KEHORMATAN
DIRI
Sulap itu
menarik. Magic itu menarik. Namun, mengapa justru saat revealed, terbuka
rahasianya, maka sulap itu justru enggak menarik lagi?
Film-film
beranimasi tinggi, bergambar hebat, ketika penonton enggak tahu rahasianya,
maka akan membuat mereka terpukau. Dan keterpukauan penonton bisa jadi akan
bertahan lama. Jika itu terjadi, maka akan menjadikan mereka menunggu
sekuel-sekuel berikutnya.
Saat terbuka
rahasianya, penonton pun menjadi tertawa. Sebagiannya senang. Sebagiannya lagi
menertawakan diri sendiri."Dibohonginanimasi, hehehe...."
Demikian
pula halnya ketika manusia tidak dibuka aibnya, tidak dibuka kesalahannya,
tidak dibuka pula kekotorannya, kebusukannya. Maka, bisa jadi ia akan
menegakkan kepalanya. Orang lain juga akan memandangnya sebagai orang yang
hebat, mulia, dan tinggi.
Namun, apa
yang terjadi manakala kebusukannya, aibnya, kesalahannya, ataupun keburukannya
dibuka oleh Allah SWT? Sangat bisa jadi sebisa apa pun dia menutupi segala
kegalauannya. Dia akan tetap galau. Tetap tidak akan tegak sempurna wajahnya.
Dan yang sudah bisa jadi diperkirakan adalah orang-orang akan kehilangan rasa
hormatnya pada diri orang yang dibuka aib, kesalahan, atau keburukannya
tersebut.
Manusia itu
bukan hanya soal tampilan fisik. Bukan hanya masalah aksesori, tetapi juga soal
kehormatan, kemuliaan, dan harga diri. Bila sudah tidak ada atau malah tidak
peduli dengan kehormatan, kemuliaan, dan harga dirinya, maka bisa jadi pula ia
sudah akan tambah menabrak banyak hal; atau sudah shummun bukmun `umyun, sudah
buta mata hati. Maka, mereka akan menjadi pribadi yang tidak bisa lagi mendapat
nasihat.
Segala
keberhasilan, kesuksesan, kemewahan, jabatan yang saat ini kita emban, semuanya
adalah ujian dari Allah SWT. Jika kita berhasil menjalankan amanah yang diemban
itu, niscaya kita akan menjadi orang yang sukses, insya Allah, baik sukses di
dunia maupun di akhirat. Tetapi, itu semua (keberhasilan, kesuksesan, dan
jabatan yang kita raih) pada hakikatnya karena Allah SWT sayang dan senang
dengan kita sehingga semuanya itu diberikan agar kita banyak bersyukur dan
berzikir kepada-Nya.
Karena itu,
enggak usah terlalu bergembira secara berlebihan. Tetaplah bersyukur dan selalu
dekat kepada-Nya. Sebab, bagi Allah SWT sangat mudah bagi-Nya untuk mengambil
itu semua. Yang kaya bisa jatuh miskin, yang punya jabatan tinggi bisa tak
punya apa-apa. Semuanya bisa berubah dalam waktu singkat. Kun fayakun, selesai
semuanya.
Semuanya
bisa sirna dan musnah dalam hitungan waktu. Contohnya, Allah SWT angkat semua
aib kita, Allah buka semua keburukan kita sehingga semua orang menjadi tahu
siapa diri kita sebenarnya. Jika ini terjadi, maka segala kemewahan, kekayaan,
kesuksesan, dan jabatan hilang dalam waktu singkat. Bila itu yang muncul, maka
kita sesungguhnya tak lebih dari asfala safilin, yakni orang yang paling rendah
derajatnya. Wallahu a'lam.
(sumber:Republika
edisi Senin, 4 Mei 2015 Hal. 1 Oleh Ustaz Yusuf Mansur)
Repost
by: https://t.me/NgajiBarengYM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar