HIKMAH
PETANG
☕️☕️☕️☕️☕️
*
METODE JAGUNG
Ingat waktu
kecil? Ngelepek burung dara? Sebenarnya ada yang lebih efektif dan dapatnya
banyak. Pakai jagung. Dalam urusan tangkap burung, biar burung itu di angkasa,
susah di jangkau mestinya, tapi kalau pakai strategi, bisa juga.
Jagung
diaurin, nanti burung pada datang, memakan jagung yang kita aurin. Sebagai
penangkap yang baik, kudu sabar. Jangan langsung ditangkap, bisa kabur. Biar
saja mereka menikmati jagung itu dan nggak merasa sedang dibohongi. Ulangi hari
kedua, hari ke tiga, dan kita akan dapati hari keempat burung itu akan nyaman
di dekat kita, dan kita di dekat burung tersebut.
Hari kelima
ke atas, burung dara itu sudah bisa bertengger di tangan dan atau di pundak
kita. Sebagian burung dara, kalau kita rutin ngasihnya, pada jam yang sama,
mereka akan datang duluan. Kayak tahu nungguin kita ngaurin jagung.
Kisah masa
kecil ini saya pakai untuk mendorong kawan-kawan bisa punya rumah tahfiz pakai
metode ngaurin (tebar) jagung. Kita bikin makanan yang murah meriah, nggak
mesti mahal. Misalnya, bubur kacang hijau, terus umumin ke anak-anak sekitar
rumah kita. "Datang ya ntar sore. Kita makan bubur kacang hijau."
Jangan
diumumkan: terima santri yang mau menghafal Alquran. Nggak ada yang datang
kecuali sedikit. Umumkan makan-makan saja. Pada sore yang dijanjikan, anak-anak
datang. Kasih saja dulu kacang hijaunya. Sebelum pulang, mereka kita suruh baca
1-2 ayat surah ar-Rahman, dikit saja. Pandu mereka kalau bisa. Kalau nggak
bisa, suruh siapa yang bisa untuk mandu.
Kira-kira
lima kali, mereka pasti hafal dah dan pasti ridha karena sudah kenyang. Setelah
selesai kasih tahu. "Besok datang lagi, ya. Besok pakai roti deh. Dua ayat
yang sudah dihafal jangan sampai dilupain, ya. Ok,ditunggu besok."
Biar saja
mereka datang dengan segala kepolosannya. Besok sorenya, anak-anak pasti akan
datang lagi. Nah, hidangkan lagi kacang hijaunya. Kali ini pakai roti sesuai
janji. Terus ulangi lagi dua ayat kemarin plus tambah tiga ayat baru. Kan pakai
roti, tambah satu ayat lah, bukan dua. Tapi, anak-anak bakalan tetap ridha.
Sementara
nunggu besok, kita beli sepeda gunung, yang besoknya diperlihatkan ke
anak-anak. Begitu datang dan makan bakso, misalnya, tunjukin tuh sepeda.
"Hafalin sampai 30 ayat, ya, surah ar-Rahman. Seminggu dikasih waktu,
kemari lagi minggu depan. Kita makan-makan lagi."
Kita kasih
tahu, yang hafal sampai 30 ayat, namanya bakal diundi. Yang keluar dapat hadiah
sepeda gunung ini. Dijamin juga, insya Allah mereka akan berjuang. Begitu seterusnya.
Insya Allah,
burung di angkasa saja bisa ketangkap, apalagi anak-anak yang ada di daratan.
Kembangkan lagi dengan kreativitas dan doa. Penuhi setiap kompleks, setiap
RT/RW di Indonesia ini dengan rumah-rumah tahfiz.
Nggak bisa
bikin yang menginap, bikin yang pulang pergi. Nggak bisa, bikin yang seminggu
sekali. Nggak bisa juga, support-lah mereka yang bisa dengan mengambil posisi
yang menyediakan kacang hijau, bakso, sepeda gunung, dan lain-lain dukungan.
"Khairukum
man ta'allamal Qur'aana wa `allamah (sebaik-baik kalian yang belajar dan
mengajarkan Alquran)." Semoga Allah angkat Indonesia dengan sebab kita
dakwahkan dan syiarkan Alquran ini.
(sumber:Republika
edisi Senin, 19 Januari 2015 Hal. 1 Oleh Ustadz Yusuf Mansur)
Repost by
NgajiBarengYM
https://t.me/NgajiBarengYM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar