Senin, 20 April 2015

King Salman, Kusampaikan Surat Harapan


By: Nandang Burhanudin 

Betapa saya sangat menghormati sepenuh jiwa atas kepemimpinan Tuan. Sosok terhormat, hafizh Al-Qur'an, dan memiliki kepribadian. Membandingkan Tuan dengan saya, jelas seperti mutiara dengan batu akik Cisurupan. Saya bukan siapa-siapa, semua orang tahu. Malah pendukung Tuan menyebut saya sebagai antek Syiah, kapasistas ilmu 3 liter, pencari sensasi, Ikhwan HT, sesat, dan kata-kata yang tak pantas diungkapkan pengklaim Manhaj Salaf.
Saya hanya sekedar mengingatkan, fadzakkir fainnadz dzikraa tanfa'ul mu'minin. Di depan Tuan, bahaya Zionis-Salibis-Syiah terbentang. Saya yakin Tuan orang hebat, tajam pemikiran. Hanya sebagai orang kecil, saya sedikit menanyakan yang tak perlu jawaban:

1. Mengapa Saudi Arabia dan Majlis Kerjasama Teluk membiarkan Syiah Hautsi menguasai Yaman di awal kemunculannya?
2. Mengapa Saudi Arabia dan Majlis Kerjasama Teluk juga dulu yang mengobati dan melakuan 8 kali operasi terhadap Presiden Abdullah Shalih, yang kini dijuluki diktator?
3. Mengapa Saudi mendukung revolusi terjadi di Syiria, tapi mengapa menolak revolusi di Mesir lantas menjadi donatur kudeta di Mesir? Saat itu Saudi pecah kongsi dengan Qatar dan Turki?
4. Mengapa Saudi Arabia menyerukan untuk mempertahankan penguasa legitimate di Yaman, tapi mengingkari penguasa terpilih legitimate di Mesir?
Tuan. Saya hanya mempertanyakan standar ganda yang Tuan lakukan? Percayalah, saya bukan Hizbut Tahrir, bukan Ikhwanul Muslimin, bukan Jamaah Muslimin, bukan Jamaah Tabligh, bukan pula Salafy. Saya hanyalah manusia penuh dosa, yang memiliki ghirah agar Saudi Arabia di bawah kendali Tuan menjadi panutan dunia Islam.
Sebagai muslim, wajar bukan bila saya berharap:
1. Tuan King Salman, selesaikan kasus As-Sisi di Mesir. Hentikan bantuan ekonomi dan militer. Batalkan semua proyek. Tuan Salman sudah paham, bahwa As-Sisi yang dibantu naik tahta ternyata kini balik arah, tidak mendukung Tuan dalam perang Ashifatul Hazm di Yaman. As-Sisi dulu mengatakan, "Teluk dan Saudi, bisa kami jaga sedekat dua sisi rel kereta api." Tapi saat Tuan menggempur Yaman. As-Sisi menegaskan, "Militer Mesir hanya untuk Mesir."
2. Tuan King Salman, Tuan pun paham bahwa legiun Ikhwanul Muslimin adalah prajurit yang paling siap menghadapi Syiah dan Yahudi Israel. Saya hanya khawatir, bila suatu hari AS berbalik menghancurkan dinasti Al Saud lalu mendukung Iran sesuai kepentingan Israel Raya, Tuan akan menyesali atas sikap standar ganda.
3. Tuan King Salman, semua paham bahwa kekuatan militer Iran adalah yang ketiga setelah Turki-Israel. Iran memiliki traktat militer dengan Russia dan China. Malah, Iran sudah menjajah 3 pulau milik Emirates Arab, tanpa pernah mampu disentuh dengan satu kalimat pun. Tuan King Salman pun paham, dua pulau milik Saudi Arabia sejak 1973 dijajah oleh Israel. Maka memperbaiki hubungan dengan rakyat Timur Tengah, harus menjadi inti perjuangan Tuan King Salman.
Saya sangat yakin, perang di negara-negara Arab hanya merugikan bangsa Arab dan umat Islam sendiri. Dialog, musyawarah, dan rekonsliasi jalan terbaik. Sebab saya ingat, perang Teluk I dan II pun ternyata tak lepas dari "rayuan maut" AS. Saddam dulu bertempur melawan Iran 8 tahun lamanya. Tapi dirayu Dubes AS untuk menganeksasi Kuwait. Saudi dulu mendukung Saddam Hussein. Lalu menyerbu dan menghancurkan Irak. Kini Irak pun di tangan Syiah.
Oleh karena itu. Jika pun Syiah Houtsi itu pemberontak, bukankah pasukan As-Sha'iqah yang bisa menculik para pemimpinnya untuk menjadi tawanan agar Syiah Houtsi menghentikan pemberontakan? Atau, Tuan King Salman bisa menekan AS, agar menghentikan operasi-operasi intelejen yang membuat suasana Timur Tengah meruncing. Saya yakin Tuan King Salman memiliki kapasitas demikian.
Ini sekedar surat harapan. Kami yang hanya berada di depan komputer, acap mudah tersulut emosional. Malah di antara kami mudah sekali mengeluarkan kata-kata kafir, hanya karena ketidaksamaan sudut pandang. Semoga Tuan King Salman selalu diberkahi Allah Ta'ala.

Pasted Form: Laman facebook ust. Nandang Burhanudin https://www.facebook.com/aufainternational
04 April 2015


Tidak ada komentar:

Posting Komentar