KARYA
PENDAHULU
@salimafillah
Sore ini
dalam perjalanan menuju Pasuruan guna memenuhi dhawuh dari Ustadz Alil Wafa
& Redaksi Majalah Pesantren 'Sidogiri' untuk berbincang tentang kepenulisan
bersama para santri, tetiba saya teringat sebuah kisah yang masyhur tentang
Kitab Alfiyah Ibnu Malik, senarai nazham berisi kaidah tata bahasa Arab itu.
Seribu bait
berlirik menakjubkan dan berrima indah telah tersusun rapi di benak Jamaluddin
ibn Malik Al Andalusi, siap untuk dituangkan. Beliaupun menggenggam pena dan
menuliskannya hingga sampai pada bait:
و تقتضي رضا بغير سخط
فائقة ألفية ابن معط
Yang berhak
atas kerelaan tanpa benci, karyaku ini mengungguli Alfiyahnya Ibnu Mu'thi.
فائقة لها بألف بيت..............
Yang unggul
padanya dengan seribu baitnya, ..................
Sampai di
sini tetiba bait itu putus. Penanya menggantung, tintanya menetes.
Berjenak-jenak lamanya Ibnu Malik tertegun dan merasa akalnya seolah terhisap.
Yang semula telah tersusun sempurna, seribu bait itu kini lenyap saat dia mulai
mengimlakkan pengantarnya. Berhari-hari terasa gelap.
Salah satu
riwayat menyebutkan, suatu malam Ibnu Malik berjumpa dengan Yahya ibn Mu'thi Az
Zawawi dalam mimpinya. Ketaksanggupannya melanjutkan nazham itu dijawab oleh
Ibnu Mu'thi:
فائقة لها بألف بيت
و الحي قد يغلب ألف ميت
Yang unggul
padanya dengan seribu bait, si hidup memang menang jika melawan seribu mayyit.
Ibnu Malik
tergeriap bangun dengan kesadaran baru; tak layak baginya merendahkan karya
Ibnu Mu'thi karena yang bersangkutan sudah wafat, tak lagi mampu untuk membela
diri dan mendebat. Maka dengan penuh keinsyafan digantinya bait itu:
و هو بسبق حائز تفضيلا
مستوجب ثنائي الجميلا
Namun beliau
menjadi amat utama kerana lebih dulu berkarya, sungguh terwajib beroleh
pujianku yang jelita.
و الله يقضي بهبات وافرة
لي و له في درجات الآخرة
Semoga Allah
tetapkan anugrah luas berlimpah, bagiku dan beliau di derajat-derajat akhirah.
Diriwayatkan
bahwa sesudahnya, semua bait yang hilang dari benak Ibnu Malik kemudian kembali
terhafal dan tertuang dengan amat lancar. Bahkan beberapa kesalahan yang semula
tak disadarinya, atas karunia Allah terkoreksi dalam penulisannya.
Inilah yang
diajarkan para 'Ulama kepada kita dalam berkarya, "Acknowledgement"
sekaligus doa yang baik kepada pendahulu yang karyanya telah membuka jalan. Ya
Allah, jadikan kami penerus perjuangan para 'ulama, walau jauh dalam ilmu dan
'amalnya; semoga dekat di sisiMu kerana cinta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar