*****
Erdogan mencampakkan sekularisme. Tapi Amir HT, Ustadz Khalil
Abu Rusytha tetap menjulukinya 'Amil Amerika (agen alias budak Amerika).
Menurutnya, nasib pemimpin Turki akan sama dengan pemimpin AS, mendapatkan
kecelakaan di dunia dan akhirat.
Di
sisi lain, Abu Rustha memfatwakan, "Ikut serta (partisipasi) dalam
sistem-sistem kufur dan sistem yang berhukum dengan hukum selain dengan apa
yang Allah turunkan adalah KUFUR. Terutama jika penguasa/pemerintah yang
berhukum dengan hukum selain Allah meyakini kekufuran hukum ini. Atau bisa
jatuh ke dalam zhalim dan fasik, jika penguasa/pemerintah yang menghukumi
dengan hukum selain Allah tidak meyakini kekufuran hukum tersebut. Adapun
pendapat-pendapat yang membolehkan seorang muslim berpartisipasi dalam hukum
selain hukum Allah, sama sekali tidak ada dalil atau mirip dalil pun tidak
ada."
Nah kalau ada anggotanya yang jadi PNS, hakim di pemerintahan
tersebut, fatwanya jadi boleh. Tinggal bikin istilah baru, hadhoroh dan
madaniyyah.
Nah jika meminta-minta pemerintahan yang tidak berhukum dengan
hukum Allah untuk menyerahkan kekuasaan, menjadi boleh. Tinggal bikin istilah
tholabun nushroh.
Erdogan yang mensejahterakan rakyatnya dan sigap membantu muslim
di seluruh dunia disebut antek AS, sedangkan ke As-Sisi sang jagal dan
pengkudeta disebut "aktsaru wa'yan wafathanan" (lebih memahami dan
lebih cerdas). Tanya kenapa?
28 Mei 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar