Lausanne,
Switzerland, 1 Januari 2016
Tiap hari
hakikatnya adalah baru sekaligus fana. Bagai dedaun yang kuncup & gugur
dengan gurat-gurat kesaksian atas 'amal kita. Bekal atau bebankah ia?
Semua orang
kelak akan pergi menuju Allah setelah matinya; yang paling berbahagia adalah
yang menuju Allah di jalanNya sepanjang hidupnya.
Bahagia pagi
ini adalah Shubuh yang teduh di Masjid Pusat kota Lausanne, menyimak Imam Abdul
Wahid dari Tunisia membacakan Tafsir Fii Zhilalil Quran karya Sayyid Quthb dan
mensyarahnya dengan bahasa Perancis yang fasih.
Sementara di
seberang danau sana ada kota Geneve, tempat Said Ramadhan, menantu Hasan Al
Banna membesarkan putranya Tariq, untuk kini menjadi salah seorang cendikiawan
muslim yang paling dirujuk di Eropa.. Ya Allah, di sepenuh bumi telah ada
merintis yang sujud-sujud padaMu, dan mengumandangkan ayatMu.. Jadikan kami
turut berpahala di dalamnya. Ketika,
kita insyafi
bahwa Alloh yang Maha Mengatur, tak pernah keliru, tak pernah aniaya.
- Ust. Salim
A Fillah -
Kutipan hari
ini, dari:
twitter.com/mpetqupet
Tidak ada komentar:
Posting Komentar