Saya
termasuk bersyukur kepada Allah. Punya impian yang buanyak. Dan nambah mulu
impiannya. Hehehehe. Boleh dibilang, impian yang satu belom selesai, dah nambah
lagi impian yang lain. Tapi, terhadap yang belom selesai, udah diletakkan
pondasi dasar yang bagus, sistem yang siap dikembangkan, dan diniatkan untuk
tidak ditinggalkan. Impian itu terus digelorakan, dikerjakan, sambil mulai
mengerjakan dan mengejar impian yang lain.
Salah satu
impian itu adalah, pengen punya kantor yang kayak pesantren. Ada nyahur bareng.
Ada buka puasa bareng. Ada ngaji bareng. Absennya, shalat dhuha. Dzuhur
berjamaah. Ashar berjamaah. Maghrib pun berjamaah. Setiap insan kantor saya,
saya dulu bermimpi, tetap berjamaah. Meski ia ada di rumah. Ia bergegas ke
mushalla atau ke masjid. Untuk berjamaah.
Saya
bermimpi, ada suara tadarrus Quran. Bukan hanya di mushalla-mushalla,
masjid-masjid, perumahan-perumahan dan gang-gang kecil. Dari majelis-majelis
Quran. Tapi juga di perkantoran. Khususnya di kantor saya.
Dari mulai
meja direksi, sampe meja satpam, juga Obe, ada satu waktu yang semuanya megang
Quran. Bukan megang komputer atau megang kerjaan. Megang Quran. Suaranya
dibesarkan dikit. Untuk memberkahi kantor dan semesta. Di telingaku sebagai
owner (impian saat itu), itu lebih indah dari nyanyian burung terindah. Suara
surga.
Saya
bermimpi, menghadiahkan jilbab, kepada pekerja-pekerja akhwat. Tanpa paksaan.
Ga akan saya potong uang makannya, bila mereka belum mau make jilbab.
Pendidikan tetap saya kasih. Bagaikan ayah ke anaknya. Kaka ke adiknya. Tapi
bertambah lagi kemuliaan dan kehormatan dari Allah. Saat memberi masukan
tentang jilbab, saya adalah bosnya. Bukan sebagai ustadz doangan yang kebetulan
dengan Izin Allah silaturahim ke perusahaan tersebut. Melainkan memang Ustadz
yang pengusaha. Owner dari perusahaan itu.
Uhuiiii…
Keren banget. Begitu impian saya. Ustadz juga. Pengusaha juga. Apalagi Ustadz
yang gubernur juga atawa presiden. Halaaaahhh….Hehehe.
Wuah. Ini
impian saya zaman dulu.
Impian saya
yg lain? Banyak. Ikutin aja dulu… Hehehe. Ke sambungan-ssambungan berikutnya.
Hehehe.
Sekarang
mah, tulisin impian kawan-kawan. Saya ikut doakan. Semoga tercapai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar