By: Nandang Burhanudin
****
Berbahagialah bagi
para pendukung ISIS/IS di Indonesia. Silahkan siapkan paspor dan kelengkapan
dokumen, sebab negara IS/ISIS kini semakin luas yang jika digabungkan, sudah
melebihi gabungan Kuwait, Bahrain, Emirates, Qatar, Oman.
Mengapa ISIS/IS demikian mudah
memperluas wilayahnya dan menyingkirkan prajurit-prajurit reguler? Jawabannya
sangat mudah. ISIS adalah rencana yang dicanangkan George W. Bush sejak empat
belas tahun silam, menggantikan peran Al-Qaeda yang dihabisi di tahun 2006.
The Guardian, harian
terkemuka Inggris memuat persidangan Berlin Gildo, WN Swedia yang dituduh aktif
dalam aksi terorisme di Syiria. Persidangan memutus bebas, setelah terungkap
bahwa Gildo berafiliasi kepada "gerakan teroris" yang justru didanai
M-16, intelejen Inggris.
Di lapangan,
keanehan-keanehan itu terjadi. Anda tidak harus menerima atau menolak 100 % apa
yang saya tuliskan. Namun prediksi para ahli Timur Tengah menegaskan, ISIS/IS
ke depan akan diskenariokan menguasai "senjata biologis" dan
mengancam Saudi Arabia/Teluk. Tentu kita paham, senjata itu hanya rekaan. Namun
cukup mengecilkan "nyali" penguasa Teluk, dan tak sadar SDA-nya
disedot Inggris-AS-Russia-China-Israel.
Lalu bagaimana dengan
militer di negara-negara Arab? Militer reguler ternyata tidak memiliki
kemampuan tempur. Senjata memang canggih-canggih. Namun jangan harap bisa
memiliki "daya tempur" seperti pasukan HAMAS/Jihad Islam di
Palestina. Sebab sejatinya militer negara-negara Arab itu adalah mujahidin
Ikhwanul Muslimin dan Jihad Islam, yang mencari kematian bukan kehidupan.
Lalu apa fungsi
ISIS/IS? Jelas sebagai pelakon antagonis, agar umat Islam menjadi jijik dengan
kata khilafah/khalifah. Sebagaimana peran HT yang sukses menjadikan khalifah/khilafah
minus jihad qital, hingga membuat umat Islam "mual" dengan kata
khilafah/khalifah.
05 Juni 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar