Kamis, 07 Mei 2015

Syariat Islam yang Ditakutkan


By: Nandang Burhanudin
*****
Semua mengakui Islam adalah din rahmat bagi semesta alam. Tidak satupun ajaran Islam melainkan menjadi way of life bagi siapapun yang mengikutinya. Benua Eropa dan Amerika maju berkat Islam. Sedangkan dunia Arab binasa, karena jauh dari Islam.

Lantas Islam seperti apa yang menakutkan Yahudi-Kristen dan blok kekufuran? Apakah Islam yang berkibar hanya di bendera, warna, atau terimplementasi dalam hukuman hudud? Sama sekali bukan. Yahudi, Kristen, dan blok kafir tidak takut dengan semua itu. Sama halnya merekapun tidak takut dengan teriakan takbir, yang toa dan loud speakernya masih made in luar baik Asing maupun Aseng.

Ternyata oh ternyata, musuh-musuh Islam sangat takut dengan umat Islam yaitu saat syariat Islam terimplementasi dalam 3 hal:

1. Kemandirian persenjataan untuk pertahanan dan ekspansi dakwah.
Turki Utsmani atas nama Khalifah selama 300 tahun berhasil melarang lalu lintas laut Mideterania dari kapal-kapal menuju benua Eropa dan Amerika. Waktu itu tak ada yang berani menentang kebijakan Utsmani, seiring kemajuan Utsmani yang sukses membangun kemandirian alutsista.

Bandingkan dengan kita sekarang. Tidak ada satupun negara, melainkan sangat tergantung dengan Asing dan Aseng dalam hal persenjataan. Uniknya, para aktivis gerakan Islam hanya sibuk berdalih, "Kita punya Allah." Lupa bahwa Allah telah memerintahkan umatnya untuk mempersenjatai diri dan melakukan persiapan-persiapan. Anehnya, ayat ini dilaksanakan blok kekufuran dengan melakukan riset teknologi.

2. Kemandirian pangan dan logistik dalam negeri.
Ayat-ayat AlQuran, Sunna Rasul, dan thoriqoh perjuangan Rasul selalu memperhatikan sisi kemandirian logistik. Pengusaha-pengusaha era sahabat hingga tabiin, menjadi tulang punggung kemajuan perjuangan Islam. Thoriqoh perjuangan Rasul sejak awal didukung pengusaha sukses bernama Siti Khadijah.

Fakta tak terbantahkan, saat 3 tahun lebih dikucilkan dan diembargo kafir Quraisy, harta Siti Khadijah pun menjadi penyelamat perjuangan baginda. Demikian stabilitas logistik sangat diutamakan. Rasul pula yang memprakarsai penguasaan lahan pertanian dan sentral bisnis di Madinah yang dikuasai Yahudi. Hingga saat Yahudi melakukan makar. Islam berjaya mengusir mereka.

Bandingkan dengan kita saat ini? Teriakan takbir saat demo, tak berhasil membeli saham satu pun supermarket. Malah teriakan kita di konferensi tak berpengaruh pada penciptaan industri pangan. Justru baliho, majalah, spanduk, hingga asesoris semuanya disuplai pihak yang selama ini dituduh sebagai blok kekufuran.

3. Kemandirian dalam industri obat dan kesehatan.
Nabi bersabda. Setiap penyakit ada obatnya. Namun sayang, industri obat dan alat kesehatan dikuasai lagi oleh blok kekufuran. Kita hanya teriak-teriak masalah halal haram. Tapi tak pernah beranjak melakukan riset untuk meneliti penyakit dan memproduksi obatnya. Sehingga praktik-praktik penyembuhan didominasi blok kekufuran dari mulai perdukunan hingga dukun modern.

Dulu seorang Shalahuddin AlAyyubi mampu menaklukkan Richard si Hati Singa. Karena selain panglima dan amirul mukminin di medan tempur, AlAyyubi seorang yang paham tentang anatomi tubuh. Bandingkn dengan kita saat ini. Teriakan kita mengkafirkan. Tapi obat dan perawatan kita percayakan pada blok kekufuran.

Jadi kawan. Syariat Islam bukan monopoli para ustadz, kiai, lulusan Timur Tengah. Tapi syariat Islam adalah kebersatuan ilmu dan aturan hidup yang bisa memerdekakan manusia dari penghambaan kepada manusia menuju penghambaan mutlak kepada Allah semata. Jangn terripu dengan seruan syariat Islam yang hanya di tataran cangkang tanpa isi. Sebab sejatinya mereka diperintahkan blok kekufuran untuk memalingkan umat Islam dari kemandirian alutsista, logistik, dan obat. Semoga kita paham.
Pasted Form: Laman facebook ust. Nandang Burhanudin https://www.facebook.com/aufainternational
07 Mei 2015


Tidak ada komentar:

Posting Komentar