Senin, 17 Juli 2017

Perjalanan Rezeki

INSPIRASI DARI SEBELAH

Perjalanan Rezeki


Kisah pertama
Bengkel motor kecil milik Yono belakangan ini sepi pelanggan. Secara logika, penyebabnya bisa jadi karena kalah bersaing. Sejak dibukanya bengkel suku cadang resmi yang besar sekitar 200 meter dari bengkelnya, pendapatannya menurun drastis. Begitu menurut logika. Awalnya Yono tak ingin berpikir demikian, karena baginya itu sama saja dengan menyalahkan takdir atas rezeki. Namun kondisi bengkel yang sepi pengunjung, lama-lama membuatnya galau. Dua hari kemarin, bahkan tak satu pun pengunjung datang. Akhirnya Yono membatin, bahwa jika sampai akhir pekan tak ada pengunjung sama sekali, maka ia terpaksa akan menutup bengkel dan berikhtiar membuka usaha lainnya. Meski sejujurnya, ia sendiri tak tahu usaha di bidang apa lagi yang dikuasainya selain memperbaiki mesin motor. ya apa boleh buat, demi dapur yang tetap ngebul.


Kisah kedua
Leni adalah seorang ibu rumahtangga yang memiliki bisnis online agen kerudung merk terkenal. Usahanya terbilang maju. Sejak dimulai setahun yang lalu, kini reseller nya sudah dua puluhan. Suatu hari ia menerima order dari seorang reseller senilai lima juta rupiah. Jumlah yang terbilang besar untuk satu kali transaksi dari reseller. Maka Leni pun menyiapkan barang yang diorder dan membungkusnya dengan rapi, meski sang reseller belum mentransfer. Barang siap kirim deh pokoknya. Supaya tidak kehabisan stok, Leni kulakan kembali kerudung lebih awal pada produsen.

Kisah ketiga
Winda sedang berbunga-bunga. Pasalnya ia merasa menemukan pangsa pasar baru yang prospektif untuk berjualan kerudung, yaitu sekolah Nana--puterinya. Para orangtua siswa di sekolah tersebut sebagian besar menyukai model dan motif kerudung yang dijual oleh Winda. Pertama kali ia jualan, kerudungnya laku 40pcs. Sebulan kemudian, pesanan ada lagi, bahkan kali ini bertambah jadi sekitar 60pcs. Dengan semangat Winda mencatat semua pesanan tersebut dan order ke agen. Betapa senang Winda saat diberitahu bahwa semua model dan motif yang dipesannya available dan siap dikirimkan. Maka pagi itu, dengan semangat ia memacu motornya menuju ATM terdekat.

Qadarullah, sebuah motor berkecepatan tinggi menabrak motor milik Winda. Pelakunya tabrak lari. Winda yang tak sadarkan diri di jalanan, ditolong oleh beberapa orang. Dibawa ke sebuah kios di sisi jalan. Ada orang yang dengan sigap mengejar pengemudi ugal-ugalan tersebut, ada yg sibuk memaki, ada pula ibu pemilik kios yang memijiti Winda dan memberinya kayuputih.

Winda akhirnya sadar. Tak ada luka parah yang dideritanya, Alhamdulillah. Ia hanya merasa pusing dan pegal akibat beberapa memar. Namun masih bisa berjalan. Lain halnya dengan motornya yang rusak parah. Orang yang membantu mengejar pelaku tabrak lari pun kembali dengan tangan kosong.

Ibu pemilik kios menyarankan Winda untuk tetap memeriksakan lukanya ke Puskesmas terdekat. Ia menawarkan untuk mengantar Winda dg motor milik anaknya dan menyuruh agar Winda menaruh motornya di bengkel milik Yono yang terletak di sebelah kiosnya. Winda menuruti saran tersebut.

Pendek cerita..
Uang sejumlah lima juta yang sedianya akan dibayarkan oleh winda pada leni, kini terbagi ke Puskesmas, tukang urut, dan bengkel milik Yono. Nyaris tak bersisa.
Leni--yang terlambat mendapat kabar, sempat marah-marah karena mengira Winda PHP. Belakangan saat ia tahu kondisi Winda yang sesungguhnya serta penyebab batalnya orderan, Leni akhirnya bisa menerima pembatalan tersebut.
Sementara Yono.. Alhamdulillah, bengkelnya tak jadi tutup, karena ia mendapat order memperbaiki motor Winda.
Mengetahui musibah yang menimpa Winda, maka ibu-ibu wali murid di sekolah anaknya, sepakat untuk membayar di muka untuk pembelian kerudung mereka. Hingga akhirnya Winda pun bisa tetap memesan kerudung pada Leni.
*

Rezeki..
Seringkali datang dari arah yang tidak terduga. Kadang cepat, kadang seolah lama. Yang sepertinya sudah di depan mata, acapkali meleset. Sebaliknya, ada juga yang semalam tak ada tanda-tanda, paginya ia datang menyerbu.

Rezeki..
Yakinlah bahwa ia akan datang tepat pada waktunya. Bahkan meski tak memakai kur ir, ia tak akan salah alamat. Karena pengirimnya adalah Allah yang Maha Tahu tempat tinggal semua umatNya.

Tugas kita hanya mengencangkan ikhtiar dan memantapkan tawakal. :)


#PrithaKhalida

Tidak ada komentar:

Posting Komentar