Sabtu, 08 Juli 2017

Kultweet Sabar dan Syukur Ust Salim A Fillah

[Forwarded from Indonesia Lebih Baik on Telegram]
Pagi menjelang siang ini, kita simak yuk kultwit dari Ust Salim A Fillah ttg #sabar dan #syukur
» @salimafillah «

1. Hidup adalah perjalanan yang digariskan memiliki 2 rasa: manis & getir, lapang & sesak, suka & duka, #nikmat & #musibah #SABAR #SYUKUR

2. Tak seorangpun bisa lepas dari 2 rasa itu, hatta pun mereka yang dicintaNya. Makin besar nikmat, pun besar pula #musibah. #SABAR #SYUKUR


3. Iman pun tak menjamin kita selalu berlimpah & tertawa. Ia hanya jaminkan ada lembut elusanNya dalam apapun dera nan menimpa #SABAR #SYUKUR

4. Maka #SABAR & #SYUKUR adalah wahana yang akan membawa hamba, menselancari kehidupan nan berrasa dua dengan iman dalam dada.

*DARI JOGOKARIYAN YOGYAKARTA*



*DARI JOGOKARIYAN YOGYAKARTA*

Oleh: Ust. Salim A Fillah
Edisi: *Berkhidmat_UntukUmmat

*Faktanya*..
Negeri kita memiliki lebih dari 1 juta Masjid besar maupun kecil.. Pertanyaannya adalah..: _"Berapa Masjid kah yang menjadi BEBAN bagi Jama'ah dibandingkan dengan Masjid yang MEMBERDAYAKAN Jama'ah..?" Maka jawabannya adalah..: _"Ratusan ribu Masjid membebani Jama'ah untuk listrik.. air.. dan kebersihan.. padahal pemanfaatannya hanyalah shalat dan shalatnya pun tak pernah penuh.."Disamping itu.. Aset Masjid berupa Jutaan meter persegi tanah dan bangunan dinilai dari aspek apapun (serasa) masih sangat tak produktif.. padahal.. *soal Masid adalah ideologi sekaligus substansi Peradaban Islam..


Tapi baiklah..
Kita masuk pada langkah strategis dan praktis yang ditempuh kami di Masjid Jogokariyan Yogyakarta..  Bahwa secara sederhana.. Manajamen Masjid memiliki 3 langkah..: Yakni *Pemetaan.. Pelayanan.. dan Pemberdayaan..*

HASIL dari MENGAJI

HASIL dari MENGAJI
@salimafillah

Betapa agungnya ilmu, betapa hebatnya belajar, dan betapa mulianya mengajar.

"Menuntut ilmu karena Allah adalah bukti ketundukan padaNya", ujar Sayyidina Mu'ad ibn Jabal. "Mempelajarinya dari seorang guru adalah ibadah. Melangkah menuju majelisnya adalah pembuka jalan surga. Duduk di tengah kajiannya adalah Taman Firdaus. Membahasnya adalah bagian dari jihad. Mengajarkannya adalah tasbih. Menyampaikannya kepada orang yang belum tahu adalah shadaqah. Mencurahkannya kepada orang yang berhak menerimanya adalah qurbah."

Tapi di setiap jalan keluhuran manusia, syaithan juga berjaga-jaga. Maka pada perkara seindah mengajipun, kita sewajibnya waspada. Mari berhenti sejenak untuk bertanya, ke mana buku yang kita baca, kajian yang kita cerna, dan ilmu yang kita telaah ini membawa?

Zina adalah hutang... Sungguh hutang !

Zina adalah hutang... Sungguh hutang !
(Disusun ulang berdasar tulisan) @Salim A. Fillah.

Kasus kekerasan sexual akhir² ini santer kembali. Menghiasi berita di berbagai media masa.

Sepertinya negeri ini sudah benar² darurat zina. Satu saat Imam Asy Syafi’i ditanya mengapa hukum bagi pezina sedemikian beratnya?


Wajah Asy Syafi’i memerah, pipinya merona delima.

“Karena,” jawabnya dg mata menyala, “Zina adlh dosa yg bala’ akibatnya mengenai semesta keluarganya, tetangganya, keturunannya hingga tikus di rumahnya & semut di liangnya.”

CUCU

CUCU
@salimafillah

"Cucu itu uber alles je", tulis Allahuyarham Umar Kayam dalam himpunan kolomnya, 'Mangan Ora Mangan Kumpul III: Madhep Ngalor Sugih Madhep Ngidul Sugih'.


Kalau diperhatikan, cara kakek dan nenek menyayangi cucu memang berbeda dengan ayah serta ibu. Bagi sang anak dan menantu, cara Eyang Kakung dan Eyang Putri memperlakukan buah hati mereka seakan terlalu 'memanjakan'.

MENYEMBUHKAN LUKA

  MENYEMBUHKAN LUKA
@salimafillah

Luka karena perang saudara itu dalam sekali.

Pertempuran-pertempuran yang terjadi antara Wikramawardhana dari Istana Barat Majapahit dengan Bhre Wirabhumi dari Istana Timur di Pamotan itu terjadi sejak tahun 1400 secara Paregreg, yang bermakna terus menerus dengan menang kalah yang silih berganti. Perang Paregreg ini baru usai ketika Ratu Anghabaya Istana Barat, Raden Gajah Bhre Narapati memenggal Bhre Wirabhumi.

Pada penyerangan itu, 60 duta Kekaisaran Ming yang sedang bertamu ke Istana Pamotan turut terbunuh. Kaisar Yung Lo menuntut Wikramawardhana membayar ganti rugi 60.000 tael emas. Parahnya akibat perang ini bagi keuangan Kerajaan dicatat oleh Ma Huan, sekretaris Laksamana Cheng Ho dalam Ying-ya-sheng-lan, bahwa hingga tahun 1408 Sang Raja baru dapat mencicil 10.000 tael saja. Atas permintaan Laksamana muslim berhati mulia itu, nantinya dendapun dihapus.

Menikah itu BUKAN Untuk BAHAGIA

[Forwarded from Sahabat Ayah]
Menikah itu BUKAN Untuk BAHAGIA
Lalu buat apa menikah?

Simak yu..


1. Kita menikah bukan untuk berbahagia. Kita menikah untuk beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala

2. Pernikahan itu menjadi bagian dari misi ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

3. Maka, tujuan di dalam pernikahan itu, supaya kita mampu melaksanakan visi ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala itu.


4. Yang kita cari adalah keberkahannya
Karena, berkah itu "ziyaadatul khairi fii kulli hal", bertambahnya kebaikan di segala keadaan

5. Semakin mesra kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala di semua peristiwa semakin dekat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala di berbagai ujian hidup

6. Lapang ataupun sempitnya susah ataupun senangnya kehilangan ataupun mendapatkannya smua keadaan itu dalam rangka ibadah.

7. Maka kita mengharapkan ada barakah.
Di mana letak kebahagiaan?

8. Bahagia hanya makmum bagi keduanya.. Kebahagiaan hanyalah makmum di dalam kehidupan pernikahan kita.

9. Hanyalah makmum bagi ibadah dan berkah yang kemudian kita tegakkan.

Dari Ust Salim A. Fillah
@salimafillah


Via:

twitter.com/sebarin_ilmu

HIDUP MULIANYA MATI SYAHIDNYA

HIDUP MULIANYA MATI SYAHIDNYA
@salimafillah


Kita membaca tarikh dan musuhpun menyimak sejarah; Al Aqsha dan Palestina selalu dibebaskan dari paduan dua arah; Mesir dan Suriah. Inilah pertarungan yang berulang.

Di zaman yang mula, Khalid ibn Al Walid datang dari Suriah dan ‘Amr ibn Al ‘Ash menghela arah Mesir; maka Allah memilih Abu ‘Ubaidah ibn Al Jarrah membebaskan Al Aqsha dan menjadikan Sayyidina ‘Umar menerima kuncinya.


Lima abad kemudian, setelah mengambil alih Mesir dari kebobrokan Fathimiyah dan mewarisi Nuruddin Mahmud Zanki di Suriah; Shalahuddin Al Ayyubi memenangi Haththin dan membebaskan Al Aqsha. Maka zaman ini; kaum Muslimin yang sempat tersenyum oleh Mursi di Mesir dan menaruh harap pada Mujahidin di Suriah; harus lagi memanjangkan sabar.

P A K S A A N

P A K S A A N


" saat aku lelah menulis dan membaca
di atas buku-buku kuletakkan kepala
dan saat pipiku menyentuh sampulnya
hatiku tersengat
kewajibanku masih berjebah, bagaimana mungkin aku bisa beristirahat?"
-Imam An Nawawi-


”Aku merasa bagai hewan sembelihan”, tulis seorang pemuda yang kelak menyejarah, ”Yang digiring ke padang penjagalan.” Itulah yang dirasakannya ketika Sultan Nuruddin Mahmud Zanki memerintahkannya menyertai sang paman mempertahankan Mesir dari serbuan Amalric, Raja Yerusalem di tahun 1164. ”Seakan jantungku ditoreh belati”, ia melanjutkan penuturannya sebagaimana direkam oleh sejarawan Ibnu Syaddad dalam karyanya Al Mahasin Al Yusufiyyah. ”Dan ketika itu aku menjawab: Demi Allah, bahkan seandainya aku diberi seluruh kerajaan Mesir, aku takkan berangkat!”

Tadzkiroh

[Forwarded from NAK Indonesia]
Tadzkiroh

“Apapun hikmah yang terbersit di dalam hati segera tuliskan. Baik untuk dipublikasikan maupun untuk konsumsi diri sendiri. Selanjutnya jadikan arsip pribadi yang terjaga rapi. Mana tahu suatu saat akan sangat bermanfaat untuk menasihati diri sendiri di saat ujian hidup melanda..”

Begitu kata Ust. Zulfi Akmal di salah sebuah tulisannya. Selain Salim A.Fillah, Yasmin Mogahed dan Mas Gun, beliau salah seorang penulis favorit saya. Tadabburnya dalem. Suka “ngena” tuh..


Setuju sama beliau. Segala hikmah, pembelajaran, pesan cinta Allah itu memang harus dituangkan. Didokumentasikan. Mana tau, suatu saat berguna. Berhubung manusia tempatnya lupa.. Tumben saya nulis serius ya. Iya. Aah, lagi biru sebenarnya.

CEMBURU IMANI KITA

CEMBURU IMANI KITA
@salimafillah

Kita membaca tarikh dan musuhpun menyimak sejarah; Al Aqsha dan Palestina selalu dibebaskan dari paduan dua arah; Mesir dan Suriah. Inilah pertarungan yang berulang.


Di zaman yang mula, Khalid ibn Al Walid datang dari Suriah dan ‘Amr ibn Al ‘Ash menghela arah Mesir; maka Allah memilih Abu ‘Ubaidah ibn Al Jarrah membebaskan Al Aqsha dan menjadikan Sayyidina ‘Umar menerima kuncinya.

MENIKMATI RIZQI

MENIKMATI RIZQI
@salimafillah

Makanan lezat dapat diburu, hidangan mahal dapat dibeli. Untuk menikmati racikan seorang Chef Bintang Lima Michelin di Kota Paris, kita harus mengajukan reservasi jauh-jauh hari, dengan uang pangkal yang cukup untuk biaya hidup di Yogyakarta selama berbulan tanpa ngeri.

Tapi nikmatnya makan adalah rizqi, Allah Yang Maha Memberi lagi Membagi.


Seorang bapak di Gunung Kidul yang mencangkul sejak pukul 07.00 pagi, di jam 10.30 didatangi sang istri. Sebuah bakul tergendong di punggungnya, dengan isi amat bersahaja. Nasi ketan bertabur parutan kelapa. Sementara cereknya berisi teh panas, wangi, sepet, kenthel, dan legi.

MENEMBAK LAWAN JADI KAWAN

MENEMBAK LAWAN JADI KAWAN
@salimafillah

Kunci kemenangan Ieyasu Tokugawa dan Pasukan Timur di Sekigahara pada 21 Oktober 1600 barangkali adalah dengan menembaki pasukan Kobayakawa Hideaki yang berkedudukan kokoh di bukit agar jelas keberpihakannya.

Pemuda ini adalah keponakan kesayangan Toyotomi Hideyoshi. Sikapnya sejak awal selalu gamang.


Ishida Mitsunari, pemimpin de facto Aliansi Barat berulangkali meyakinkan Hideaki bahwa sudah selayaknya dia membela sepupunya, Hideyori, pewaris Sang Taiko. Mitsunari dan para panglimanya bahkan memintanya memangku gelar Kanpaku yang dulu disandang Hideyoshi, sampai kelak Hideyori cukup dewasa untuk memerintah. Kepadanya dianugerahkan pula wilayah-wilayah sekitar Osaka untuk dibawahi secara langsung.

DI SIMPUL JEPANG-KOREA

DI SIMPUL JEPANG-KOREA
@salimafillah

Ada satu sinema yang amat dibanggakan oleh orang Korea Selatan. Dalam 12 hari pertama penayangan, 10 Juta orang di dalam negeri menontonnya. Film 'The Admiral: Roaring Currents', digarap oleh sutradara Kim Han-min dengan anggaran 18,9 Juta USD dan berpendapatan 135,9 Juta USD.


Film ini mengisahkan Pertempuran Myeongnyang pada 26 Oktober 1597, di mana Laksamana Yi Sun-sin yang memimpin Armada Joseon berkekuatan 13 kapal, memukul mundur Angkatan Laut Jepang yang terdiri atas 130 kapal perang dan 200 kapal logistik.

KOTA KOSONG DI HAMAMATSU

KOTA KOSONG DI HAMAMATSU
@salimafillah

"Musuh kuat yang terlalu waspada, dapat dikalahkan dengan cara yang amat sederhana."

{Zhuge Liang}

Prinsip yang dikemukakan Kong Ming sang naga tidur ini dibuktikannya ketika mengalahkan Panglima Agung Sima Qian dari Wei dengan taktik jitu yang kelak dikenal sebagai 'Siasat Kota Kosong'.


Saat itu 150.000 pasukan Wei bersenjata lengkap datang menyerbu Kota Xicheng yang hanya dijaga 100 orang tak terlatih, maka Zhuge Liang memerintahkan agar seluruh gerbang kota dibuka lebar-lebar. Di anjungan utama di atas gerbang, Zhuge Liang mengajak seorang pengiringnya bermain catur, meniup seruling, dan minum teh dengan santai.

SANADA MARU, KHANDAQ DI OSAKA

SANADA MARU, KHANDAQ DI OSAKA
@salimafillah

Sanada Yukimura adalah sosok luar biasa terakhir yang menandai tamatnya zaman Sengoku.

Lahir pada 1567 dengan nama 'Nobushige', saudara Sanada Nobuyuki ini kelak masyhur dengan sebutan 'Pahlawan yang Muncul Sekali dalam 100 Tahun', 'Iblis Merah dalam Perang', dan 'Pahlawan Terakhir Sengoku'. Veteran penyerbuan ke Korea di masa Hideyoshi, Shimazu Tadatsune, menyebutnya sebagai, 'Ksatria Nomor Satu di Jepang'.


Ketika mempertahankan Benteng Ueda menjelang pertempuran Sekigahara yang menentukan, Yukimura berhasil memukul mundur pasukan sang pewaris keshogunan Tokugawa Hidetada yang berkekuatan 40.000 orang hanya dengan 2.000 pasukan. Karena tertahan di Ueda ini pula, Hidetada terlambat bergabung dengan pasukan ayahnya, Ieyasu di Sekigahara.

MAKNA BARAKAH

[Forwarded from Muharikah]
Perkongsian ringkas dari talk ustaz salim a fillah di ImanShoppe semalam.

Tentang makna barakah.

Barakah itu menjadikan sesuatu itu berkembang dan bertambah.


Barakah itu sentiasa memberi manfaat kepada orang lain.

Barakah itu juga memberikan kebahagiaan , samada kepada dirinya atau orang lain.

STATUS-STATUS KEREN Salim A Fillah

STATUS-STATUS KEREN Salim A Fillah
Posted by hifdzi Ua
Jodoh kita sudah tertulis di Lauhul Mahfuzh. Mau diambil dari jalan halal ataupun haram, dapatnya yang itu juga. Yang beda rasa berkahnya.

Rizqi kita sudah tertulis di Lauhul Mahfuzh. Mau diambil dari jalan halal ataupun haram, dapatnya segitu juga. Yang beda rasa berkahnya.

Ngalah mungkin bukan berasal dari kata kalah, melainkan Allah. Dibentuk jadi ng-Allah. Artinya: bersandar & menyerahkan urusan pada Allah;)

Berdoa bukanlah cara memberitahu Allah akan apa yang kita perlukan. -Dia Maha Tahu-. Doa adalah menghabiskan waktu penuh makna bersamaNya.

MELEPAS SEPATU

MELEPAS SEPATU
@salimafillah

Terkadang dalam perjalanan, kaki perlu direhatkan dengan melepas sepatunya. Salah satu adegan melepas sepatu yang paling melekat di benak saya adalah ketika Zhuge Liang diantar Lu Su memasuki balairung Sun Quan di Wu Timur.


Tentu ini bagian dari film 'Red Cliff' garapan John Woo (2008) yang diadaptasi dari cuplikan Kisah Tiga Negara itu. Dialog yang terjadi setelah Zhuge Liang melepas sepatu adalah salah satu negosiasi paling cerdik dalam sejarah.

DAN SENGOKU-PUN BERAKHIR

DAN SENGOKU-PUN BERAKHIR

@salimafillah

Tiga nama itu takkan pernah hilang dari sejarah Jepang; Oda Nobunaga, Toyotomi Hideyoshi, dan Tokugawa Ieyashu.


Anak-anak Jepang masih menghafal peran agung mereka di masa penyatuan Jepang yang berdarah di akhir Era Sengoku dalam sebuah haiku, "Nobunaga menumbuk padi, Hideyoshi menanak nasi, dan Ieyashu memakannya tujuh turunan."

Tanah Gersang

Tanah Gersang

Dalam hubungan-hubungan yang kita jalin di kehidupan, setiap orang adalah guru bagi kita.

Ya, setiap orang. Siapapun mereka. Yang baik, juga yang jahat. Betapapun yang mereka berikan pada kita selama ini hanyalah luka, rasa sakit, kepedihan dan aniaya, mereka tetaplah guru kita.
Bukan karena mereka orang-orang bijaksana. Melainkan karena kitalah yang sedang belajar untuk menjadi bijaksana.


Mereka mungkin tanah gersang. Dan kitalah murid yang belajar menjadi bijaksana. Kita belajar untuk menjadi embun pada paginya, awan teduh bagi siangnya dan rembulan yang menghias malamnya.

Tetapi barangkali, kita justru adalah tanah yang paling gersang. Lebih gersang dari sawah yang kerontang. Lebih cengkar dari lahan kering di kemarau yang panjang. Lebih tandus dari padang rumput yang terbakar dan hangus. Maka bagi kita sang tanah gersang, selalu ada kesempatan menjadi murid yang bijaksana.

Seperti matahari yang tak hendak dekat dekat bumi karena khawatir nyalanya bisa memusnahkan kehidupan. Seperti gunung api yang lahar panasnya kelak menjelma lahan subur, sejuk menghijau berwujud hutan.

Dan seperti batu cadas yang memberi kesempatan lumut untuk tumbuh di permukaannya. Dia izinkan sang lumut menghancurkan tubuhnya, melembutkan kekerasannya. Demi tercipta butir-butir tanah. Demi tersedianya unsur hara agar pepohonan berbuah.


(Salim. A. Fillah, 2010)

TIGA AKAR DOSA

TIGA AKAR DOSA
Dari twitter @salimafillah

Dalam kisah Al Quran tentang awal amanah ibadah & pemakmuran pada insan, kita menemukan 3 akar  #‎Dosa : Kesombongan, Ketamakan, & Dengki.


Kesombongan dimiliki Iblis, Ketamakan menyergap Adam & Hawa, Hasad-Dengki menguasai salah satu putra mereka. Di ketiganya, berhulu #Dosa.

Jika kita sebut bentuk-bentuk #Dosa lain; hampir pasti mereka bisa diturut ke ketiga penyakit ini. Seakan yang lain itu hanya ekspresi.

BERLAYAR KE MALAKA

BERLAYAR KE MALAKA
@salimafillah

Tersebut dalam hadits yang dicatat Imam Muslim dan Imam Ibn Majah, bahwa Nabi ï·º tertidur di rumah ‘Ubadah ibn Ash Shamit dan Ummu Haram bint Milhan, kemudian beliau terjaga dan tertawa. Maka bertanyalah sang nyonya rumah, “Apa yang membuatmu tertawa ya Rasulallah?” Beliau bersabda, “'Sekelompok umatku diperlihatkan oleh Allah kepadaku, mereka berperang di jalan Allah mengarungi lautan dengan kapal-kapal, bagaikan para raja di atas singgasananya." Mimpi benar Rasulullah ï·º ini terjadi secara berulang.

Adalah para raja Nusantara berjihad di lautan mengamalkan sabda mulia ini, melawan Bangsa Prenggi. Kosakata "Prenggi" dalam khazanah Jawa, barangkali berasal dari lafal Arab "Franji" untuk menyebut orang-orang "Frank", kaum Kristiani Eropa yang dihadapi dalam Perang Salib. Dan orang-orang Prenggi pertama yang mengejutkan Nusantara adalah bangsa Portugis, dengan pendudukan armada Alfonso D'Albuquerque atas gerbang Kepulauan ini, Pelabuhan Malaka. Ini terjadi setelah serangan pertama mereka pada 1509 gagal. Wafatnya Laksamana Hang Tuah dan Panglima Hitam serta dibunuhnya Bendahara Tun Muhatir telah melemahkan Bandaraya itu hingga pada perang 1511 itu Sultan Mahmud Syah terpaksa melarikan diri dan wafat di Kampar.

RUMAHKU, MADRASAHKU


RUMAHKU, MADRASAHKU

(Sari Kajian Keluarga, bersama Ustadz Salim A. Fillah)

 Bismillahirrahmaanirrahiim.
Saya ikut tercengang, waktu ustadz menyampaikan hasil survei kecil-kecilan yang beliau lakukan pada keluarga aktivis di Yogyakarta tahun 2005 lalu. Salah satu hal yang beliau survei adalah para anak-anak dari keluarga aktivis tersebut. Dan hasilnya, 30% dari seluruh sampel menyatakan harapannya, kelak jika sudah dewasa mereka tidak ingin mengikuti jejak orangtuanya (menjadi aktivis dakwah).


Melihat hasil survei yang begitu “menyakitkan” tersebut, ustadz pun memfollow-up dan melakukan kontak intensif dengan narasumber.

OBSESI 7 ABAD & KETERJAJAHAN KITA

OBSESI 7 ABAD & KETERJAJAHAN KITA
@salimafillah

Obsesi tujuh abad itu bergemuruh di dada seorang Sultan muda, baru 21 tahun usianya.


Tak sebagaimana lazimnya, obsesi itu bukan mengeruhkan, melainkan semakin membeningkan hati dan jiwanya. Dia tahu, hanya seorang yang paling bertaqwa yang layak menanggungnya. Dia tahu, hanya sebaik-baik pasukan yang layak mengembannya.

BERSAMA MUHAJIRIN DAN ANSHAR

BERSAMA MUHAJIRIN DAN ANSHAR
@salimafillah

“Orang-orang yang terdahulu lagi pertama-tama di antara para Muhajirin dan para Anshar, dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan kebaikan; Allah telah ridha pada mereka dan merekapun ridha kepada Allah. Dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir dari bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Demikian itulah keberuntungan yang besar.” (QS At Taubah [9]: 100)


Mari berterimakasih pada sahabat Nabi yang mulia, sang Qari’ agung, narasumber yang dirujuk para sahabat dalam soal Al Quran; Ubay ibn Ka’b, Radhiyallahu ‘Anhu.

Kartini, Kerinduan pada Cahaya di Tengah Gulita

Kartini, Kerinduan pada Cahaya di Tengah Gulita

Menelusur berbagai kajian tentang Kartini terkait hubungannya dengan spiritualitas dan Islam, maka setidaknya kita akan menemukan empat sudut pandang;
PERTAMA: Bahwa Kartini adalah seorang Jawa tulen yang sisi spiritualnya pun berkiblat pada apa yang disebut sebagai Kejawen. “Sebagai orang Jawa yang hidup di dalam lingkungan kebatinan", tulis Artawijaya dalam artikelnya untuk voa-ilsam.com, “Gambaran Kartini tentang hubungan manusia dengan Tuhan juga sama: manunggaling kawula gusti. Karena itu, dalam surat-suratnya, Kartini menulis Tuhan dengan sebutan "Bapak". Selain itu, Kartini juga menyebut Tuhan dengan istilah "Kebenaran", "Kebaikan", "Hati Nurani", dan "Cahaya", seperti tercermin dalam surat-suratnya berikut ini:

ORANG-ORANG TERLUKA

ORANG-ORANG TERLUKA
@salimafillah

Namanya Mas Tumenggung Sumadipura, bupati Kasultanan Yogyakarta untuk wilayah Japan, Mojokerto sekarang.

Selama menjabat, kecakapannya memerintah membuat wilayahnya adalah yang termakmur di Mancanegara Timur. Ini yang membuat Bendara Pangeran Harya Dipanegara mempromosikan Sang Bupati pada ayahnya untuk menduduki jabatan Patih, menggantikan Raden Adipati Danureja III yang telah uzur.


Sultan Hamengkubuwana III yang selama memerintah memang selalu amat memerhatikan saran-saran putra sulungnya, merasa heran dengan pilihan sang pangeran. Menurutnya, Sumodipuro masih terlalu muda, berasal dari kalangan rakyat biasa, dan logat Jawa Wetan-annya yang dianggap kasar sering jadi cibiran para pejabat lain. Tapi Dipanegara meyakinkan ayahnya. Dan Sumadipura pun dilantik menjadi Pepatih Dalem Danureja IV pada 2 Desember 1813. Jabatan ini akan didudukinya hingga 34 tahun kemudian, 1847.