Saya sangat
bahagia dan terkesan bertemu dengan Dr
Zakir Naik. Sebab, saat awal bicara, yang beliau katakan adalah tentang
Alquran. Beliau menegaskan bahwa hal yang paling berharga yang harus diberikan
kepada anak adalah Alquran,” kata Yusuf
Mansur.
Lebih jauh
Ust. Yusman mengemukakan, Zakir Naik berpesan, hendaknya orang tua memberikan
Alquran kepada anak, baik secara fisik maupun pemahamannya. “Berikan Alquran
secara fisik kepada anak, dan ajarkan makna maupun pesan-pesan Alquran kepada
anak, sehingga anak menjadi jalan bagi orang tua menuju surga,” tutur Ust.
Yusman.
Hal lain
yang dipesankan oleh Dr Zakir Naik, kata Ustadz Yusuf adalah pentingnya
mempelajari ayat-ayat Alquran tentang perbandingan agama. Sebagaimana
diketahui, Dr Zakir Naik adalah seorang ahli perbandingan agama, yang melalui
wasilahnya, jutaan orang telah masuk Islam.
Ustadz
Yusman mengatakan sangat bahagia karena Dr. Zakir Naik mengusung pentingnya
memberikan Alquran dan pendidikan Alquran kepada anak.
“Saya
sampaikan kepada Dr Zakir Naik, bahwa kami di PPPA sangat concern mengembangkan
pendidikan Alquran. Karena itu, kami sangat senang bahwa Dr Zakir Naik pun
sangat peduli tentang pentingnya memberikan Alquran dan mengajarkan pemahaman
dan pesan-pesan Alquran kepada anak,” papar Ustadz Yusuf.
Sekilas
tentang Dr. Zakir Naik
Dr Zakir
Abdul Karim Naik adalah seorang cendekiawan Muslim, dai, dan mubaligh asal
India. Ia juga penulis buku-buku keislaman dan perbandingan agama. Secara
profesi, sejatinya ia seorang dokter medis.
Sejak 1991
ia telah menjadi seorang dai yang terlibat dalam dakwah Islam dan perbandingan
agama. Di India, Zakir adalah pendiri sekaligus Presiden Islamic Research
Foundation (IRF), sebuah organisasi nirlaba yang memiliki dan menyiarkan
jaringan saluran TV gratis Peace TV dari Mumbai, India.
Zakir Naik
lahir pada tanggal 18 Oktober 1965 di Mumbai (Bombay pada waktu itu), India dan
merupakan keturunan Konkani. Ia bersekolah di St. Peter’s High School (ICSE) di
kota Mumbai.
Kemudian
bergabung dengan Kishinchand Chellaram College dan mempelajari kesehatan di
Topiwala National Medical College and Nair Hospital di Mumbai. Ia kemudian
menerima gelar MBBS-nya di University of Mumbai. Pada 1991 ia berhenti bekerja
sebagai dokter medis dan pada akhirnya fokus dalam dunia dakwah.
Ia telah
berceramah dan menulis sejumlah buku tentang Islam dan perbandingan agama juga
hal-hal yang ditujukan untuk menghapus keraguan tentang Islam. Sejumlah
artikelnya juga sering diterbitkan di majalah India seperti Islamic Voice.
Tentang
pengaruh Zakir Naik, Indian Express dalam terbitan 22 Februari 2009 lalu
memasukan dia ke dalam peringkat 82 dari “100 Orang India Terkuat 2009” di
antara satu miliar penduduk India. Sementara dalam daftar khusus “10 Guru
Spiritual Terbaik India”, Zakir Naik berada di peringkat tiga, setelah Baba
Ramdev dan Sri Sri Ravi Shankar. Ia menjadi satu-satunya Muslim di daftar ini.
Pada Ahad,
01 Maret 2015 lalu, Dr Zakir Naik mendapatkan penghargaan tertinggi dari
Pemerintah Saudi Arabia, King Faisal International Prize (KFIP). KFIP merupakan
penghargaan terhadap karya-karya luar biasa dari individu dan lembaga dalam
lima katagori yakni Dakwah Islam, Studi Islam, Bahasa dan Sastra Arab,
Kedokteran dan Ilmu Pengetahuan. Penghargaan itu disampaikan secara langsung
oleh Raja Salman bin Abdul Aziz
Atas
penghargaan tersebut, Zakir Naik menerima sertifikat, medali
kenang-kenangandari emas 24 karat seberat 200 gram dan cek sebesar 200.000 ribu
dollar Amerika. Dalam acara penganugerahan penghargaan itu, Zakir menyatakan
dirinya akan menyumbangkan semua hadiah uang untuk digunakan oleh Peace TV.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar