[Forwarded
from Masjid Jogokariyan Channel]
CEMETI CINTA
Oleh Ust. @salimafillah
“Gantungkanlah
cemeti pemukul di tempat yang terlihat oleh penghuni rumah”, demikian
Rasulullah bersabda sebagaimana dibawakan oleh Imam Ath Thabrani dan Imam
‘Abdur Razzaq, “Karena hal itu merupakan pendidikan bagi mereka.” Imam Al
Munawi dalam kitabnya Faidhul Qadir yang mensyarah hadits-hadits dari Al
Jami’ush Shaghir karya Imam As Suyuthi menjelaskan, “Menggantungkan cambuk
tersebut dimaksudkan agar para penghuni tidak berani melakukan hal-hal yang
terlarang dalam agama sebab tiap melihatnya mereka teringatkan tentang
hukumannya. Sungguh cambuk itu menjadi had di dunia bagi perbuatan keji dan apa
yang ada di sisi Allah adalah lebih berat.” “Maksud hadits”, lanjut Imam Al
Munawi, “Keberadaan cemeti itu akan mendorong anak-anak untuk bersikap sopan
dan berperilaku dengan akhlak mulia dan pekerti yang utama. Mereka akan tumbuh
menjadi sosok berjiwa besar dan bersabar menanggung kesulitan. Sungguh meraih
hal yang penuh tantangan dan kesukaran, merupakan sebuah kemuliaan dan suatu
kebanggaan.” “Tujuan pokok dari menggantungkan cambuk di rumah bukanlah untuk
dipukulkan”, demikian menurut Ibn Al ‘Anbari, “Karena Nabi Shallallahu ‘Alaihi
wa Sallam tidak memerintahkan untuk melakukan hal tersebut kepada siapapun.
Maksud Nabi adalah agar para suami dan ayah juga terlibat sepenuhnya dalam
pendidikan keluarga dan putra-putrinya. Dan beliau mengisyaratkan pendidikan
itu bagi seluruh penghuni rumah. Yakni bukan hanya bagi istri dan anak-anak
saja, melainkan juga bagi suami sekaligus bapak yang telah menggantungkan cemeti
itu.”
Maka amat
indah seorang ayah ketika berkata pada anak lelakinya yang beranjak dewasa,
“Nak kau lihat cambuk itu? Jika kau mendapati ayahmu menyimpang dari apa yang
digariskan oleh Allah, maka luruskanlah ayahmu ini dengan cambuk itu. Demikian
pula jika engkau melanggar apa yang ditetapkan olehNya atau menabrak
laranganNya, ayah dan ibumu berhak untuk meluruskanmu dengan cemeti itu.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar