ROTI KOSONG
(2)
Jika ikhlas
hanya satu jenis seperti cerita tadi, maka hilanglah kesempatan banyak manusia
untuk beramal lebih. Ini yang saya sebut dengan roti kosong. Roti tanpa
mentega, tanpa keju, tanpa seres, tanpa susu, tanpa lain-lain.
Saya mah
mengerjakannya dengan “isi”. Maksudnya dengan doa. Doa itu permintaan dan
harapan. Nggak usah pake sedekah, doa itu boleh dipanjatkan. Betul… Doa mah
nggak sedekah juga tidak apa apa. Apalagi tentu kalau mau membarengi dengan
sedekah sebagai amal saleh penggiring doa.
Yang lain
yang tidak meminta sama Allah, akan pulang dengan membawa pahala sedekahnya
saja. Sedang saya dan jutaan orang yang meminta kepada Allah dengan mendahului
sedekah, akan pulang dengan membawa pahala sedekah, keyakinan dan pahala doa.
Doa juga ada
pahalanya loh.. Sebab meminta kepada Allah itukan doa. Muklishina lahud din,
ikhlas, nurut, manut, percaya, sama yang apa Allah gariskan.
Ikhlas dalam
bahasa Indonesia, jangan disamakan dengan ikhlas dalam bahasa Arab. Dalam
bahasa Arab, apalagi bahasa agama,kata kata ikhlas panjang artinya. Bukan
kosongan model pengertian ikhlas dalam bahasa Indonesia.
Kalau dalam
bahasa Indonesia kesannya seperti tidak boleh meminta apa apa. Masak sama Allah
jadi nggak boleh minta? Sedang kita malah disuruh minta sebagai sarana ibadah
juga sama Allah SWT. Siapa yang minta sama Allah, tandanya perlu. Semakin
banyak mintanya, semakin bagus.
Saya mah
nggak mau dengar omongan orang yang ngomong begini, “Jangan minta sama Allah
terus. Malu.” Maksudnya sih pasti bagus. Tapi saya benar benar nggak mau pakai
kalimat itu. Saya lebih suka pakai, “Minta terus sama Allah. Sering sering.
Tapi, jangan lupa amal salehnya, ibadahnya, tauhidnya. Diperbaiki.”
SELESAI
Source:
www.yusufmansur.com
Repost by :
https://t.me/NgajiBarengYM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar