Selasa, 18 Juli 2017

Mendidik Anak Bagian II

Mendidik Anak


Catatan Ustadz Yusuf Mansur


sekali lg, sehebat apapun perlindungan, penjagaan, proteksi kita thd anak kita, siapa pula yg mampu 24 jam mengawasi? Sehebat apapun kita kemudian mengajarkan anak kita, termasuk ketika dititip ke pesantren yg notabene, 24 jam pengawasan, pun ada lengahnya, ada cacatnya sistem pengawasan dan pengajaran. Maka sebaik2nya penyempurna ikhtiar kita, ya Allah. Tuangkan di atas sajadah segala kekhawatiran kita ttg anak2 kita, dan apa yg diinginkan oleh kita untuk anak2 kita. Jgn lupa, yg adil sama anak. Perhatikan juga haknya tumbuh sbg anak, dan remaja.

HIDUP BERSAMA ALLAH (BAGIAN 3)

LANJUTAN KULIAH TAUHID ONLINE
HIDUP BERSAMA ALLAH (BAGIAN 3)

 Berikut ini tips untuk saya dan untuk kita semua:


1.  Biasakanlah untuk memulai pagi dengan shalat dhuha dan membaca al Qur'an. Sibuk, ya sibuk. Tapi kita harus bisa mengendalikan diri. Kesibukan ga ada habisnya. Sedari malam pun kita jejak, lalu kita masih korbankan pagi kita, dunia tidak akan pernah cukup buat kita. Kita boleh bilang bahwa keluarlah dari rumah sepagi mungkin. Namun saya akan menambahkan, tapi sempatkanlah diri kita untuk bisa shalat dhuha dan baca al Qur'an, barang seayat dua ayat.

HIDUP BERSAMA ALLAH BAG 2

LANJUTAN KULIAH TAUHID ONLINE
HIDUP BERSAMA ALLAH BAG 2

 Waba;du, Para Peserta KuliahOnline yang berbahagia, saya menemukan banyak manusia yang menyibukkan dirinya dengan urusannya. Bahkan ketika bermasalah pun tidak kunjung mendekatkan dirinya dengan Allah.

Kalau bisa, dalam keadaan bagaimanapun kita, mestinya kita sadar untuk memulai perjalanan mencari Allah. Bukan sekedar ditempuh. Tapi dikebut.



Kita kejar dosa kita, kita kejar kehidupan yang nyaman di kehidupan kedua nanti setelah kita meninggal. Apalah lagi buat kita-kita yang sadar bahwa kita-kita ini emang manusia-manusia yang masya Allah, dosanya gede banget-banget.

Menjadi Keluarga Allah Di Dunia Dengan Alquran



*Menjadi Keluarga Allah Di Dunia Dengan Alquran*

(Catatan tausiyah Wirda Mansur, Masjid Al Husna Greenland FPR, Ahad 30 Oktober 2016)

Hari itu kami kembali mendapat keberkahan hidup dengan berkesempatan menghadiri  tausiyah isitimewa.


Wirda Mansur, lahir pada 29 november 1999.
Dia baru mau berusia 17 tahun!
Hafizhah 30 juz.
Putri sulung dari ustadzah Siti Maimunah dan ustadz Yusuf Mansur.

Sejak  kelas 1 SD ingin khusus menghafal quran...setelah sempat   berbeda pendapat dengan keluarga tentang tujuan belajar, Wirda akhirnya keluar sekolah  di  kelas 5.  Memilih mengkhususkan  waktunya untuk hafalan. Wirda menghafal Alquran secara otodidak di rumah. Setoran ke mama papa. Belajar ke banyak pesantren untuk belajar pemahaman Alquran. Mengikuti jejak papanya yang dahulu cara belajarnya juga seperti itu.

Hidup Bersama Allah



 Hidup Bersama Allah

Luangkan waktu bersama Allah. Semakin banyak waktu yang diluangkan bersama Allah, semakin bagus kualitas hidup kita. Apalagi bila kita mau menambah kualitas kedekatan itu dengan ilmu dan amal salih.


Alhamdulillah, Allah hadirkan bulan puasa dari 12 bulan yang Allah berikan. Di bulan puasa ini, boleh dibilang manusia terkoneksi terus sama Allah. Ketika dia puasa saja, paling tidak seseorang "nyambung" mulai dari sahur, sampe mau tidur. Gerakan batinnya, gerakan niatnya, gerakan fisiknya, terjaga dengan apa yang disebut puasa. Ketika kita tidur pun, pikiran kita setidak-tidaknya berpikir untuk jangan sampai tidak bangun sahur. Itu sebabnya kita kemudian bisa bangun sahur. Sebab kondisi kita "siap bangun". Di bulan puasa, kita ingat mengaji. Di bulan puasa, shalat sunnah sayang terlewati. Di bulan puasa, baca al Qur'an disempet-sempetin. Di bulan puasa, para lelaki ngebela-belain shalat berjamaah. Para ibu,para istri, menyiapkan makana berbuka dan sahur. Sedekah juga bertebaran di bulan ini. Subhaanallaah, sungguh bulannya amal salih. 

Mendidik Anak

Mendidik Anak
Bagian II:

Catatan Ustadz Yusuf Mansur


sekali lg, sehebat apapun perlindungan, penjagaan, proteksi kita thd anak kita, siapa pula yg mampu 24 jam mengawasi? Sehebat apapun kita kemudian mengajarkan anak kita, trmasuk ketika dititip ke pesantren yg notabene, 24 jam pengawasan, pun ada lengahnya, ada cacatnya sistem pengawasan dan pengajaran. Maka sebaik2nya penyempurna ikhtiar kita, ya Allah. Tuangkan di atas sajadah segala kekhawatiran kita ttg anak2 kita, dan apa yg diinginkan oleh kita untuk anak2 kita. Jgn lupa, yg adil sama anak. Perhatikan juga haknya tumbuh sbg anak, dan remaja.