Rabu, 27 Mei 2015

Kondom Koruptor


****
Kondom. Saya tak tahu apa itu kondom. Ada yang bilang, kondom adalah pengaman.

Betul juga, pengaman dari terbongkarnya matarantai korupsi yang melibatkan para petinggi 1 dan 2 di negeri ini.

Ada yang berteori, kondom adalah alat untuk memperlama. Ya saya pun setuju. Dengan kondom, para pejabat korup dapat memperlama daya tahan korupsinya hingga 7 turunan. Seandainya bisa, kondom yang digunakan awet berpuluh tahun. Hingga rakyat Indonesia melupakan setiap detail kasusnya.

Ada lagi yang mengatakan, kondom adalah alat menjaga tetap steril. Ya, saya tak berani membantahnya. Dengan kondom, semua lingkaran telah "diamankan". Tak ada celah bagi "kuman-kuman" atau "virus-virus" untuk menyusup.

Wah prinsipnya, kondom sangat bermanfaat bagi koruptor. Apalagi kondomnya aparat-aparat berpangkat dan pejabat-pejabat hebat. Tanpa kondom, jangan coba-coba berani! Baru tertuduh berzina saja bisa dipenjarakan 18 tahun lhoooo .....!!

Perhatikan yang punya kondom. Aman bukan? Buktinya Pak Boed, Nenek Mega, Om Jok, Aki Ahok, Mbok Sri, Mas AU, Om AM, dan ribuan koruptor lainnya tetap aman dan higienis dalam menjalankan korupsinya. Karena kondom itulah, mereka berprinsip, "Berani kotor itu hebaat!"
(Tulisan lama, 3 Desember 2013)

Setelah Jokowi jadi presiden. Saya bingung, kondom jenis apakah yang ia gunakan. Kondom yang tentunya sangat elastis. Aparat penegak hukum sakan sangat mandul dan tak berdaya. Sebab mereka sudah biasa dihadiahi kondom sebenarnya.
Pasted Form: Laman facebook ust. Nandang Burhanudin https://www.facebook.com/aufainternational
22 Mei 2015


Tidak ada komentar:

Posting Komentar