Sabtu, 22 Juli 2017

Yuk, Belajar Bahasa Dunia

Inspirasi Pagi YM

Yuk, Belajar Bahasa Dunia

Satu hari belajar satu kosakata bahasa Arab. Supaya bisa bahasa Qur’an. Bahasa surga. ODOA untuk Qur’an kan udah. Sekarang, One Day One Arabic.
Semua bahasa bakalan musnah. Ga kepake. Kapan? Saat masuk alam kubur. Apalagi di akhirat sana. Satu-satunya, ya bahasa Arab.

Maka nggak ada salahnya dan bakal banyak manfaatnya jika kawan-kawan, dengan latar belakang apapun, berkenan belajar bahasa Arab. Satu hari satu kosakata per kalimat. Cukup.


Ucapkan misalnya: Terima kasih. Tapi tambahin, “Terima kasih. Syukron. Jazaakumuwllooh.” Syukran = Terima kasih. Dalam arti yang lebih dalam lagi.
Jazaakumuwllooh = semoga Allah membalas kamu. Ahsanal jazaa=dengan balasan yang lebih baik.

Ucapkan, “Bye... Ma’assalaamah.” Ma’assalaamah = Semoga selamat, menyenangkan, ga ada masalah apa-apa. Keren kan bahasa Arab itu? Kerener.
“Good Morning. Shobaahus Suruur. Pagi yang menyenangkan.” Banyak ungkapan dalam bahasa Arab yang juga mengandung doa2dankebaikan.

“Apa kabar? Kef haalukum? Bagaimana keadaan kamu? Alhamdulillaah?” Jawabnya, “Bikheir, shih-hah wa ‘aafiyah. Alhamdulillaah.”
Bikheir = Baik. Tapi baik yang bermakna lahir batin. Shih-hah wa ‘aafiyah. Sehat yang enak dibawa taat dan ibadah.
InsyaaAllah saya bantu kawan-kawan untuk bisa ngakrabin bahasa Arab sehari-hari. Dan siapa aja yang bisa bantu yang lain, bantu ya. Bahasa Qur’an, bahasa surga.
Ucapin, “Morning all…”. Gapapa. Tapi tambahin, “Morning all… Pagi. Assalaamu’alaikum warohmatuwlloohi wabarokaatuh.” Dobel-dobel kerennya dah.
One Day One English. Ok. One Day One Caina. Ok. One Day One Arabic. One Day One Bahasa Dunia dah. It’s Kerenest. Paling keren. Mumtaaz.
2019 mudah-mudahan kita-kita dah bisa minimal 7 bahasa. Aamiin. Satu hari satu percakapan, maka satu 365 percakapan. Lima tahun? Wuih… 1825 percakapan.
Slow but sure. Mahlan mahlan. Laakin, ‘ajiib…
Ucapkan ini ke istri. “Uhibbuki, Yaa Nuuro Qolbii… Saya cinta Kamu, Duhai Cahaya Hatiku.” Sambil ngasih 10 juta. Dijamin istri senyum lebar.
Pelajari bahasa dunia. InsyaaAllah suatu saat bahasa itu dengan izin Allah membawamu ke tempat asalnya. Siapa tau dengan belajar bahasa Qur’an, yakni bahasa Arab, bisa membawamu ke surga. Asal dengan niat ikhlas. Pengen nuntut ilmu karena Allah.
Jangan berpikir kayak the loser ya. Ga demen saya. Dan diskusi ini jgn dibawa ke diskusi negatif. Be positif.
Jangan sampe ada kalimat, “Emangnya kalo bisa bahasa Arab pasti bisa masuk surga?” He he he. Ga begitu. Tapi mempermudah, insyaaAllah iya.

Lagian belajar bahasa lain, insyaaAllah menyenangkan kok. Once, marroh, suatu saat, ketemu orang, dari negeri asal tuh bahasa, wuih… Seneng.
Kalo orang saleh, bertaqwa, masuk kubur, sedangkan dia ga bisa bahasa Arab, gimana? Menurut saya, kejauhan nanyanya.

Let’s talk. Hayya natakallam. That’s all. Haakadzaa. Mulai aja. Start it. Ibda-‘ faqod. ziyaadah insyaaAllah kulla yaum. Bakal nambah tiap hari.

Jangan bawa ke diskusi yang aneh-aneh. Segaris. Senafas. Supaya frekuensinya positif. Okkay? Akiid? Muwaafiq? Agree? Setuju? Sepuluh, he he he.
Kecup keningnya suami… dankatakan… “Habiibiie… ghodan shoum ‘asyuuroo… muwaafiq…? Kekasihku… besok kita puasa asyuro yuk?”

Suami jawab, “Habiibatii… insyaaAllah ana ma’aki filjannah… kekasihku… kalo begitu, aku akan bersamamu di surga…”

Washoltu fi baitii… I have already nyampe-ed at home. Syukron li jamii’i followerii… Makasih buat follower-ku. Follower, followerii, hehehe.

Yang penting dirememberi, yang penting diinget, ketika berbahasa Inggris, Arab, bahasa Indonesia tetap harus dipake. Sebab kita ini orang Indonesia.

Bila ada yang baik dari saya, ambil. Silakan. Bila ada yang kurang baik, tinggal. Ga usah diambil. Saya ga bakalan kecewa. I’m the Woleser. Kalemer.


Pamit dulu. See you. Assalaamu’alaikum warohmatuwlloohi wabarokaatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar