Senin, 31 Agustus 2015

27 Pengosongan Jiwa

27 Pengosongan Jiwa
Majalah Tarbawi Edisi 235 Th. 12 Ramadhan-Syawal  1431 H, 23 September  2010 M

Datanglah kepada teks dengan pikiran dan jiwa yang kosong. Itulah jalannya. Jika keangkuhan adalah kendalanya, maka jauh sebelum manusia mendatangi teks mereka harus terlebih dahulu belajar tentang kerendahan diri. Hanya dengan begitu teks menemukan tempatnya yang terhormat dalam jiwa kita. Dan hanya ketika ia menjadi terhormat maka ia akan dipandang utuh dan apa adanya.
Kerendahan hati sejatinya merupakan penampakan akhir dari iman. Sebab iman melahirkan pengakuan. Pengakuan membuahkan kepasrahan. Kepasrahan menampak dalam ketundukan. Ketundukan mengejawantah dalam kerendahan hati. Jadi begitu kita menerima keabsahan teks dan keabsahan pembawa teks, kita menyiapkan jiwa kita untuk menerima semua makna yang mencerahkan di balik teks tersebut.

19 Penutup Nubuwwah


Majalah Tarbawi Edisi 224 Th. 11 Rabiul Akhir 1431 H/ 25 Maret  2010 M

Umar marah besar. “Siapa yang mengatakan Muhammad sudah mati”, katanya saat mendengar kematian itu, “niscaya akan ku penggal lehernya”. Ali terdiam tidak sanggup bicara, Ustman tergagap tidak sanggup berkata. Hanya Abu Bakar yang masuk membuka kafan yang menutupi tubuh Muhammad. Setelah melihat wajahnya, Abu Bakar lantas mencium keningnya lalu berkata:”Alangkah baiknya kamu saat hidup dan saat wafat”. Setelah keluarlah beliau sambil berkata:”Siapa yang menyembah Muhammad, maka kini Muhammad sudah mati. Dan siapa yang Menyembah Allah, sesungguhnya Allah Maha Hidup dan tak akan mati”.

Alangkah bahagianya diriku

Aslkm wr.wb, ikhwah Fillah, berikut kiriman dari DR.H.Hidayat Nur Wahid, MA
Alangkah bahagianya diriku. saya mendapatkan kiriman dari seorang sahabat nun jauh di sana..
Seorang sahabat yang sekarang sedang sibuk menjadi menteri urusan Islam di negaranya.
Namun, kesibukannya tidak menjadikannya lupa kepada diriku yang jauh darinya di sini.
Tidak lupa untuk memberi nasihat yang sangat luar biasa ini.
Saya pun meneruskan nasihatnya, agar diri yang lemah ini pun mendapatkan bagian dari kebaikan meneruskan nasihat kebaikan
Semoga bermanfaat…
Selamat menyimak
عِبَادَةٌ غَالِيَةٌ عِنْدَ اللهِ، قَلِيْلَةُ الْوُجُوْدِ بَيْنَ النَّاسِ ..
Ibadah yang sangat bernilai di sisi Allah SWT, sayangnya, keberadaannya ditengah manusia sangat sedikit

Nasib Ustaz


*****
Rajin ngaji, wajar kan pekerjaannya. 
Rajin hobi, iiih..ustaz kok gaul.
Ustaz kaya, kok guru agama gak sederhana. 
Ustaz miskin, kasian ya ..habiis kerjaannya jualan qulhu.
Ustaz pake Mercy, Subhanallah..kok segitunya. Pasti amplopnya mahal. 
Ustaz jalan kaki, ...ustaz itu harus maju. Ini bukan zaman batu.
Ustaz pake gadget, ...weleh weleh...ngajinya sama syaikh google. 
Ustaz pake hp jadul....waah gak updet nih ustaz. Gak gaooool.
Ustaz bertarif. Agama kok diperjualbelikan..gak ada ikhlasnya. 
Ustaz gak bertarif. Jangan nikah sama ustaz ya...gak jelas pengasilannya.
Ustaz poligami. Heeuuh..sebel..sebel...Sunnah yang lain aja belum dijalani. Gak setia. Menyakiti istri..terlaluuuu...
Ustaz setia satu istri. Ustaz tolonglah...rasakan penderitaan wanita yang menjanda atau wanita perawan tua.
Jangan sampai ustaz dihinakan. Pezina dimuliakan. 
Pendusta diberi jabatan. Orang mulia disingkirkan.
Pasted Form: Laman facebook ust. Nandang Burhanudin https://www.facebook.com/aufainternational
06 Agustus  2015


Islam Nusantara dan Kejahatan Transnasional


By: Nandang Burhanudin 
****
Sedari awal kita patut menolak, pengkotakan Islam berdasarkan jazirah, suku, geopolitik, ataupun kebangsaan. Nama-nama seperti Timur Tengah, Balkan, Asia Tengah, dan seterusnya hanyalah rekayasa penjajah untuk membumihanguskan Islam dari peredaran.
Termasuk salah satunya, sebutan Islam Nusantara. Jika muslim yang berada di nusantara itu berbeda dengan muslim yang di jazirah Arab atau Timur Tengah. Itu adalah fakta dan bagian dari kekayaan umat Islam sendiri. Namun jika yang dimaksudkan Islam Nusantara adalah antitesis dari Islam Arab dengan lebih spesifik Islam yang bersumber dari kemurnian Al-Quran dan Sunnah, maka wajib ditolak.

70 Tahun Merdeka, Indonesia Tiada


By: Nandang BUrhanudin

****
Para pendiri dan pahlawan negeri ini, bisa jadi tengah menangis melihat negara yang dimerdekakan dengan darah dan air mata, kini tunduk pada kepentingan penjajah. 70 tahun merdeka, rakyat makin bodoh dan mudah dibodohi. Kekayaan alam diserahkan tanpa perlawanan, atas nama ketidakmampuan. Jika zaman penjajahan, rakyat dipaksa kerja rodi atau romusha. Pun mereka harus membayar upeti, kini hal yang sama terjadi. Rakyat diperas dengan pajak yang semakin mencekik leher. Sementara penggunaan pajak, tak pernah dirasakan.

8 Bulan Berkuasa, Jokowi Jadikan Indonesia Makin Hebat


 by: Nandang Burhanudin

Belum setahun pemerintahan Jokowi sdh mengalami kontraksi ekonomi, pertumbuhan turun, target pajak dan pembangunan tak tercapai. Ekonomi melesu. Angka pengangguran melonjak tajam. DKI Jakarta saja ekonomi anjlok ke titik terendah dari sebelumnya rata-rata 6.8% di masa Gubernur Foke.

Padahal tdk ada gejolak ekonomi dunia yg signifikan mempengaruhi Indonesia dan ASEAN. Tapi ekonomi RI terus melambat hingga di bawah 5%. Meski demikian, ADB berani optimis RI mampu genjot ekonomi di atas 5%. Terutama karena faktor RRC yg katanya komit bantu RI all out.

Hari Penyesalan Terlambat Datang


By: Nandang Burhanudin 
****
Di Mesir, setelah 2 tahun era kudeta. As-Sisi sang jenderal kudeta mengakui terang-terangan, bahwa kudeta terhadap Mursi dilakukan bukan karena "tragedi mati litrik", namun lebih disebabkan politik Mursi yang sangat kental upaya untuk mengubah ideologi Mesir menjadi Islamis. (Pidato As-Sisi di hadapan Kanselir Jerman dan wawancara TV)
Kini, Nabiel Fahmi, Menlu Mesir bersama Jhon Kery, Menlu AS mengakui, kudeta terhadap Mursi bukan dikarenakan kapasitas dan ketidakmampuan Mursi. Masalah kemampuan, kami bisa menunggunya hingga masa kekuasaannya selesai. Namun kudeta dilakukan, karena Mursi terlalu bersemangat mengubah Mesir ke arah yang lebih Islami. (Jumpa Press sang Menlu bersama Menlu AS)
Lalu bagaimana dengan sikap Salafy Mesir, juga sikap Amir HT yang sedari awal menuduh Mursi tidak mendukung syariah dan menolak Sunnah. Apakah ada penyesalan itu?

Jokowi dan Kehinaan Bangsa


Catatan Mengikuti Indonesia - Turkey Bisnis Forum 2015:
******

1. Delegasi Turkey adalah delegasi yang sangat siap menjadi pemimpin dunia, mereka sangat menghormati tamu dan siapapun yang ditemui.
2. Jam 9.17 ketika saya sampai di Hotel tempat pertemuan (acara pukul 10.00 wib), paspampres, Pasukan Gegana sudah menjaga ketat disetiap sudut hotel diperhelatan Bisnis Forum tsb.
3. Menarik, mobil kepresidenan Turkey sudah berada di depan hotel, lengkap dengan atribut kenegaraannya. Dimungkin Erdogan sudah stanby sedari tadi di tempat acara.

Erdogan, Majulah Jangan Gentar


*****
Karena Mursi telah menjadi masa lalu, kata Syabab HT, maka target penghancuran selanjutnya adalah Erdogan. Di kalangan umat Islam, kampanye hitam terhadap Erdogan dilakukan HT dan penganut Syiah.
Alhamdulillah. Atas izin Allah, Erdogan bisa membawa Turki tetap "utuh". Di saat gempuran luar dalam. Di tengah himpitan krisis ekonomi dan konflik perang saudara yang melumat negara-negara tetangga,