Kamis, 01 Oktober 2015

Revolusi Mental




*****
Ternyata revolusi mental dan kerja..kerja..kerja..yang dimaksud adalah:
1. Rupiah terpuruk ke Rp. 15.000 pun bahkan hutang yang sebentar lagi menembus 4100 Triliyun adalah BUKAN KRISIS.
2. Invasi China dengan dalih penyelamatan ekonomi, dianggap INVESTASI. Padahal ada kesengajaan rupiah dibuat ambruk agar mendapatkan asset dan lelangan BUMN murah meriah.

Senin, 31 Agustus 2015

27 Pengosongan Jiwa

27 Pengosongan Jiwa
Majalah Tarbawi Edisi 235 Th. 12 Ramadhan-Syawal  1431 H, 23 September  2010 M

Datanglah kepada teks dengan pikiran dan jiwa yang kosong. Itulah jalannya. Jika keangkuhan adalah kendalanya, maka jauh sebelum manusia mendatangi teks mereka harus terlebih dahulu belajar tentang kerendahan diri. Hanya dengan begitu teks menemukan tempatnya yang terhormat dalam jiwa kita. Dan hanya ketika ia menjadi terhormat maka ia akan dipandang utuh dan apa adanya.
Kerendahan hati sejatinya merupakan penampakan akhir dari iman. Sebab iman melahirkan pengakuan. Pengakuan membuahkan kepasrahan. Kepasrahan menampak dalam ketundukan. Ketundukan mengejawantah dalam kerendahan hati. Jadi begitu kita menerima keabsahan teks dan keabsahan pembawa teks, kita menyiapkan jiwa kita untuk menerima semua makna yang mencerahkan di balik teks tersebut.

19 Penutup Nubuwwah


Majalah Tarbawi Edisi 224 Th. 11 Rabiul Akhir 1431 H/ 25 Maret  2010 M

Umar marah besar. “Siapa yang mengatakan Muhammad sudah mati”, katanya saat mendengar kematian itu, “niscaya akan ku penggal lehernya”. Ali terdiam tidak sanggup bicara, Ustman tergagap tidak sanggup berkata. Hanya Abu Bakar yang masuk membuka kafan yang menutupi tubuh Muhammad. Setelah melihat wajahnya, Abu Bakar lantas mencium keningnya lalu berkata:”Alangkah baiknya kamu saat hidup dan saat wafat”. Setelah keluarlah beliau sambil berkata:”Siapa yang menyembah Muhammad, maka kini Muhammad sudah mati. Dan siapa yang Menyembah Allah, sesungguhnya Allah Maha Hidup dan tak akan mati”.

Alangkah bahagianya diriku

Aslkm wr.wb, ikhwah Fillah, berikut kiriman dari DR.H.Hidayat Nur Wahid, MA
Alangkah bahagianya diriku. saya mendapatkan kiriman dari seorang sahabat nun jauh di sana..
Seorang sahabat yang sekarang sedang sibuk menjadi menteri urusan Islam di negaranya.
Namun, kesibukannya tidak menjadikannya lupa kepada diriku yang jauh darinya di sini.
Tidak lupa untuk memberi nasihat yang sangat luar biasa ini.
Saya pun meneruskan nasihatnya, agar diri yang lemah ini pun mendapatkan bagian dari kebaikan meneruskan nasihat kebaikan
Semoga bermanfaat…
Selamat menyimak
عِبَادَةٌ غَالِيَةٌ عِنْدَ اللهِ، قَلِيْلَةُ الْوُجُوْدِ بَيْنَ النَّاسِ ..
Ibadah yang sangat bernilai di sisi Allah SWT, sayangnya, keberadaannya ditengah manusia sangat sedikit

Nasib Ustaz


*****
Rajin ngaji, wajar kan pekerjaannya. 
Rajin hobi, iiih..ustaz kok gaul.
Ustaz kaya, kok guru agama gak sederhana. 
Ustaz miskin, kasian ya ..habiis kerjaannya jualan qulhu.
Ustaz pake Mercy, Subhanallah..kok segitunya. Pasti amplopnya mahal. 
Ustaz jalan kaki, ...ustaz itu harus maju. Ini bukan zaman batu.
Ustaz pake gadget, ...weleh weleh...ngajinya sama syaikh google. 
Ustaz pake hp jadul....waah gak updet nih ustaz. Gak gaooool.
Ustaz bertarif. Agama kok diperjualbelikan..gak ada ikhlasnya. 
Ustaz gak bertarif. Jangan nikah sama ustaz ya...gak jelas pengasilannya.
Ustaz poligami. Heeuuh..sebel..sebel...Sunnah yang lain aja belum dijalani. Gak setia. Menyakiti istri..terlaluuuu...
Ustaz setia satu istri. Ustaz tolonglah...rasakan penderitaan wanita yang menjanda atau wanita perawan tua.
Jangan sampai ustaz dihinakan. Pezina dimuliakan. 
Pendusta diberi jabatan. Orang mulia disingkirkan.
Pasted Form: Laman facebook ust. Nandang Burhanudin https://www.facebook.com/aufainternational
06 Agustus  2015


Islam Nusantara dan Kejahatan Transnasional


By: Nandang Burhanudin 
****
Sedari awal kita patut menolak, pengkotakan Islam berdasarkan jazirah, suku, geopolitik, ataupun kebangsaan. Nama-nama seperti Timur Tengah, Balkan, Asia Tengah, dan seterusnya hanyalah rekayasa penjajah untuk membumihanguskan Islam dari peredaran.
Termasuk salah satunya, sebutan Islam Nusantara. Jika muslim yang berada di nusantara itu berbeda dengan muslim yang di jazirah Arab atau Timur Tengah. Itu adalah fakta dan bagian dari kekayaan umat Islam sendiri. Namun jika yang dimaksudkan Islam Nusantara adalah antitesis dari Islam Arab dengan lebih spesifik Islam yang bersumber dari kemurnian Al-Quran dan Sunnah, maka wajib ditolak.

70 Tahun Merdeka, Indonesia Tiada


By: Nandang BUrhanudin

****
Para pendiri dan pahlawan negeri ini, bisa jadi tengah menangis melihat negara yang dimerdekakan dengan darah dan air mata, kini tunduk pada kepentingan penjajah. 70 tahun merdeka, rakyat makin bodoh dan mudah dibodohi. Kekayaan alam diserahkan tanpa perlawanan, atas nama ketidakmampuan. Jika zaman penjajahan, rakyat dipaksa kerja rodi atau romusha. Pun mereka harus membayar upeti, kini hal yang sama terjadi. Rakyat diperas dengan pajak yang semakin mencekik leher. Sementara penggunaan pajak, tak pernah dirasakan.

8 Bulan Berkuasa, Jokowi Jadikan Indonesia Makin Hebat


 by: Nandang Burhanudin

Belum setahun pemerintahan Jokowi sdh mengalami kontraksi ekonomi, pertumbuhan turun, target pajak dan pembangunan tak tercapai. Ekonomi melesu. Angka pengangguran melonjak tajam. DKI Jakarta saja ekonomi anjlok ke titik terendah dari sebelumnya rata-rata 6.8% di masa Gubernur Foke.

Padahal tdk ada gejolak ekonomi dunia yg signifikan mempengaruhi Indonesia dan ASEAN. Tapi ekonomi RI terus melambat hingga di bawah 5%. Meski demikian, ADB berani optimis RI mampu genjot ekonomi di atas 5%. Terutama karena faktor RRC yg katanya komit bantu RI all out.

Hari Penyesalan Terlambat Datang


By: Nandang Burhanudin 
****
Di Mesir, setelah 2 tahun era kudeta. As-Sisi sang jenderal kudeta mengakui terang-terangan, bahwa kudeta terhadap Mursi dilakukan bukan karena "tragedi mati litrik", namun lebih disebabkan politik Mursi yang sangat kental upaya untuk mengubah ideologi Mesir menjadi Islamis. (Pidato As-Sisi di hadapan Kanselir Jerman dan wawancara TV)
Kini, Nabiel Fahmi, Menlu Mesir bersama Jhon Kery, Menlu AS mengakui, kudeta terhadap Mursi bukan dikarenakan kapasitas dan ketidakmampuan Mursi. Masalah kemampuan, kami bisa menunggunya hingga masa kekuasaannya selesai. Namun kudeta dilakukan, karena Mursi terlalu bersemangat mengubah Mesir ke arah yang lebih Islami. (Jumpa Press sang Menlu bersama Menlu AS)
Lalu bagaimana dengan sikap Salafy Mesir, juga sikap Amir HT yang sedari awal menuduh Mursi tidak mendukung syariah dan menolak Sunnah. Apakah ada penyesalan itu?

Jokowi dan Kehinaan Bangsa


Catatan Mengikuti Indonesia - Turkey Bisnis Forum 2015:
******

1. Delegasi Turkey adalah delegasi yang sangat siap menjadi pemimpin dunia, mereka sangat menghormati tamu dan siapapun yang ditemui.
2. Jam 9.17 ketika saya sampai di Hotel tempat pertemuan (acara pukul 10.00 wib), paspampres, Pasukan Gegana sudah menjaga ketat disetiap sudut hotel diperhelatan Bisnis Forum tsb.
3. Menarik, mobil kepresidenan Turkey sudah berada di depan hotel, lengkap dengan atribut kenegaraannya. Dimungkin Erdogan sudah stanby sedari tadi di tempat acara.

Erdogan, Majulah Jangan Gentar


*****
Karena Mursi telah menjadi masa lalu, kata Syabab HT, maka target penghancuran selanjutnya adalah Erdogan. Di kalangan umat Islam, kampanye hitam terhadap Erdogan dilakukan HT dan penganut Syiah.
Alhamdulillah. Atas izin Allah, Erdogan bisa membawa Turki tetap "utuh". Di saat gempuran luar dalam. Di tengah himpitan krisis ekonomi dan konflik perang saudara yang melumat negara-negara tetangga,

Rabu, 26 Agustus 2015

Australia yang Berwibawa


By: Nandang Burhanudin
*****
Sebulan penuh menjalani tugas dakwah di negara Kanguru, saya serasa menjadi manusia. Bertugas hanya saat buka puasa, tarawih, dan shalat malam. Praktis acara hanya padat di malam hari. Bersyukur panitia cukup sigap. Menjadikan siang hari sebagai waktu berwisata. Jadilah malam hari larut dalam ibadah. Sedang siang hari dihabiskan menjadi turis pelepas lelah.

Melbourne dan Sydney menjadi provinsi yang membuat hati terpanah. Bukan pada airportnya atau mallnya. Tapi pada keteraturan, supremasi hukum, dan penghargaan terhadap manusia apapun warna kulitnya. Selama di Sydney, saya menikmati panorama pantai nan eksotis. Bersyukur Ramadhan 1436 H bersamaan dengan musim winter. Minimal tak ada udang yang berjemur, yang konon menjadi pemandangan lumrah jika di musim lainnya.

Masihkah Salah Pilih?


By: Nandang Burhanudin
****
Di era Jokowi, segala kepalsuan terbuka. Betapa sejak lama, Indonesia diharu biru dua kekuatan besar: Pertama; Nasionalis Islamis. Kedua; Sekularis Komunis. Kekuatan pertama adalah gabungan kekuatan nasionalis yang cinta tanah air Indonesia yang didukung oleh kekuatan-kekuatan Islamiyyun. Sedangkan kekuatan kedua diisi oleh kaum sekuler binaan LB Moerdani, yang didukung oleh gabungan kekuatan komunis, Islam abangan, aliran sesat, dan agen-agen Barat.

Kekuatan pertama, memiliki visi: 
1. Kemandirian pangan dengan swasembada. 
2. Kemandirian alat utama sistem pertahanan, dengan industri strategis. 
3. Kemandirian obat, pupuk, dan energi dengan memaksimalkan potensi alam (SDA) yang berlimpah.

Fatwa yang Muter-muter


*****
Erdogan mencampakkan sekularisme. Tapi Amir HT, Ustadz Khalil Abu Rusytha tetap menjulukinya 'Amil Amerika (agen alias budak Amerika). Menurutnya, nasib pemimpin Turki akan sama dengan pemimpin AS, mendapatkan kecelakaan di dunia dan akhirat.

Di sisi lain, Abu Rustha memfatwakan, "Ikut serta (partisipasi) dalam sistem-sistem kufur dan sistem yang berhukum dengan hukum selain dengan apa yang Allah turunkan adalah KUFUR. Terutama jika penguasa/pemerintah yang berhukum dengan hukum selain Allah meyakini kekufuran hukum ini. Atau bisa jatuh ke dalam zhalim dan fasik, jika penguasa/pemerintah yang menghukumi dengan hukum selain Allah tidak meyakini kekufuran hukum tersebut. Adapun pendapat-pendapat yang membolehkan seorang muslim berpartisipasi dalam hukum selain hukum Allah, sama sekali tidak ada dalil atau mirip dalil pun tidak ada."

Nah kalau ada anggotanya yang jadi PNS, hakim di pemerintahan tersebut, fatwanya jadi boleh. Tinggal bikin istilah baru, hadhoroh dan madaniyyah.
Nah jika meminta-minta pemerintahan yang tidak berhukum dengan hukum Allah untuk menyerahkan kekuasaan, menjadi boleh. Tinggal bikin istilah tholabun nushroh.

Erdogan yang mensejahterakan rakyatnya dan sigap membantu muslim di seluruh dunia disebut antek AS, sedangkan ke As-Sisi sang jagal dan pengkudeta disebut "aktsaru wa'yan wafathanan" (lebih memahami dan lebih cerdas). Tanya kenapa?

Pasted Form: Laman facebook ust. Nandang Burhanudin https://www.facebook.com/aufainternational

28 Mei  2015

Aparat Kita


****
(+) ISIS yang gak ada bentuknya, DOR..DOR..DOR ..ditembak tanpa pengadilan, ditangkap seperti binatang, spanduk disebar dari pusat hingga pojok kelurahan.
Giliran ditantang perang sama OPM, ciuuuuut!
(+) Ada rakyat mengeluhkan beras plastik. Ancaman ditebar, "akan pdanakan pelaku penyebar isu beras plastik. Bantahan atas dasar penelitian."
Giliran korupsi bus Tranjakarta Milyaran rupiah, tiarap gak karuan. Ciuuutt!
(+) Ada rakyat kecil naik motor, ditabrak truk hingga si anak terpental. Anehnya yang dipidanakan si ibu, dengan tuduhan "kelalaian" sedang si pengusaha truk besar hanya disuruh membayar uang yang tak ada nilainya. Si ibu terpaksa menerima, daripada diancam dipenjarakan.
Giliran ada yang ngaku mengkonsumsi Narkoba dan jelas-jelas tes urine dibebaskan, hanya karena ia memberi sogokan.
Kawan saya yang pustakawan juara Nasional sering memplesetkan kata "Bantuan P****I dengan kata perintah dalam Bahasa Sunda" ... terpaksa saya edit, khawatir dipidanakan! He he.....
Pasted Form: Laman facebook ust. Nandang Burhanudin https://www.facebook.com/aufainternational

30 Mei  2015

5 Tahun Jokowi, 30 Juta China Bermigrasi


By: Nandang Burhanudin
****
Saat menjadi dosen di Kolej Islam Muhammadiyah Singapore, saya selalu mengamati tingkah polah orang Melayu dan orang China di sana. Kendati minoritas dan kurang dari 15 % dan menempati posisi terendah dalam segala bidang kehidupan, orang Melayu masih bisa bertengkar satu sama lain dan ribut masalah khilafiyah. Sementara China Singapore yang didatangkan dari China induk, bertingkah superior.

Obrolan yang saya tangkap 3 tahun lalu menjadi kenyataan kini. Jika kita diam, pribumi Indonesia benar-benar akan meratapi nasib seperti Melayu Singapore atau bangsa Arap Palestina. Obrolan itu adalah, seputar target China diaspora di ASEAN yang akan menguasai seluruh negara dan menargetkan jumlah total etnis China 70 juta jiwa dengan kekuatan full di ekonomi dan teknologi.

Mesir dan Indonesia Segera Basi


****
Di era As-Sisi, Nabi palsu muncul dan kini beraksi.
Di era Jokowi, Lia Eden si pengklaim rasul makin bebas bergerak penuh percaya diri.
Di Mesir, ada Adil IMAM artis yang hadirnya selalu bikin risi. 
Di Indonesia, ada IMAM Nahrowi yang hadirnya bekulah PSSI.
Menteri Bapenas Mesir mengklaim, rakyat Mesir masuk dalam kelompok 10 negara paling bahagian dan bergengsi. 
Menteri Keuangan Indonesia mengklaim, dollar tembus Rp. 25.000 adalah keberkahan dan menarik investasi.
As-Sisi ke mana-mana cari hutangan agar bisa menutup ketidakmampuannya memimpin negeri. 
Jokowi ke mana-mana cari pinjaman lalu membully IMF dan Bank Dunia untuk kemudian berhutang memperkaya diri.
Sepakbola hancur, jangan harap prestasi. 
Ekonomi hancur, jangan harap investasi. 
Agama hancur, tidak ada lagi nilai sakral religi. 
Budaya hancur, yang tersisa hanya perdukunan dan jual diri. 
BUMN dilelang ..dijual murah demi syahwat setani.
Itulah mental yang direvolusi oleh PKI. 
Bergandeng tangan dengan Zionis Yahudi. 
Didukung Syiah, aliran sesat, JIL dan musuh Ilahi.
Dipoles kaum berilmu yang terjebak Freemasonry. 
Tentu dihias media yang sahamnya dimiliki Islamphobi.
Mesir dan Indonesia Nasibmu teramat nista tak terperi. 
As-Sisi dan Jokowi jumawa, sebab rakyatnya masih tak sadar diri.
Pasted Form: Laman facebook ust. Nandang Burhanudin https://www.facebook.com/aufainternational
31 Mei  2015


Nasib Jelek Indonesia


****
Allah dijadikan guyonan, yang preman saja langsung beringas terdepan melawan! Itu dulu ...
Islam dihina, yang kagak shalat saja langsung pasang nyawa! Itu dulu ...
Al-Qur'an dilecehkan, yang kagak bisa saja langsung pasang badan! Itu dulu ...
Muslim disebut teroris, yang qunut Shubuh dan yang tidak qunut bersatu menentang! Itu dulu ...
Kini ...
Mengkritisi Jokowi bisa masuk bui, menghina Allah santai ngetweet dari pagi hingga pagi ..
Mempertanyakan kinerja pemerintahan, disebut tebar fitnah dan tidak tabayun. Namun yang menghina Nabi dan ajaran Islam mendapat empuk jabatan ..
Sejelek-jeleknya zaman Pak Harto, terdepan membela Muslim Bosnia hingga datang rombongan menerjang hambatan dan membangun masjid di Sarajevo.
Sejelek-jeleknya Habibie, dollar turun dari 17.000 rupiah ke 5.000 rupiah.
Sejelek-jeleknya SBY, ngaji langgam jawa tidak pernah ada di istana.
Lho ... lalu apa baiknya dari Jokowi?
Jokowi sangat baik dalam hal penuntasan berat badan dengan mual dan muntah-muntah gak karuan!
Pasted Form: Laman facebook ust. Nandang Burhanudin https://www.facebook.com/aufainternational
02 Juni  2015



Persaudaraan China Melahap Indonesia

 
(Wawancara Sri Bintang Pamungkas) 
*****
Bagaimana Anda melihat Jokowi saat ini?

Mafia Persaudaraan Cina Indonesia itu sudah merencanakan menguasai republik ini sudah lama. Beberapa kasus masa lalu bisa dilihat. Ketika masa Sriwijaya tahun 500-an, orang-orang Cina yang belajar agama Budha, mereka mendapati Nusantara itu sebagai Tanah Harapan. Artinya mereka menemukan Indonesia ini, lalu mereka berfikir, Nusantara ini sebagai tanah air. Lalu dimulailah dari daratan Cina, kaisar-kaisar mengirimkan ekspedisi dalam jumlah yang besar. Dan itu berlangsung terus berkali-kali.

Ketika Sriwijaya mulai runtuh, maka muncullah di Jawa Timur, kerajan-kerajan kecil seperti Kediri, lalu Singosari, sebelumnya ada Medang dan seterusnya. Mereka, kerajaan-kerajaan itu didatangi oleh orang-orang Cina, utusan-utusan kaisar di sana, untuk takluk dengan Cina. Itu sekitar tahun 1200-an.

Yahudi Menguat, Syiah Melumat


By: Nandang BUrhanudin 
****
Ibarat dua sisi mata uang, Yahudi dan Syiah bahu membahu melumat Muslim dengan menguasai dan memecah belah penduduk Muslim di negeri-negeri Sunni. Di Mesir salah satunya. Setelah institusi Al-Azhar, kiblat pemikiran dan studi Islam tertua dunia dikangkangi kudeta yang dibackup Zionis Israel. Kini Syiah mulai menunjukkan power, hadir dengan jubah-jubah hitam dan doktrin-doktrin yang jauh sama sekali dengan Islam.

Jika 25 Channel TV Sunni antikudeta ditutup, maka channel TV Syiah mulai tumbuh subur. Hal paling sedih adalah, saat acara Talkshow yang diadakan secara LIVE, banyak pemirsa yang menelpon dan langsung membaca "syahadat ala Syi'ah" cermin mereka mengubah keyakinannya. Setali tiga uang, di provinsi Daqahliyah muncul pengklaim Nabi palsu. Ternyata, para pendukungnya adalah polisi, jaksa, dan aparat militer.

Muslim Indonesia Bisa


****
Muslim Arab terkena wabah musibah berupa kepemimpinan raja-raja Arab yang semakin pro Yahudi. Di Dubai, klub-klub "abadatus syaithan" (penyembah setan), Rotary Club, Illuminati bebas bergerak dengan ritual-ritual kemusyrikan. Malah Bahrain, Emirates Arab menggelontorkan jutaan dollar.
Di Indonesia, masyarakat Muslim sepakat menolak karaoke dan tempat hiburan. Diprakarsai PKS, PPP, dan individu yang masih peduli dengan norma etika. Dulu, Soekarno mengharamkan Rotary Club, Illuminati di Indonesia. Sayangnya, Gus Dur saat menjadi Presiden mencabut TAP MPR tersebut.
Muslim Indonesia jika terus konsisten, insyaAllah patut dibanggakan di hadapan Rasulullah saw. daripada bangsa Arab sendiri. Untuk itu, ujian Muslim Indonesia adalah JOKOWI. Jadi jangan pernah lagi Golput di Pilkada, Pileg, Pilpres. Mumpung era demokrasi terbuka, walau masih bisa dicurangi. Tapi di Dubai-Saudi Arabia-Emirates Arab-Bahrain-Mesir, suara-suara antidemokrasi itu sudah tidak ada! Sebab memang di negeri-negeri tersebut, demokrasi telah mati diganti DIKTTORISME!
Pasted Form: Laman facebook ust. Nandang Burhanudin https://www.facebook.com/aufainternational
04 Juni  2015


Mengenang Sajian Cinta


By: Nandang Burhanudin
****
Setiap Jum'at, kebetulan sekolah kami Pesantren Persis No. 19 Bentar Garut libur. Kami sebagai santri, ada waktu untuk mengabdikan ilmu di masjid-masjid kampung. Entah jadi muadzin, khotib, atau marbot masjid waktu itu.

Di hari Jum'at itulah, saya selalu mengenang jasa-jasa orangtua: emak (ibu) dan uwak yang selalu menjadikan hari Jum'at teramat spesial bagi saya.

Jokowi, "Anak-anak jangan nonton sinetron"


Ya pak. Sebab sinetron sekarang fakta nyata. Terutama judul-judul berikut:
1. Sinetron Mobil SMK antara Ada dan Tiada. 
2. Sinetron Kurus-kurus Serigala. 
3. Sinetron Tukang Meubeul Jual Diri ke China. 
4. Sinetron Blusukan Membusukkan. 
5. Sinetron Presiden dari Parit. 
6. Sinetron Rakyat Menjerit, Aku Melejit. 
7. Sinetron Jokowi Sengsarakan Kita. 
8. Sinetron Hidup Kaya dengan Korupsi. 
9. Sinetron Aku Berkuasa, Indonesia Hancur. 
10. Sinetron Suami yang Dikangkangi Janda. 
11. Sinetron Mbok Tua Jumawa yang Sok Berkuasa!
12. sinetron Tak Perlu Sekolah, Jadi Menteri Mudah!
13. Sinetron Cinailah Ploduk Ploduk Indonesia
14. Sinetron Srigala Berbaju Kotak-kotak
15. Sinetron Kutu Loncat, Buaya, Bajing Loncat Ditundukkan Kodok
Pasted Form: Laman facebook ust. Nandang Burhanudin https://www.facebook.com/aufainternational
03 Juni  2015


ISIS Membesar, AS Tak Gusar


By: Nandang Burhanudin
****
Berbahagialah bagi para pendukung ISIS/IS di Indonesia. Silahkan siapkan paspor dan kelengkapan dokumen, sebab negara IS/ISIS kini semakin luas yang jika digabungkan, sudah melebihi gabungan Kuwait, Bahrain, Emirates, Qatar, Oman.

Mengapa ISIS/IS demikian mudah memperluas wilayahnya dan menyingkirkan prajurit-prajurit reguler? Jawabannya sangat mudah. ISIS adalah rencana yang dicanangkan George W. Bush sejak empat belas tahun silam, menggantikan peran Al-Qaeda yang dihabisi di tahun 2006.

Tiga Misi Besar Jokowi


By: Nandang Burhanudin 
*****
Rakyat yang tidak memilih Jokowi, berharap ada kekuatan Jokowi segera di-"GusDur-kan". Artinya dilengserkan sebelum masa jabatannya habis. Namun saya memprediksi, Jokowi akan tetap berkuasa selama masa jabatannya. Tentu dengan syarat, Jokowi harus menuntaskan "misi-misi" yang telah disepakati para donatur alias dalang di balik layar.

Jokowi dan As-Sisi, Duo Presiden Prestatif


****
Di Mesir, As-Sisi jadikan sepakbola Mesir tragedi berdarah-darah.
Di Indonesia, Jokowi jadikan sepakbola Indonesia (PSS) tragedi bersimbah marah.
Di Mesir, As-Sisi serahkan kedaulatan Terusan Suez dan sungai Nil ke Asing dan Aseng.
Di Indonesia, Jokowi serahkan kedaulatan Laut Indonesia ke Asing dan Aseng.
Di Mesir, triliunan kubik sumber gas yang ada di Zona Ekonomi Ekslusif laut Mesir diserahkan ke Israel.
Di Indonesia, triliunan nilai emas Freeport dan cadangan Gas diserahkan ke Singapore, China, AS.
Di Mesir, rakyatnya hanya dikasih BLT 7 LE (10.000)
Di Indonesia, rakyatnya hanya dikasih kartu-kartu tak bermutu.
Di Mesir, As-Sisi sukses membangun penjara untuk empat puluh ribu napi.
Di Indonesia, Jokowi sukses memenjarakan ide-ide kritis dengan buaian jabatan.
Memang dua presiden yang sangat berprestasi!
Pasted Form: Laman facebook ust. Nandang Burhanudin https://www.facebook.com/aufainternational
06 Juni  2015