[Forwarded
from Sahabat Ayah]
Setiap orang
mungkin akan memiliki argumentasi yang berbeda soal konsep jodoh… Dipilih
ataukah memilih…
Bahkan dalam
sebuah seminar berjudul Jodoh: Dipilih atau Memilih? yang diadakan oleh
Universitas Indonesia pada tanggal 17
Juli 2013. dengan mengundang pembicara , sekaligus penulis favoritku Ustad
Salim A Fillah terdapat beberapa point yang dapat menjadi ilmu baru untuk para
jomblowan dan jomblowati yang haus akan ilmu perjodohan dan perhatian… termasuk
kamu.. yah kan..buktinya q bisa sampe ke halaman ini…
Nah
loh?ketauan kan…=p Le’s Check it Out…!!!
1⃣Pertama
Satu hal
yang seringkali dilupakan oleh banyak wanita adalah bahwa kemuliaan wanita
tidak bergantung pada laki-laki yang mendampinginya.
Tahu
darimana? Allah meletakkan nama dua wanita mulia dalam Al Quran, Maryam dan
Asiyah. Kita tahu, Maryam adalah wanita suci yang tidak memiliki suami, dan
Asiyah adalah istri dari manusia yang sangat durhaka, Firaun. Apakah status itu
mengurangi kemuliaan mereka?
No!
Itulah
mengapa, bagi wanita di zaman Rasulullah dulu, yang terpenting bukan mendapat jodoh
di dunia atau tidak, melainkan bagaimana memperoleh kemuliaan di sisi Allah.
2⃣Kedua
Bicara jodoh
adalah bicara tentang hal yang jauh: akhirat, surga, ridha Allah, bukan
semata-mata dunia.
3⃣Ketiga
Jodoh itu
sudah tertulis. Tidak akan tertukar. Yang kemudian menjadi ujian bagi kita
adalah bagaimana cara menjemputnya. Beda cara, beda rasa. Dan tentu saja, beda
keberkahannya.
4⃣Keempat
Dalam hal
rezeki, urusan kita adalah bekerja. Soal Allah mau meletakkan rezeki itu
dimana, itu terserah Allah. Begitupun jodoh, urusan kita adalah ikhtiar. Soal
Allah mau mempertemukan dimana, itu terserah Allah.
5⃣Kelima
Cara Allah
memberi jodoh tergantung cara kita menjemputnya. Satu hal yang Allah janjikan,
bahwa yang baik untuk yang baik.
Maka,
mengupayakan kebaikan diri adalah hal utama dalam ikhtiar menjemput jodoh.
6⃣Keenam
Dalam urusan
jodoh, ta’aruf adalah proses seumur hidup.
Rumus
terpenting: jangan berekspektasi berlebihan dan jangan merasa sudah sangat mengenal
sehingga berhak menafsirkan perilaku pasangan.
7⃣Ketujuh
Salah satu
cara efektif mengenali calon pasangan yang baik adalah melihat interaksinya
dengan empat pihak, yakni Allah, ibunya, teman sebayanya, dan anak-anak.
8⃣Kedelapan
Seperti apa
bentuk ikhtiar wanita?
1. Meminta
kepada walinya, sebab merekalah yang punya kewajiban menikahkan.
2. Meminta
bantuan perantara, misal guru,teman, dll. Tapi pastikan perantara ini tidak
memiliki kepentingan tertentu yang menyebabkannya tidak objektif.
3. Menawarkan
diri secara langsung. Hal ini tidak dilarang oleh syariat. Bisa dilakukan
dengan menemuinya langsung atau melalui surat dengan tulisan tangan.
Konsekuensi
satu: Ditolak.
*Tapi itu
lebih baik daripada digantung.*
9⃣Kesembilan
Bagaimana
jika ada pria yang datang pada wanita, menyatakan rasa suka, tapi meminta
ditunggu dua atau tiga tahun lagi? Perlukah menunggu?
Sabar itu
memang tidak ada batasnya. Tapi ada banyak pilihan sabar.Silakan pilih. Mau
sabar menunggu, atau sabar dalam merelakannya.
Satu hal
yang pasti, tidak ada jaminan dua tiga tahun lagi dia masih hidup. Pun tidak
ada jaminan kita bisa menuntut jika dia melanggar janjinya, kecuali dia mau
menuliskan janjinya dengan tinta hitam diatas kertas putih bermaterai.
🔟Kesepuluh
Bagaimana
jika ada pria yang jauh dari gambaran ideal seorang pangeran tapi shalih datang
melamar? Bolehkah ditolak?
Tanyakan
pada hatimu:
Mana
diantara semua faktor itu yang paling mungkin membawamu dan keluargamu ke
syurga?
-Gisthi
Gandari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar