Saya yakin
Allah tidak akan menyia-nyiakan amal kita.
Awal tahun
2007, IS menonton TV. Di sana ada saya katanya sedang bertutur, bahwa kalau mau
ditolong Allah, tos-tosan saja sedekahnya. Dan insya Allah akan diganti sama
Allah dalam 1 minggu. Itu kalau kita percaya Allah menggantinya dalam 1 minggu.
Saat itu, ia
ada uang 1 juta. Uang itu sejatinya ditahan untuk tabungan bayar kontrakan yang
2 bulan lagi bakalan habis. Juga susu anak, listrik, dan lain-lain.
IS dan
istrinya sepakat untuk menyedekahkan uang itu, dengan segala resikonya.
Sekian
minggu ia tunggu keajaiban sedekah, tapi tak kunjung datang. Susu anak sudah ia
gantikan dengan air gula. Masa katanya mati. Ia kasih biskuit2 kecil pengganjel
makanan. Rasa sesal di hati istrinya selalu ia tepis dengan keyakinan bahwa
Allah tidak mungkin menyia-nyiakan iman dan amal salehnya a/ janji-janji
Tuhannya.
Keyakinan
dan kesabarannya berbuah. Keridhaan bayinya juga meminum air gula, membuat keberkahan
Allah datang. Dan datangnya ga maen-maen. Ia dapat order menangani catering
16rb orang 3x sehari, alias katering dengan 48rb porsi per hari. Ini menjadi
berkah buatnya. Hanya dalam hitungan beberapa bulan saja, uangnya sudah 1
milyar.
Dari dia,
ada pesan yang disampaikannya lewat saya. Sekali sudah ditempuh jalan Allah,
tidak ada cerita tidak berhasil. Pasti berhasil. Hanya, sabar, dan terus jalani
kehidupan ini. Biarlah ia mengalir, melewati tikungan anak sungai yang namanya
kesulitan, kesukaran, sebagaimana alaminya alam ini yang berisi dua hal;
kesenangan dan kesusahan. Sungai pasti ada ujungnya. Dan inilah yang menjadi
keyakinan kita.
Ada juga
bumbu kisahnya yang tak kalah menariknya. Di tengah situasinya yang hamper
bener-bener game over, hampir mereka ini pinjam uang ke kerabat dekat, atau
bahkan orang tua. Tapi mereka ga jadi minjem. Mereka bilang, andai mereka jadi
pinjam, maka Allah belum tentu bakal turun tangan. Mereka saat itu pasrah.
Andai mereka diusir dari kontrakannya, andai mereka tidak bisa bayar listrik
kontrakannya lalu malu kepada yang punya kontrakan, andai mereka tidak bisa
membeli susu buat bayinya lalu bayinya jadi sakit, atau mati sekalipun, maka
biarlah Allah tahu, bahwa semua ini terjadi sebab mereka berdiri di atas
keyakinannya akan janji-janji Allah. Masa iya itu semua akan terjadi? Begitulah
IS dan istrinya meyakinkan diri mereka. Dan sekalian saja pikir mereka, mereka
betul-betul kosong, supaya Allah segera menunjukkan Kuasa-Nya. Subhaanallaah.
Di saat “bercanda”
dengan kesusahannya, IS dan istrinya menawar sebuah rumah bagus. Ga
tanggung-tanggung seharga 700 juta, sebagai “alternatif” andai mereka
benar-benar diusir dari kontrakannya. Dia tawar rumah tersebut, dan mengatakan
akan membayar dalam tempo 2 bulan. Cara bicaranya meyakinkan, sungguhpun si
pemilik rumah tidak yakin dengan penampilan pembeli rumahnya. Dan itu kelak
benar-benar terjadi. Masya Allah. Bahkan bukan hanya rumah itu yang bisa ia
beli tepat waktu. Tapi juga ia bisa membangun satu perusahaan katering dengan
aset hampir 20 milyaran dalam tempo hanya 1 tahun. Bahkan untuk tahun 2008, dia
memegang kontrak katering yang sangat-sangat besar. Sejumlah 37 milyar rupiah.
Subhaanallaah,
alhamdulillah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar