NgajiBarengYM:
NIAT SAMA
DOA ITU BEDA
Niat sama
doa itu, beda. Jangan disamain. Tar kalau orang dikit-dikit ke Allah, punya
hajat, jadi ga boleh, sebab takut disebut ga ikhlas.
Dekatkan
yang pengen dunia, kepada Yang Punya Dunia. Supaya mereka mintanya ke Allah,
dengan Cara-carannya Allah. Pakenya juga sesuai yang Allah mau nantinya.
Salah satu
pintu supaya hajat dikabul, justru adalah ibadah. Maka sesiapa yang ibadah,
sebab hajatnya memang pengen dikabul, mestinya? Malah dianjurkan.
Tapi buat
mereka-mereka yang masuk lewat pintu ibadah, atau pake ibadah, supaya hidup
enak, hajat kekabul, dan lain-lain, hanya boleh meminta, ga boleh memaksa
Allah.
Dan hiasi
ibadah-ibadah, dan doa-doa, dengan perhiasan taqwa, kesabaran, baik sangka.
Jauhi juga dosa-dosa baru, dan perbanyak sedekah.
Dhuha, minta
supaya dapat kerjaan. Ini wilayah doa atau niat? Wilayah doa. Bukan niat. Niat
mah tentang ushollii sunnatadh-dhuhaa…
Baca Quran,
shalawat, zikir, sedekah, supaya rizki lancar? Wilayah doa apa niat? Wilayah
doa. Kalo sudah judulnya: supaya, maka supaya itu, doa.
“Saya
sedekah supaya anak saya turun panasnya.” Nah, ini doa. Bukan niat. Doa tatkala
dia mau sedekah, supaya anaknya sembuh.
“Nyopot
cincin, supaya dituker dengan jodoh terbaik.” Ini doa. Bukan niat. Niatnya?
Sedekah. Doanya? Supaya dapat jodoh.
“Sedekah,
supaya bisa punya anak?”. Ini wilayah doa. Bukan niat. Sama sekali ga ganggu
keikhlasan, dan ga akan ngurangin pahala akhirat.
Sebaik-baik
doa, yang diiringi sedekah.
Sedekah,
jangan ragu buat doa, buat minta. Bahkan tatkala kita ga sanggup sedekah, pun
tetap aja ga ada halangan meminta.
Baca Quran,
terus langsung tutup begitu saja, boleh ga? Tanpa doa? Ya boleh. Hanya kan
sayang. Maka, habis ibadah, ya doa lah. Mintalah.
Sampe sini,
banyak yang beda. Ya gapapa toh. Pendapatan kan juga beda-beda, he he he.
To be
continued .... yusufmansur.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar