Rabu, 06 Mei 2015

Makhluk Sosial Bukan Makhluk Sosialita


By: Nandang BUrhanudin 
*****
Manusia makhluk sosial bukan sosialita. 
Bersosial itu tuntutan setiap jiwa. 
Menjadi sosialita kini hanya gaya. 
Nurani hampa sepi nilai dan makna.

Bersosial belajar empati dengan sesama. 
Menjadi cermin hidup di dunia nyata. 
Mencintai dan dicintai sesuai ajaran agama. 
Memberi dan diberi adil dan merata.

ISIS Menambah Krisis


Nandang Burhanudin, Lc 23 Maret 2015

“Kami akan mengawasi kampus dan mushalla-mushalla, sebagai tindakan preventif dari kegiatan ISIS”. Itulah ungkapan kepolisian Indonesia dengan sigap menangkap peluang anggaran yang akan berlimpah kembali, seiring seretnya anggaran dari AS karena teroris-teroris Indonesia sudah tidak lagi laku di pasaran.

ISIS membawa keberkahan bagi diktator-diktator Arab dan tentunya keberkahan bagi pemerintahan gagal di seluruh dunia Islam. Karena dengan isu ISIS, AS dan Barat menjadi pihak paling diuntungkan dengan penjualan senjata, pemeliharaan konflik, dan dunia menjadi tutup mata atas segala tindakan biadab Israel terhadap bangsa Palestina.
Thariq Al-Suwaidan, “Ketika kabilah-kabilah Irak mendapat banyak kemenangan melawan Syiah, dimunculkan ISIS agar memberi jalan bagi Iran untuk ikut campur menyerang Irak. Ketika Tentara Pembebasan Syiria semakin merangsek mengalahkan Assad, dimunculkan ISIS agar memberi jalan bagi Barat untuk menyerang Syiria. Ketika pasukan Fajar Libya semakin meraih kemenangan melawan Haftar, ISIS dimunculkan sehingga ada alasan Mesir untuk menyerang Libya.

Bergairah Menjadi Aktivis Tarbiyah


Nandang Burhanudin, Lc 11 Maret 2015 
Tak terbayangkan, betapa duka Baginda nan mulia, Nabi Muhammad saw. saat mengetahui 100 juta lebih bangsa Arab menderita wabah tak bisa baca tulis Alquran. Pun betapa baginda Nabi terluka saat 62% umatnya di seluruh dunia, tak lagi suka membaca.

Karena semua itu, tak aneh bila banyak wanita yang bangga mengumbar aurat dari dada hingga paha. Lantas mereka caci-maki wanita yang berjilbab rapi. Tak perlu aneh bila masyarakat mencela pria yang memuliakan lebih dari satu wanita yang menjadi istrinya, tapi menganggap keren pria yang hobi gonta-ganti wanita yang bukan istrinya.