Inspirasi
Pagi YM
Yuk, Belajar
Bahasa Dunia
Satu hari
belajar satu kosakata bahasa Arab. Supaya bisa bahasa Qur’an. Bahasa surga.
ODOA untuk Qur’an kan udah. Sekarang, One Day One Arabic.
Semua bahasa
bakalan musnah. Ga kepake. Kapan? Saat masuk alam kubur. Apalagi di akhirat
sana. Satu-satunya, ya bahasa Arab.
Maka nggak
ada salahnya dan bakal banyak manfaatnya jika kawan-kawan, dengan latar
belakang apapun, berkenan belajar bahasa Arab. Satu hari satu kosakata per
kalimat. Cukup.
Ucapkan
misalnya: Terima kasih. Tapi tambahin, “Terima kasih. Syukron.
Jazaakumuwllooh.” Syukran = Terima kasih. Dalam arti yang lebih dalam lagi.
Jazaakumuwllooh
= semoga Allah membalas kamu. Ahsanal jazaa=dengan balasan yang lebih baik.
Ucapkan,
“Bye... Ma’assalaamah.” Ma’assalaamah = Semoga selamat, menyenangkan, ga ada masalah
apa-apa. Keren kan bahasa Arab itu? Kerener.
“Good
Morning. Shobaahus Suruur. Pagi yang menyenangkan.” Banyak ungkapan dalam
bahasa Arab yang juga mengandung doa2dankebaikan.
“Apa kabar?
Kef haalukum? Bagaimana keadaan kamu? Alhamdulillaah?” Jawabnya, “Bikheir,
shih-hah wa ‘aafiyah. Alhamdulillaah.”
Bikheir =
Baik. Tapi baik yang bermakna lahir batin. Shih-hah wa ‘aafiyah. Sehat yang
enak dibawa taat dan ibadah.
InsyaaAllah
saya bantu kawan-kawan untuk bisa ngakrabin bahasa Arab sehari-hari. Dan siapa
aja yang bisa bantu yang lain, bantu ya. Bahasa Qur’an, bahasa surga.
Ucapin,
“Morning all…”. Gapapa. Tapi tambahin, “Morning all… Pagi. Assalaamu’alaikum
warohmatuwlloohi wabarokaatuh.” Dobel-dobel kerennya dah.
One Day One
English. Ok. One Day One Caina. Ok. One Day One Arabic. One Day One Bahasa
Dunia dah. It’s Kerenest. Paling keren. Mumtaaz.
2019
mudah-mudahan kita-kita dah bisa minimal 7 bahasa. Aamiin. Satu hari satu
percakapan, maka satu 365 percakapan. Lima tahun? Wuih… 1825 percakapan.
Slow but
sure. Mahlan mahlan. Laakin, ‘ajiib…
Ucapkan ini
ke istri. “Uhibbuki, Yaa Nuuro Qolbii… Saya cinta Kamu, Duhai Cahaya Hatiku.”
Sambil ngasih 10 juta. Dijamin istri senyum lebar.
Pelajari
bahasa dunia. InsyaaAllah suatu saat bahasa itu dengan izin Allah membawamu ke
tempat asalnya. Siapa tau dengan belajar bahasa Qur’an, yakni bahasa Arab, bisa
membawamu ke surga. Asal dengan niat ikhlas. Pengen nuntut ilmu karena Allah.
Jangan
berpikir kayak the loser ya. Ga demen saya. Dan diskusi ini jgn dibawa ke
diskusi negatif. Be positif.
Jangan sampe
ada kalimat, “Emangnya kalo bisa bahasa Arab pasti bisa masuk surga?” He he he.
Ga begitu. Tapi mempermudah, insyaaAllah iya.
Lagian
belajar bahasa lain, insyaaAllah menyenangkan kok. Once, marroh, suatu saat,
ketemu orang, dari negeri asal tuh bahasa, wuih… Seneng.
Kalo orang
saleh, bertaqwa, masuk kubur, sedangkan dia ga bisa bahasa Arab, gimana?
Menurut saya, kejauhan nanyanya.
Let’s talk.
Hayya natakallam. That’s all. Haakadzaa. Mulai aja. Start it. Ibda-‘ faqod. ziyaadah
insyaaAllah kulla yaum. Bakal nambah tiap hari.
Jangan bawa
ke diskusi yang aneh-aneh. Segaris. Senafas. Supaya frekuensinya positif.
Okkay? Akiid? Muwaafiq? Agree? Setuju? Sepuluh, he he he.
Kecup
keningnya suami… dankatakan… “Habiibiie… ghodan shoum ‘asyuuroo… muwaafiq…?
Kekasihku… besok kita puasa asyuro yuk?”
Suami jawab,
“Habiibatii… insyaaAllah ana ma’aki filjannah… kekasihku… kalo begitu, aku akan
bersamamu di surga…”
Washoltu fi
baitii… I have already nyampe-ed at home. Syukron li jamii’i followerii…
Makasih buat follower-ku. Follower, followerii, hehehe.
Yang penting
dirememberi, yang penting diinget, ketika berbahasa Inggris, Arab, bahasa
Indonesia tetap harus dipake. Sebab kita ini orang Indonesia.
Bila ada
yang baik dari saya, ambil. Silakan. Bila ada yang kurang baik, tinggal. Ga
usah diambil. Saya ga bakalan kecewa. I’m the Woleser. Kalemer.
Pamit dulu.
See you. Assalaamu’alaikum warohmatuwlloohi wabarokaatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar