Selasa, 16 Januari 2018

POLITIK ITU WANGI


Oleh Ust Hilman Rosyad

_Buka2 medsos, saya baca obrolan di salah satu WAG, topiknya tentang orang2 yang (merasa) pintar yang cenderung anti politik dan MELARANG tiap anggota WAG nya bicara tentang politik. Jadi isi obrolan WAG itu cuma ucapan selamat ulang tahun n posting kuliner, konon isinya grup orang2 pinter, yang TEREDUKASI dengan baik dari universitas ternama. Saya ketawa bacanya. Saya jg punya grup begitu. Tiap ada yg ngomong politik, pasti akan muncul moron2 yang men-colek2 admin utk memberi peringatan pada yang posting, dan itu ber-ulang2, sampai2 ada ancaman klu masih posting juga akan dikeluarkan dari grup_ 😄😄😄. _Pd grup2 begini, saya pasti tak pernah komen. Soalnya saya tidak merayakan ultah dan tidak suka kuliner juga, jadi males saya baca posting2 di tempat seperti itu kan?_

_Pagi tadi, my bontot boy tilawah setelah jadi imam sholat subuh. Ia membaca surat Al Qasas. Isinya tentang perjuangan Nabi Musa AS dan Nabi Harun AS melawan tirani kaisar imperium Mesir, Fir’aun, sang MUSUH ALLAH. Di awal, Allah mengatakan bahwa FIR’AUN adalah PENGUASA YANG JAHAT, karena ia MENGADU DOMBA RAKYATNYA untuk memperkokoh kekuasaannya._

TAWADHU’ & KEBERKAHAN DAKWAH



#KMS : Ustadz Dr. Salim Segaf Aljufrie

1. Mari kita berharap keberkahan Allah pada dakwah ini. Keberkahan itu datangnya dari keyakinan kita kepada Allah, bahwa semua kekuasaan/kemenangan/kekalahan itu terjadi atas kehendak Allah. Kita tidak sependapat dengan yang mengatakan bahwa konspirasi musuh menyebabkan kekalahan kita. Mau konspirasi apapun kalau Allah tidak berkehendak ya tidak akan terjadi. Mari kita melihat amal ini dengan pendekatan dakwah.

2. Evaluasi kita : kita tergiring secara tidak sadar menjadikan politik sebagai panglima. Lalu dakwah dan kaderisasi kita lupakan. Tolonglah slogan OBAH KABEH MUNDAK AKEH itu jangan dimaknai AKEH kursi dan suaranya. Tapi akeh dan mundak keberkahannya. dan itu dengan tetap menjadikan dakwah sebagai misi utama kita. Kursi itu bukan tujuan kita. Kalau kita pantas menerimanya Allah akan berikan. Saya membayangkan andai seluruh anggota dewan kita di indonesia ini di sebar merata ke desa desa yang ada di seluruh negeri. Lalu berdakwah, membina masyarakat dan kita punya kemampuan untuk itu. Insya allah keberkahan akan turun dengan cara itu. Tidak ada urusannya dapat kursi atau tidak.