Senin, 20 April 2015

Pemimpin Anomali dan Anomali yang Jadi Pemimpin

Dalam KBBI, makna anomali diartikan ketidaknormalan; penyimpangan dari normal; kelainan. Sedangkan pemimpin memiliki makna: 1. mengetuai atau mengepalai; 2. memandu 3. membimbing; 4. memenangkan suara lebih banyak.
Dunia Islam kini ketinggalan banyak hal dari Israel. Keunggulan Yahudi adalah selalu memiliki standar untuk memberikan suara terbanyak kepada orang yang akan menjadi pemimpin mereka. Salah satu kriterianya, calon pemimpin adalah yang paling berani melakukan pembantaian dan penyerangan brutal terhadap Palestina, tidak peduli dari partai manapun ia berasal.

Nah di dunia Islam, justru yang terpilih adalah pemimpin yang paling rendah kualitas dan kapasitas personalnya. Tidak memiliki pengalaman atau strategi negeri-negeri Muslim masa depan. Para pemimpin di dunia Islam justru hasil rekayasa penjajah Barat. Selalu ditampilkan pemimpin yang lebih buruk dari pemimpin sebelumnya.
Jadi pemimpin anomali adalah pemimpin yang dipilih suara terbanyak, mampu menjadi pemandu, pembimbing, menuju negara yang berkeadilan dan berkemakmuran, terlepas dari partai apapun yang terpenting parpol yang resmi, ada wujudnya, dan calon pemimpin adalah yang terukur integritas dan kapasitasnya.
Sebut saja Bu Risma, walikota Surabaya. Bagi saya, Bu Risma adalah pemimpin anomali. Dicalonkan PDIP, berjilbab, dan memiliki kebijakan yang anomali untuk saat ini: pro terhadap susila, moralitas, dan tentunya peduli wong cilik. Lain halnya dengan Jokowi. Digadang-gadang maskot wong cilik nan sederhana. Tapi ternyata menjadi komprador wong licik, dan tentunya boneka petugas partai.
Maka wajar, rakyat Indonesia harus memupus harapan Indonesia bisa mulus memimpin di era MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) 2015, atau AFTA, dan WTO. Jika Israel menjelang Pemilu Maret 2015 siap-siap memilih pemimpin paling garang terhadap Muslim Palestina. Maka nasib Muslim Indonesia justru dipimpin tipe anomali yang jadi pemimpin. Ya ujung-ujungnya, Indonesia akan terus menjadi negara anomali, bukan pada positif tapi negatif. Bisa jadi peringatan Indonesia Raya 2015, akan diubah menjadi Indonesia Hancur!

Pasted Form: Laman facebook ust. Nandang Burhanudin https://www.facebook.com/aufainternational
14 Februari 2015



Tidak ada komentar:

Posting Komentar