AMAN
@salimafillah
أعقل الناس محسن
خائف وأحمقهم مسئ آمن
Insan paling cerdas; dia beramal baik namun tetap merasa ketakutan.
Insan paling pandir; dia beramal buruk namun selalu merasa aman.
(Al Imam Ibn Al Jauzi)
"'Ali ibn Al Husain", demikian Syaikhul Islam Ibn Taimiyah
berkata, "Adalah mahkota hiasan para ahli ibadah dan penyejuk mata kaum
muslimin. Hal ini karena banyaknya 'amalan beliau yang sangat masyhur meliputi
ibadah, zuhud, wara’, kesantunan sikap, ketinggian adab, dan keluhuran akhlaq.”
Ketika satu-satunya putra yang selamat dari kepiluan Karbala ini wafat
di usia 57, galur hitam di punggung jenazahnya menjadi tanda tanya. Begitu
malam tiba dan penduduk Madinah tak lagi mendapati ada bahan makanan di
pintu-pintu mereka, tahulah mereka bahwa 'Ali ibn Al Husain ibn 'Ali ibn Abi
Thalib rupanya yang selama ini berkeliling tiap malam memikul dan membagikan
penyangga hidup mereka. Sa'id ibn Al Musayyib, imam para Tabi'in Madinah pun
menggelarinya "Zainal 'Abidin".
Maka kami yang menggapai-gapai namun tak sampai ini, di manakah kami?
Suatu hari, Sayyidina 'Ali Zainal Abidin shalat dan berdoa dengan
menyembunyikan wajahnya sambil menangis terisak di Masjidil Haram. Imam para
Tabi'in Yaman, Thawus ibn Kaisan mengenalinya, maka ditungguinya sang junjungan
hingga usai bermunajat, lalu diapun bertanya.
“Wahai cicit Rasulillah , saya tak habis fikir melihatmu melakukan
ini", tegurnya dengan penuh adab, "Padahal engkau memiliki 3 jaminan
yang memberi rasa aman dan tentram."
"Pertama", unjuknya, "Engkau adalah anak turun
Rasulillah . Kedua, adanya syafaat dari kakekmu. Dan ketiga, rahmat Allah bagi
Ahli Bait NabiNya .”
"Wahai Thawus, bilapun aku putra Rasulullah , maka hal itu belum
menentramkan hatiku, karena aku mendengar Allah berfirman: “Maka tiada lagi
pertalian nasab diantara mereka pada hari itu (kiamat), dan tidak pula mereka
saling bertanya.” (QS Al Mu’minun: 101)
Adapun mengenai syafa'at kakekku , maka ia belum menenangkan hatiku,
karena Allah berfirman: “Dan mereka tiada memberi syafa’at melainkan kepada
orang yang diridhai Allah.” (QS Al Anbiya': 28)
Sedangkan mengenai rahmatNya, maka sesungguhnya Allah berfirman:
“Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat
kebajikan.” (QS Al A'raf: 56) Adapun diriku ini, aku tak yakin kalau ia
termasuk golongan yang suka berbuat kebaikan."
Maka kami yang menggapai-gapai namun tak sampai, yang sedikit amal
tapi bangga, yang banyak dosa tapi lupa; di manakah kami?
Rumah Buku Iqbal : Pusat Buku Bermutu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar