Selasa, 14 April 2015

Balada Cinta di Tengah Gelegar



By: Nandang Burhanudin 


Sehabis Ashar, hujan deras menggelegar.
Hingga Maghrib, mati lampu tak ada sinar. 
Kami sekeluarga, berkumpul dalam hingar. 
Azan Maghrib, nyaris tak terdengar. 
Pulang dari masjid, kembali tiduran di atas tikar.


Indahnya sore itu tilawah Al-Qur'an sangat cetar. 
Al-Qur'an membuat hati tetap berbinar. 
Melupakan problem negara yang hingar bingar. 
Satu sama lain bersemangat berbagi kabar. 
Terutama soal cita-cita masa depan yang berkibar.

Anak pertama, lanjut sekolah di Ma'had Al-Azhar. 
Anak kedua, lanjut sekolah Turki penuh sabar. 
Anak ketiga, mengasah diri penuh tegar. 
Tak lupa, kami saling setor hapalan dengan suara menggelegar.
Setoran At-Taubah, Adzaariyat, hingga Al-Qamar.

Betapa nikmat Allah teramat besar. 
Pada hamba penuh dosa dan jarang istighfar. 
Allah tutupi dosa-dosa dan karuniakan nikmat tak tertukar. 
Menanti hari kelahiran bayi yang segar, bugar, pintar. 
Lalu esok mengantar anak kami terbang ke negeri belukar.

Ya Allah, karuniakan umur panjang dalam ketaatan berakar. 
Kumpulkan kami dalam istiqamah yang memancarkan sonar. 
Gelombang kebajikan generasi pejuang dalam benar. 
Generasi Al-Qur'an, pembangkit peradaban besar. 
Menggelorakan takbir menggelegar, Allahu Akbar.

Pasted Form: Laman facebook ust. Nandang Burhanudin https://www.facebook.com/aufainternational
12 April 2015


Tidak ada komentar:

Posting Komentar