Senin, 24 Juli 2017

NAMIRA

NAMIRA


Bisnis, teteplah antum kerjakan. Sebagiannya percayakan sama Allah. Titip sama Allah. Minta tolong Allah aturkan." Demikian kurang lebih dua tahun lalu saya katakan kepada seorang ayah, Anggawi namanya.

Allah pertemukan saya dengan Fahmi, Habib, putra Anggawi, yang membaca al Qur'an, membuka pengajian saya di Bali. Saya terkejut senang. Di Bali, ada dua anak yang luar biasa bacaan al Qur'annya. Buaguuuuus banget.

Ternyata ada anak yang lain. Ada anak bungsu. Namira namanya, 10 tahun. Sama-sama bagusnya. Kebayang sama saya, jika bisa diizinkan Allah membuat tiga anak ini jadi haafidz-haafidzah. Jadi penghafal al Qur'an. Tiga anak ini dari Bali. Menambah magnet itu sendiri.

KEAJAIBAN

KEAJAIBAN


Sewaktu Tabaarok bisa menghafal Alquran pada usia 3,5 tahun dan dinobatkan sebagai penghafal Alquran terkecil (termuda) sedunia pada usia empat tahun, itu dianggap sebuah keajaiban. Sebagian muslim di Arab Saudi dan Mesir menganggap ini adalah keberkahan dan //fadhilah// (keutamaan) yang diberikan Allah SWT.


Tapi kemudian, menyusul Yaziid, sang adik. Dengan prestasi yang bahkan lebih mencengangkan. Setelah Yaziid yang usianya beda dua tahun dengan Tabarook, (sekarang Tabaarok usianya sembilan tahun, Yaziid tujuh tahun). Dan hebatnya lagi, adiknya Yaziid, yakni Zainah yang sekarang berusia lima tahun, juga sudah mampu menghafal Alquran sejak usia 3,5 tahun. Subhanallah.

TEH MANIS : MERAIH DUNIA DENGAN KESABARAN

INSPIRASI SIANG
☕️☕️☕️☕️☕️☕️

TEH MANIS : MERAIH DUNIA DENGAN KESABARAN

Gula itu selalu manis. Pasti! Manisnya gula gula selalu mengundang semut untuk mendekat dan menjamahnya sehingga ada pepatah yang mengatakan, ada gula ada semut.


Keberadaan gula dengan semut menjadi identik. Gula yang manis, apabila tidak terbungkus rapi, mudah dijamah semut. Wajar kiranya jika kita berpesan kepada "orang manis" untuk berhati-hati agar tidak hilang kemanisannya.

Layaknya garam, gula juga menjadi teman sehari-hari manusia. Seakan tiada hari tanpa gula dan garam.

Jadikan Indonesia Negeri Bercahaya Alquran

Jadikan Indonesia Negeri Bercahaya Alquran

Pada tanggal  27-30 April tahun 2013, berlangsung Mu’tamar al-Qur’an International, yang diikuti 65 negara. Mulai dari negara-negara di benua Arab, Asia, Eropa, Amerika, hingga Australia. Beragam warna kulit mereka. Semuanya menyatu dalam dakwah Alquran.


Adalah Hai-ah al ‘Alamiyah li tahfizh al-Qur’an, pimpinan Syeikh Bashfar yang berpusat di Jeddah, bekerja sama dengan Kerajaan Bahrain, khususnya Kementerian Agama dan wakaf. Hadir pula sejumlah menteri agama dan wakaf dari berbagai negara peserta muktamar.

Subhanallah, Indonesia tidak sendirian dalam gerakan dakwah Alquran. Melainkan bersama-sama dengan banyak orang dari seluruh penjuru dunia, yang semuanya digerakkan Allah untuk berkhidmat kepada Alquran.

KONVERSI

KONVERSI


Sejelek-jeleknya dan sesusah-susahnya manusia, baik dia miskin banget atau sedang dihukum di penjara, tetap saja makan dan minumannya yang sesuai dengan kebutuhan manusia untuk dimakan dan diminum.


Tak ada manusia yang mau makan kotorannya sendiri. Tapi pemakan harta haram, sejatinya ia memakan kotorannya sendiri.

Belum lagi bicara makanannya nanti ketika ia menjadi penghuni neraka. Makanan dan minumannya lebih serem. Zaqqum salah satunya. Pohonnya sendiri tumbuh di dasar neraka. Saya membayangkannya saja sudah bergidik.

DURIAN

DURIAN


Saya masuk dan melewati negeri penghasil duren (durian). Dan bertanya kepada yang ikut satu mobil. "Kalo saya pengen makan duren malam ini, bisa?". Kawan-kawan tertawa kecil. Kata mereka, ini bukan musimnya. Ga ada."


Sejurus saya koq ingat soalan tauhid. Siapa yang menumbuhkan duren? Allah. Dan Allahu itu, laa syariika lahu, ga perlu yang lain. Secara syareat, perlu ditanam, dari biji. Jadi pohon. Membesar, berbunga, lalu berbuah.

Tapi bila Allah mau? Wamaa amrunaa illaa waahidatun kalamhin bil-bashor. Semua akan Allah hadirkan dalam hitungan kedipan mata saja. Begitu termuat di dalam akhir-akhir Surah al Qomar.

NIAT ITU BEDA SAMA DOA - Bagian 2

NIAT ITU BEDA SAMA DOA
             Bagian 2



“Baca Quran, dhuha, tahajjud, sedekah, koq kepengen kaya?”. Tanya, “Loh, situ ga mau?” He he he he… Saya mah, mau. Kaya plus-plus.


Namanya juga minta. Minta kaya. Ya boleh toh. Siapa yang bisa melarang seorang hamba meminta sama Allah?

Kaya, sembuh, jodoh, anak, kerjaan, sehat, bahagia, dan lain-lain, permintaan, semua ya hanya permintaan. Ga dikasih, ya jangan ngambek.

BELAJAR DARI KELUARGA

ADVERTORIAL
☕️☕️☕️☕️☕️

BELAJAR DARI KELUARGA
USTADZ YUSUF MANSUR


Siapa sih yang nggak ingin anak2nya bisa apal quran ?? Saya yakin hampir semua ortu ngidamin hal kayak gini.selain bikin adem di dunia,mereka nanti juga akan kasih kita mahkota di akhirat,atas izin Allah..demikian yg sering saya dengar dari para ustadz yg ceramah soal ngapalin quran ini.


Tapi terkadang motivasi dan semangat saya tentang itu menurun melihat anak2.saya sendiri apalan juz 30 masih bolong2,boro2 30 juz..waduh...,anak2 juga lebih asyik main gadget,hp dan sejenisnya daripada ngapalin quran.terus gimana ???

NIAT SAMA DOA ITU BEDA

NgajiBarengYM:
NIAT SAMA DOA ITU BEDA

Niat sama doa itu, beda. Jangan disamain. Tar kalau orang dikit-dikit ke Allah, punya hajat, jadi ga boleh, sebab takut disebut ga ikhlas.


Dekatkan yang pengen dunia, kepada Yang Punya Dunia. Supaya mereka mintanya ke Allah, dengan Cara-carannya Allah. Pakenya juga sesuai yang Allah mau nantinya.

ULAMA

Ulama-ulama itu penjaga negeri. Pembebas negeri malahan. Bahu membahu bersama tentara dan rakyat di era perjuangan kemerdekaan. Kekurangan ulama adalah ladang amal untuk kita mendoakan. Tidak ada yang sempurna, sepakat, karena itu, kita doakan. Semoga saya juga berhak atas doa-doa dari kawan-kawan.


Sekedar memberitahu, tidak sedikit ulama yang berasal dari kalangan raja, kalangan bangsawan, kalangan pengusaha, kalangan profesional, dan dari kalangan bermacam-macam. Melengkapi ulama yang lahir dari kalangan biasa aja. Seperti Nabi. Ada Nabi yang miskin, ada Nabi yang kaya. Semua model ya ada. Ada juga ulama suu’. Ulama yg buruk. Ada yang datang dari kalangan preman, kalangan selebritis, kalangan pendosa…. Lengkap. Kita ga boleh ngomel-ngomel. Syukur aja. Masih ada saudara kita yang lalu datang ke dunia ini. Doakan aja dapat kesempurnaan dari Allah. Saya mah milih positif aja. Ademan di hati.