By: Nandang Burhanudin
****
Di Mesir, cara
mengukur apakah masyarakat masih memiliki "muru'ah" atau marwah
adalah: coba colek seorang perempuan berjilbab ataupun tidak. Saat satu bis
atau satu halte menghakimi anda, ciri muruah dan marwah itu masih kental.
Kini, di era kudeta, muruah dan
marwah itu telah punah. Lakukan apapun yang kau mau, apalagi jika engkau aparat
hukum. Kau pasti bebas dari pengadilan manusia.
Sama halnya dengan
menguji ghirah keIslaman. Di Mesir cobalah lecehkan Nabi Muhammad saw. Maka
sekampung malah satu kota akan siap membinasakan anda. Namun kini era itu telah
sirna. Nabi Muhammad saw. dilecehkan sebagai Nabi yang gagal oleh para penyiar
TV, Al-Qur'an pun sama dilecehkan oleh para junta kudeta. Bahkan pendeta-pendet
Kristen Koptik bebas melecehkan Allah, tanpa ada riak perlawanan.
Mengapa? Sebab yang
biasa melawan dan membela kini berada di penjara atau sudah dibinasakan. Yang
tersisa di Mesir adalah kaum Rawabidhah dan du'at 'alaa abwaabi jahannam.
Dulu untuk menguji
soliditas masyarakat tentang hiburan sepakbola, di Mesir ada dua kutub
kekuatan. Zamalik dan Ahli. Suporternya disebut Zamalkawi dan Ahlawi. Jika kita
naik taxi atau naik bus, cobalah berbasa-basi menyebutkan dua klub sepakbola
tadi. Anda akan mendapatkan perlakuan khusus, dianggap sebagai saudara. Namun
kini di era kudeta, semua itu hanya nostalgia. Seiring suporter Zamalik yang
antikudeta.
Sama halnya di
Indonesia, jangan coba-coba menginjakkan kaki ke masjid tanpa sepatu. Anda akan
dihardik, minimal dinasihati. Namun kini, Densus bebas memasuki masjid seakan
tak lagi suci.
Demikian halnya
dengan klub sepakbola. Rakyat Indonesia dan suporternya telah mati rasa. Saat
klub-klub sepakbola kesayangannya dibubarkan oleh aksi seorang menteri Olahraga
yang awam dan tak paham sepakbola. Persipura yang tengah berlaga di AFC, bubar.
Persib pun yang tengah naik daun bubar. Ternyata bobotoh Persib maupun
pendukung Persipura, sudah mati rasa. Dilecehkan tetap diam.
Hidup As-Sisi, hidup
Jokowi! Perilaku anda sangat terpuji!
07 Juni 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar