KONVERSI
Sejelek-jeleknya
dan sesusah-susahnya manusia, baik dia miskin banget atau sedang dihukum di
penjara, tetap saja makan dan minumannya yang sesuai dengan kebutuhan manusia
untuk dimakan dan diminum.
Tak ada
manusia yang mau makan kotorannya sendiri. Tapi pemakan harta haram, sejatinya
ia memakan kotorannya sendiri.
Belum lagi
bicara makanannya nanti ketika ia menjadi penghuni neraka. Makanan dan
minumannya lebih serem. Zaqqum salah satunya. Pohonnya sendiri tumbuh di dasar
neraka. Saya membayangkannya saja sudah bergidik.
Tumbuh di
dasar neraka. Sedangkan neraka itu bila dijatuhkan benda dari atasnya, maka
perlu perjalanan 70 tahun baru sampai ke dasarnya. Di mana satu harinya sama
dengan 1.000 tahun hitungan di dunia. Masya Allah.
Mudah-mudahan
Allah mengizinkan kita memiliki rasa takut akan nerakanya Allah sehingga
hati-hati melangkah hidup di dunia ini, dan hati-hati terhadap apa yang kita
makan minum, hanya yang halal saja.
Kita pernah
belajar, 5+3 itu tidak selalu 8. Bisa jadi dia -2 (minus dua). Yakni bila gaji
kita itu Rp 3 juta, lalu kita dapatkan pemasukan yang haram Rp 5 juta. Maka itu
sama dengan tekor Rp 2 juta.
Tau yang
saya khawatirkan? Bila kita punya uang haram tiap bulan Rp 2 juta, lalu setahun
Rp 24 juta, dan Allah “tungguin” sampai kita sadar. Setelah ditungguin setahun,
ternyata nggak sadar-sadar, maka Allah akan ambil itu yang Rp 24 juta.
Nah, yang
begini saya nggak terlalu khawatir. Hitungannya impas. Yang saya khawatirkan
adalah kalau Allah tidak ambil ketekoran itu di dunia, melainkan dihajar total
di akhirat, atau dikonversi.
Kita bisa
membayangkan, Rp 24 juta itu dikonversi ke sesuatu yang lain. Ini juga sangat
mengerikan. Sebab kerusakannya nggak akan bisa disadari. Misalnya dikonversi ke
istri, anak dan keluarga? Maka yang hancur adalah rumah tangga, keluarga dan
anak-anak jadi berantakan. Masya Allah.
Maaf ya, ini
buat muhasabah bagi mereka yang merasa. Selama ini, banyak rumah tangga yang
hancur, nggak memikirkan bahwa sumber hartanya berasal dari harta yang haram.
Dikiranya cuma sebab nggak cocok, sehingga rumah tangganya bubar. Bukan itu,
tapi sebab dibubarkan oleh Yang Sudah Menyatukan dua insan.
Tentu jangan
digeneralisasi. Sebab bagi yang lain, ini bisa jadi bukan konversi harta haram,
melainkan ujian semata. Yang bisa berpikir, hendaknya berpikirlah dan mulai
menjauhi harta haram, jika memang saat ini hidup bergelimang harta haram.
Mulailah
berpikir dan berpikir terus, untuk hanya hidup dengan harta halal. Kalau mau
kaya, kalau mau hidup lebih dan senang, banyak cara yang sudah ditunjukkan
Allah. Allah menutup satu pintu, pintu yang haram, namun Allah membuka
sebanyak-banyaknya pintu yang lain.
Bukan hanya
pintu yang halal, tapi juga bisa menjadi ibadah dan penuh ridha-Nya. Dan yang
pasti, pintu-pintu kekayaan dan kesenangan yang Allah buka, nggak bakal bikin
kita berurusan sama polisi, pengadilan, apalagi dengan KPK. Bahkan, kita juga
tidak akan berurusan sama Malaikat Kubur dan Penjaga Neraka.
Insya Allah,
pada edisi berikutnya, kita akan membahas pintu-pintu (amalan-amalan yang
membawa pada) kekayaan dan kesenangan, dengan cara-cara yang cepat, aman, dan
selamat
Source: Buku
Allah dulu,Allah lagi,Allah terus
Yusuf mansur
Repost n
reshare by :t.me/NgajibarengYM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar