NIAT ITU
BEDA SAMA DOA
Bagian 2
“Baca Quran,
dhuha, tahajjud, sedekah, koq kepengen kaya?”. Tanya, “Loh, situ ga mau?” He he
he he… Saya mah, mau. Kaya plus-plus.
Namanya juga
minta. Minta kaya. Ya boleh toh. Siapa yang bisa melarang seorang hamba meminta
sama Allah?
Kaya,
sembuh, jodoh, anak, kerjaan, sehat, bahagia, dan lain-lain, permintaan, semua
ya hanya permintaan. Ga dikasih, ya jangan ngambek.
“Nanti kalau
ga diganti Allah, kecewa? Marah?”. Nah, ini 2 kali su-udzdzan. Yang satu, nuduh
Allah ga ganti. Yang ke-2, nuduh ke orang lain, bahwa dia bakalan gitu.
Betapapun,
selalu boleh beda. Wong cara pandangnya ya beda. Yang lain mengatakan tidak
ikhlas. Tapi saya? Mengatakan, karena saya percaya Janji Allah.
Yang
berseberangan pendapatnya, silahkan kemukakan pendapatnya. Tanpa tanda seru.
Tetep kalem.
Izinkan saya
tetep terus meminta sama Allah. Ketika saya beramal, beribadah, atau ketika
saya ga punya amal, dan tanpa dibarengi ibadah.
Maksudnya,
untuk meminta kepada Allah, ga harus juga harus sedekah. Sedekah itu, satu
keutamaan lebih, dari kita, untuk Allah.
Dan bahwa
mereka yang meminta, lalu bersedekah, baik sebelum atau sesudah meminta, tentu
kedudukannya beda dengan yang meminta dengan tangan kosong.
Bahwa
permintaan itu jangan hanya permintaan dunia, tapi juga yang berdimensi
akhirat, nah ini saya setuju. Sepuluh malah. Tambahin doa-doanya.
Misal,
sedekah motor. Pengen mobil. Niatnya kan sedekah. Mintanya, mobil. Tambahin,
“Supaya kalau ngaji kemana-mana, bisa bawa keluarga.” Dengan demikian,
permintaan akan “dunia”, udah punya wangi-wangi akhirat.
Nyopot
cincin, lalu minta jodoh. Gimana caranya supaya ga bersifat dunia saja? Hmmm…
Kalo jodoh, itu udah berbau akhirat juga. Tau kenapa?
Karena orang
yang minta jodoh, itu kan pastinya pengen nikah. Nikah itu ya udah perintah
agama. Sunnah Nabi. Makin ngebet, makin akhirat, he he.
Kalau ga
yakin, tambahin, “Minta jodoh ya Allah, yang saya bisa jadi makmumnya saat
shalat malam…” Nah, ini udah ada akhiratnya.
“Kasih saya
duit 1 Miliar ya Allah!”. Boleh ga? Ga boleh, ada tanda seru, he he. Sama
ustadz aja ga boleh pake tanda seru, he he…
Atau, “Kasih
saya jodoh ya Allah, yang saya bisa barengan ngatamin Quran, barengan sedekah,
barengan qiyaamullail…” Ini juga berbau akhirat.
Ganti
redaksinya, “Yaa Allah, saya minta 1 Miliar…”. InsyaaAllah bininye noel,
“Kebanyakan Bang… Buat bayar kontrakan aje. 300 rebu”
Yusufmansur.com
Repost n
share by NgajibarengYM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar