Kampoeng
Ramadhan
RENYAH DI
LUAR, SYAHDU DI DALAM
@salimafillah
Kalau
Ramadhan terbayang sebagai waktunya untuk lemas dan malas; betapa malunya kita
pada Rasulullah dan para Salafush Shalih sebab sungguh justru Ramadhan mereka
dipenuhi nyala ruh perjuangan yang semarak.
Dari Badar
hingga 'Ain Jalut, dari Fathu Makkah hingga Proklamasi Kemerdekaan RI; Ramadhan
menjadi latar yang berseri.
Jihad
Ramadhan selalu dihakikati dua sisi; gempita penuh semangat di luar dan
sekaligus penuh kekhusyukan dan kesyahduan di dalam. Kampoeng Ramadhan
Jogokariyan tertatih mencoba menghadirkannya dalam kegiatan-kegiatan yang
saling menyuburkan syiar itu.
Maka Pasar
Sore dengan lebih dari 250 pedagangnya menggairahkan semangat berkarya warga
kampung; tapi 1200-1500 porsi makan berbuka yang dimasak bergilir ibu-ibu
dasawisma dan disajikan dengan piring agar menyedikitkan sampah dan
mengguyubkan cuci piringnya semoga menjadi hidangan ifthar yang menautkan
ukhuwah imaniyah.
Maka
warna-warni street decoration menghiasi jalanannya, disertai berbagi kegiatan
yang terasa kreativitas kemudaannya; namun Imam Tarawih dari negeri jihad
Palestina yang khusus dihadirkan semoga terus mengobarkan cita kesyahidan dalam
tilawah merdunya.
"..Dan
supaya kalian sempurnakan bilangan puasa itu, dan supaya kalian maha besarkan
Allah atas hidayahNya bagi kalian, serta agar kalian bersyukur kepadaNya."
(QS Al Baqarah: 185)
Pertanyaannya
adalah, "Yakin nggak pengin ke Jogja? Yakin mau melewatkan keseruan
Kampoeng Ramadhan Jogokariyan ke-12?"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar