@salimafillah.
"Nahnu
naqushshu 'alaika naba-ahum bil haq.. Kami ceritakan berita mereka kepadamu hai
Muhammad ﷺ dengan kebenaran.."
Kami
ceritakan dengan sungguh-sungguh, dan ini kisah tentang bagaimana iman begitu
tangguh, dengan hikayat yang betul-betul menyentuh..
Mengapa
perlu dikabarkan bagi para penerus dengan amat serius?
"Innahum
fityatun.. Mereka adalah para pemuda."
Karena
kemudaan berarti masih hijaunya mereka. Dan hijau berarti masih akan terus
tumbuh dan berkembang, sementara membusuk adalah kepastian berikutnya bagi yang
telah matang.
Karena
kemudaan adalah gejolak-gejolak, yang titik temunya kan menjadi gelombang
perubahan. Mereka tak terbebani masa lalu, hingga lebih bebas menyatakan
keberanian yang lugu.
Mereka belum
berpengalaman, sehingga justru berani mencoba hal baru dan melakukan terobosan,
sementara 'pengalaman' sering menjadi kepraktisan, menghadapi masalah baru
dengan cara lama. Masa muda adalah mempertanyakan, dan dari situlah terbentuk
masa depan.
"Aamanuu
birabbihim.. Yang beriman kepada Pencipta, Pemelihara, Pengarunia Rizqi, dan
Penguasanya."
Karena
kemudaan dalam iman adalah keistimewaan yang tak berulang, ketika kekuatan dan
kesegaran jiwa raga berpadu dengan keyakinan pada Yang Maha Perkasa, menjadi
gelora kebajikan tiada tara.
Karena
kemudaan bagi sebagian adalah memburu nikmat dan memperturutkan syahwat, maka
istimewalah mereka yang memilih perjuangan sebagai cara meraih penat. Dan
kemudaan adalah pesona, agar gerakan perubahan tampil lebih polos dan jelita.
"Wa
zidnaahum hudaa.. Dan Kami tambahkan bagi mereka petunjuk bimbingan."
Karena
sesiapa menghadapkan hatinya pada agama yang lurus, berlapis-lapis karunia
hidayah turun untuk mengungkitnya ke ufuk ketaatan yang semakin tinggi.
"Wa
rabathnaa 'alaa quluubihim.. Dan Kami tautkan satu sama lain hati-hati
mereka."
Sebab
sekokoh apapun tiap pribadi, perjuangan adalah hempasan badai dan gulungan
topan yang bertubi. Sebab seperkasa apapun setiap diri, ia memerlukan sandaran
jiwa dan dekapan cinta. Maka perjuangan adalah kebersamaan yang suka dukanya
menggoreskan kenangan takkan dilupa.
"Idz
qaamuu faqaaluu.. Ingatlah ketika mereka tegak berdiri dan bicara menyampaikan
sikapnya."
Inilah
hakikat perjuangan, untuk tegak berdiri dan melantangkan pendirian.
"Rabbunaa
Rabbussamaawaati wal Ardh.. Bahwa Rabb kami adalah Penggenggam seluruh langit
dan bumi."
Dan
pendirian yang paling berharga lagi paling layak diserukan pada dunia adalah
keinsyafan tentang siapa yang kita cintai, rindukan, taati, takuti, dan
sembahkan bakti padaNya.
"Lan
nad'uwa ma'ahu ilaahaa.. Takkan pernah kami menyerukan kehambaan ini pada
Sesembahan selain Dia."
Sebab kami
hadir untuk membebaskan manusia, dari penghambaan kepada sesama ciptaan menuju
menyembah hanya pada Penciptanya, membebaskan mereka dari kesempitan dunia
menuju luasnya akhirat, dan dari kezhaliman agama-agama menuju keadilan Islam.
Mendaras
ayat kemudaan Al Kahfi 13-14 bersama @hamas.syahid dan @aninditodwis di
Denpasar, semoga berkah bagi kita semua dalam perjuangan hingga ke surga.😊 — di Gedung Keuangan Negara - GKN I Denpasar
https://www.instagram.com/p/BHIxkR4DUn_/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar