa mengarah pada perpecahan umat.
Soal
beginian YM cuma berpesan ke saya, "Nggak usah dibalas. Nggak usah
dipikirin. Ntar follower malah bingung dan pecah." Padahal umur saya dan
YM cuma beda 2 tahun. Tapi dari segi bijaksana dan perihal lainnya, saya bener-bener
tertinggal juga sangat perlu belajar.
Terakhir, YM
juga menganjurkan kita untuk berbisnis dan kuat finansial. Nggak harus langsung
besar. Bertahap dulu juga boleh. Malah kalau ngarepnya langsung besar, ntar
malah nggak mulai-mulai. Lagi-lagi saya setuju dengan hal ini. Saya harap, Anda
juga.
Sekian dari
saya, Ippho Santosa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar