Kamis, 27 Juli 2017

KESADARAN YANG SIA -SIA


ADA dua penyesalan yang akan dialami oleh manusia yang melupakan Allah: Penyesalan ketika kematian datang, dan penyesalan ketika sudah berada di dalam neraka jahannam. Dua-duanya sama saja. Sama-sama menyesal yang tidak bisa kembali lagi.

Untuk menambah pemahaman tentang kesadaran sia-sia, saya membacakan 2 ayat Allah untuk diri saya, dan bagi yang ingin mendengarnya.


Ayat yang pertama, adalah rengekan seseorang yang minta dikembalikan ke dunia, sedang ajalnya sudah sampai. Mengapa orang tersebut minta dikembalikan ke dunia? Oh… Rupanya, ia baru menyadari, dosanya banyak, amalnya sedikit, sedang kesadaran ini baru muncul setelah kematian datang.

BELAJAR YUUKKK....TENTANG NERAKA


Pagi pagi, bukannya ngomongin yang enak-enak, ini malah ngomongin neraka... Ngeteh, makan pisang goreng, gitu...

Nah itu dia, kita kebanyakan enak. Kebanyakan santai. Malah kebanyakan lalai. Ga paham bahwa ntar di sakaratul maut aja, udah mulai tuh segala kesusahan terhidang... Belum lagi di neraka. Atau malah udah ada yang berasa neraka dunia, sekarang. Cuma, ada lagi ..laa yasy'uruun, yang ga tau, ga paham, sedang susah...


Ada yang ..laa ya'lamuun, yang ga tau bahwa dia sudah berada di posisi segaris dengan pintu neraka, ngeri…..!!! Orang sekarang cuma takut ama neraka-neraka dunia, kesusahan-kesusahaan dunia.  Ama neraka & kesusahan yang sebener-benernya kesusahan, ga takut.

Wanita Itu Manja?



Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar perbincangan seputar wanita. Banyak hal yang menjadi perbincangan. Namun, ujung-ujungnya banyak yang menganggap wanita itu manja. Benarkah wanita itu manja? Wanita itu banyak maunya? Apa benar wanita sangat senang bila semua yang mereka minta selalu diperhatikan?


Mari kita mencoba menelisik keseharian kita (suami) dan juga keseharian para wanita (istri). Pernyataan bahwa perempuan atau wanita itu manja, banyak maunya, suka selalu diperhatikan, mungkin ada benarnya. Tapi, bisa juga banyak salahnya. Kok? Ya, benar, karena memang mereka banyak maunya dan kebutuhannya. Tapi, itu bisa salah karena yang cukup banyak minta diperhatikan itu adalah laki-laki, suami. 

Ga nyadar dan Ga tau



"Sesat tapi hati lega. Sesat tapi hati tentrem. Sesat tapi hati bahagia...? Sudah begitu gelapkah hati kita?"


(@Yusuf_Mansur). Apa-apa kalau tidak belajar, emang juga bisa tidak tahu. Tapi salah belajar, juga bisa semakin tidak tahu. Ketika belajarnya adalah belajar yang salah. Atau belajar sama yang salah.

Misal, mencuri... Mencuri adalah perbuatan salah. Tapi ketika belajar bahwa "Toh kalau Allah membiarkan kamu mencuri, maka itu adalah Kehendak-Nya", maka tak apa. Maka tentu saja hal ini tidak bisa dibenarkan.

JANJI ALLAH ITU PASTI


Dialah Allah yang tahu cara terbaik datangnya rezeki.

Dialah yang tahu cara terbaik masalah saudara selesai.

Dialah yang mengerti, menciptakan, sekaligus mengendalikan, dan mengalirkan rezeki.

Kita terima jadi aja, tinggal menjalankan ...



Allah kerap ngasih janji ke kita. Allah janji jika kita melakukan A, maka Allah akan  memberikan B. Ketika melakukan B, maka kita akan mendapatkan C. begitu pula sebaliknya, ketika melakukan yang A, maka kita tidak  akan mencapat B.

Takbir dan Mental Muslim



Setiap hari kita mendengar adzan. Setidaknya 5 kali sehari semalam. Bahkan, kadang dalam satu waktu shalat, kita ga cuma denger 1 adzan aja, Tapi bisa dua, tiga.

Dan di dalam 1 adzan, ada 2 kali ungkapan “Allaahu Akbar.. Allaahu Akbar..” Yakni di awal dan di akhir adzan.

Yang itu berarti, kita udah puluh-puluhan kali denger “Allaahu Akbar”, “Allah Maha Besar”

KETIKA IBADAH HARUS DIPAKSA (2)


Berhaji. Berhaji jika tidak dipaksakan, wuah, alasan utamanya adalah: Belom ada panggilan. Di saat yang sama belom berhaji, keadaan uang berlimpah. Atau kalaupun tidak berlimpah, bisa lah kira-kira pergi haji kalau maksain. Misalnya, rumah ada. Tapi baru satu. Lah, satu-satunya rumah itu kemudian dijual buat pergi haji. Orang sering menyebut maksain. Tapi saya menyebut maksimalisasi. Emang harus maksain. Masa lebih penting rumah ketimbang nyempurnain Rukun Islam? Duit emang ga punya, tapi mobil punya, ya jual saja mobilnya. Ngontrak rumah sewaan, dan pake mobil sewaan. Insya Allah memaksakan diri seperti ini menjadi ibadah yang subhaanallaah. Ibadah yang dilakukan dengan pengorbanan.


Puasa. Baik puasa wajib atau puasa sunnah. Iddih, ibadah puasa ini, jika tidak memaksakan diri, habislah badan ini jadi manja. Tar malah kelamaan engganya, jadi malah seumur-umur ga biasa dan ga bisa puasa.

KETIKA IBADAH HARUS DIPAKSA




Lumayan sering saya ngomong, paksain, paksain, paksain. Paksain buat sedekah. Bila ga ada duit, jual barang. Jika ga ada barang, pasang niat. Jika perlu, begitu saya katakan, ngutang aja. Supaya bisa bersedekah.


Tentu saja, pasti tidak semua hal bisa dibahas habis di 1x pengajian. Saya yang barangkali tidak arif. Sehingga kedengerannya kayak memaksakan seseorang buat bersedekah.

Sebelum biara tentang maksa dan maksain sedekah, izinkan saya bicara dulu semukaddimahnya.

SALAT SUNNAH


Siapa yang ketika masuk masjid, ia shalat tahiyyatul masjid, yang sangat disunnahkan Rasul? Yang bahkan Rasul bilang, kalau tidak sempat melakukan salat sunnah tahiyyatul masjid, gantilah dengan membaca jantungnya zikir 3x; subhânallâh, walhamdulillâh, wa lâ ilâha illallâh, wallâhu akbar 3x. Atau jangan-jangan kita jarang ke masjid, dan tidak mengetahui adanya salat sunnah tahiyyatul masjid?


Saudaraku, salat berjamaah, dan salat di masjid, adalah kegemarannya Rasul, kesukaannya Rasul. Tidakkah kita tergerak untuk juga salat berjamaah dan shalat di masjid, untuk juga menunjukkan bahwa kita mencintai Rasul dan mau mengikuti petunjuknya Rasul?

BANGUN DI TEMPAT YANG BERBEDA

Kuliah Pagi
☕️☕️☕️☕️☕️

BANGUN DI TEMPAT YANG BERBEDA

TIDUR adalah sesuatu yang amat istimewa. Kita begitu akrab dengan istilah ini. Tanya kepada siapapun di muka bumi ini, adakah yang tahan tidak memejamkan mata sepanjang waktu? Tidak ada. Semua manusia butuh tidur untuk mengistirahatkan mata dan mengistirahatkan badan.


“Dialah yang menjadikan untukmu malam  pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangun berusaha.” (al Furqân: 47).

Tidur ada juga yang mengatakan merupakan bagian dari proses penyegaran jiwa. Sebegitu dekatnya kita dengan tidur, membuat kita lantas menyangka dan yakin bahwa di ujung tidur besok kita pasti bisa bangun kembali, dan segera memulai aktifitas keseharian. Tanya saja diri kita sendiri. Niscaya kita pun punya keyakinan yang sama.

Jadi Muslim Kudu Baik

                                                                                            

Ga muslim aja kudu baik. Apalagi jadi muslim, ya mestinya kudu tambah baik. Dan saya yakin masih buanyak yang baik. Buanget-buanget. Jangan menafikan juga. Bila ada yang salah menilai Islam dan Muslim, ga usah sewot dan marah. Tapi ga perlu membuktikan apapun kepada mereka. Sebab berbuat baik, kudu ikhlas.


Islam itu beauty buanget-buanget. Saya puas, ridho, seneng, menjadi muslim. Ga apa-apa bila ada yang menghujat Islam dan Muslim, sebab barangkali ga tau aja. Ditambah lagi, perilaku sebagian muslim. Walau harusnya adil juga, bahwa kejahatan, keburukan, adalah juga dilakukan sama yang lain.

Kenapa jika muslim jelek, langsung keliatan? Sebab jumlahnya banyak. Jadi langsung keliatan. Ditambah dengan ada yang mem-publish. Ya tambah keliatan. Tapi Allah berfirman, laa takhof walaa tahzan. Ga usah kebanyakan takut dan khawatir. Happy aja. Berbuat aja yang terbaik. Lillaahi ta’aalaa tapi.

Antara Azan dan Iqomah

Antara Azan dan Iqomah

Untuk berdoa, selain di 5 shalat fardhu, dhuha, dan di habis tahajjud, coba jajal di antara azan dan iqomah. Karenanya kejar yang bener waktu mustajab ini.


Doyanin ke masjid sebelom azan. Supaya dapat waktu mustajab antara azan dan iqomah.

Kepada pengurus masjid, hendaknya memberi waktu yang cukup untuk jamaah berdoa, dan ajarkan untuk memanfaatkan waktu bener untuk berdoa di antara azan dan iqomah ini.