Selasa, 11 Juli 2017

MULIA BERSAMA QURAN



Al Qur’an membawa saya ke tempat yang mulia. Bagaimana pengalaman kawan-kawan? Segala puji bagi Allah. Saya ceritakan ini tanpa kesombongan. InsyaaAllah sebagai hikmah.


Semua yang mendekati Al-Qur’an, memperhatikannya dan menenggelamkan dirinya ke dalam kenikmatan Al-Qur’an, maka Allah akan meninggikan dan memuliakannya.

Maka saya yakin, semua kawan pasti insyaaAllah punya cerita yang bisa membangkitkan minat buat yang belum mendekati dan mencintai Al-Qur’an.

HAKIKAT REZEKI



Awali pagi dengan yakin bahwa Allah pasti menolong, memberi rezeki, memberi jodoh, memberi anak, ngasih kerjaan dan bisnis, awali dengan keyakinan yang baik-baik.


Saya kalo pusing sama urusan dunia, saya bawa sujud aja yang lamaaa… ngadu dan nyerahin sama Allah, Yang Punya Segala Jawaban. Adem.

Menjelang tidur, sempetin istighfar, doa, dan niat bangun malam sama shubuhan di masjid. Buat yang perempuan, dorong laki-laki di rumahnya ke masjid.

NGAPAL QURAN ITU MUDAH



Metode: ODOA (One Day One Ayat)
By Ustadz Yusuf Mansur


#STEP 1. DENGERIN bacaan Imam al Ghomidi, per ayat (jika pendek), atau per baris, jika ayatnya panjang, SEBANYAK 20x, sambil MEGANG mushaf, liatin terus dengan mata (bila bisa melihat), dan ikutin bacaannya DALAM HATI. Jangan kurang dari 20x, dan jangan merasa bisa, jangan merasa hafal. Untuk dapetin Ukuran Hafalan Bagus. Sebab kadang, baru 3x dah merasa hafal, inget, padahal itu baru hafalan SEMENTARA.


#STEP 2: Dengerin ULANG sebanyak 20x LAGI, tapi sambil buka tutup mata. Ganjil, buka mata, genap, tutup mata. Bacaan pertama di 20x kedua, buka mata, bacaan kedua, tutup mata, dan terus begitu, sampe 20x. Jangan merasa lelah. Dan jangan ampe kurang. Untuk dapetin bener-bener Ukuran Hafalan Bagus. Kalo engga, nanti akan terus kayak ngafal dari 0 bila ga disiplin.

AGAR HIDUP DIJAMIN ALLAH



Tentu kita ingin sekali hidup dalam Jaminan Allah. Kalau udah dijamin, apalagi yang menjamin itu Allah, kebayang ga gimana tenangnya hidup kita? Digaransi sama perusahaan asuransi aja kita udah “merasa tenang”, gimana kalau yang menjamin hidup kita Penguasa dari Segala Penguasa?


Perbaiki tauhid dan istiqomah adalah kunci meraih jaminan Allah. Tuhan kita, cukuplah Allah, jangan duit, mobil, kerjaan, perusahaan, jangan. Kalau butuh apa-apa, jangan ke manusia datengnya. Ke Allah. Setelah itu, jadikan sikap ini mengistiqomah dalam hidup kita. Terussss kita jaga hingga ajal menjemput.

TAMBAH USIA, BERKURANG TENAGA



PEMBACA yang saya hormati. Ini kenangan saya ketika Lebaran 1422 Hijriah nan lalu.  Hari cerah betul, secerah hati sebagian besar orang-orang di kampung saya.
“Udah kelar ngidernye?” Tanya Haji Muhidin waktu saya silaturahmi ke rumahnya. “Belonan Cang Haji, belon rapih ngidernya,” jawab saya.

Ngider adalah istilah Betawi, yaitu satu kegiatan kunjungan ke tetangga dekat rumah dan antarkampung.

Semua ditanyain Cang Haji, mulai dari istri saya, kemudian mertua, hingga anak-anak. “Syukur dah, kalo pada sehat semua,” kata Haji Muhidin pas saya jawab pada baik semua.

MENATA HATI


Kita tuh suka geram, melihat, mendengar, membaca, berita, tentang daging oplosan. Daging sapi dioplos dengan daging babi. Daging sapi dioplos dengan daging tikus. Atau daging segar dioplos dengan daging bangkai lama.


Tapi tanpa disadari, bisa jadi tiap hari ada di antara kita, bahkan juga diri kita sendiri, jika tidak awas, tidak waspada, tidak banyak ingat, yang malah 'makan daging manusia'.

Ya. Jika kita senang mencari kesalahan orang lain, mengungkap aib orang lain, menjelekkan orang lain, memfitnah, orang lain, maka itu sama saja dengan memakan daging saudaranya sendiri.

RAHMAT ALLAH


Seorang dokter mengoperasi badan manusia. Disakitinya manusia yang datang kepadanya. Dia bedah badan itu dengan pisau, lalu dijahit. Dan, manusia yang datang ini sukarela. Ikhlas. Dia nggak marah. Dia menerima dengan lapang dada atas apa yang dilakukan dokter tersebut. Bahkan, banyak berharap bahwa dengan disakiti begitu, semoga ia bisa sehat. Dokter menyiapkan pisau-pisau bedah dan peralatan operasi lainnya. Manusia yang datang ini pun tahu, tapi siap dan menyiapkan diri. Pasrah terhadap tindakan apa pun yang dilakukan oleh dokter tersebut.


Mengapa? Kok bisa menerima, pasrah, bahkan berharap? Ya, karena dia tahu bahwa dokter bukan sedang menyakitinya. Bahwa dia harus disuntik, dibelah, dan dijahit sebab dokter itu bertujuan untuk menyembuhkan dan mengangkat penyakitnya.

Pandangan Ustadz Yusuf Mansur tentang Dr Zakir Naik


Saya sangat bahagia dan terkesan bertemu dengan  Dr Zakir Naik. Sebab, saat awal bicara, yang beliau katakan adalah tentang Alquran. Beliau menegaskan bahwa hal yang paling berharga yang harus diberikan kepada anak adalah Alquran,”  kata Yusuf Mansur.


Lebih jauh Ust. Yusman mengemukakan, Zakir Naik berpesan, hendaknya orang tua memberikan Alquran kepada anak, baik secara fisik maupun pemahamannya. “Berikan Alquran secara fisik kepada anak, dan ajarkan makna maupun pesan-pesan Alquran kepada anak, sehingga anak menjadi jalan bagi orang tua menuju surga,” tutur Ust. Yusman.

SEMUA BISA JADI PENGUSAHA


Semua kawan2 buruh kalo mau jadi pengusaha, coba aja dimulai dengan berpikir & bertindak, seperti pengusaha. Dalam hal keuangan. Banyak hati2nya. Kawan2 buruhnya baiknya ga punya pengeluaran yang sia2, ga penting, hemat, terutama soal kredit2 yang ga perlu atau belum terlalu perlu. Kredit rumah, mobil, biarpun itungannya murah, gadget2 keren, ga usah. Nambah beban. Rokok & hepi2 yang perlu cost, ga usah. Ini dulu.


Andai punya sedikit manajemen keuangan, sama manajemen emosi diri yang cakep, sesungguhnya udah cukup nganter kawan2 buruh sebagai pengusaha. Menjadi seorang pengusaha adalah perjalanan. Namanya perjalanan, ya perlu dimulai. Coba mulai dari manajemen diri & keuangan. Begitu saya tulis di Buku Semua Bisa Jadi Pengusaha (SBJP). Saya tulis buku itu, supaya perjalanan seseorang menjadi seorang pengusaha, bener jalannya. Bener juga tujuan, dan visi misinya.

Sedekah,Doa dan Pamrih (Bagian 2 Habis)

Sedekah,Doa dan Pamrih
(Bagian 2 Habis)

Sedekah, tanpa doa? 1 pahala.
Sedekah + doa ? 2 pahala.


Bila beda di awal, maka beda pula serencengan, he he he. Saya, terhadap amal-amal lain, ya ga nyebut itu sebagai pamrih. Bahkan ngarep di mata saya, adalah juga doa. Amal tinggi banget bila seseorang bisa ngarep sama Allah saja. Ga ngarep sama yang lain. Baru bermasalah, bila ngarepnya ke orang. Dia bantu orang lain, tapi ada maunya dari orang itu. Itu yang ga boleh. Atau riya (memperlihatkan amal kepada yang lain). Atau sum’ah (memperdengarkan kepada yang lain).

Sedekah,Doa dan Pamrih..(Bagian 1)

Sedekah,Doa dan Pamrih..
(Bagian 1)

Tentang sedekah, doa, dan pamrih, konsep saya memang beda. Doa itu ibadah. Seperti sedekah, di mana ia juga ibadah. Dan doa, bukan pamrih.

Niat, ga bisa disebut atau disamakan dengan doa. Niat ya niat. Doa ya doa. Dari sini semua bermula. Sekedar sharing juga, he he he.


Seseorang yang sedekah, kepengen anaknya sembuh, maka permintaan itu “setara/sama/serupa” dengan pengen kaya, pengen selamet, pengen nikah, pengen kerja, pengen tolak bala, pengen punya rumah, pengen terus sekolah, pengen masuk kampus favorit, pengen beasiswa di luar negeri, pengen punya anak, pengen punya modal, pengen punya modal, pengen ngembangin usaha, pengen punya usaha, pengen naik karir, dan lain-lain.

Dzikir Yuukkk...



Saya menyeru kepada diri saya sendiri dan Saudara semua untuk mengistiqomahkan berdzikir diwaktu pagi dan sore. Dan setiap habis membaca dzikir-dzikir tersebut, tarik nafas sebentar. Konek ke Allah. Konsentrasi dengan menghela nafas. Lalu berdoalah…


Buat yang berat hidupnya, ketahuilah, mungkin karena kurang dzikir barangkali. Dengan membiasakan membaca dzikir, semoga hidup menjadi semakin enteng. Buat yang rajin baca, ia bagaikan sedang mengumpulkan kekayaan, meniti jalan kemenangan, kesuksesan, kejayaan, dan kemuliaan. Terus rutinkan, ya.