Selasa, 04 Juli 2017

KARYA PENDAHULU

KARYA PENDAHULU
@salimafillah

Sore ini dalam perjalanan menuju Pasuruan guna memenuhi dhawuh dari Ustadz Alil Wafa & Redaksi Majalah Pesantren 'Sidogiri' untuk berbincang tentang kepenulisan bersama para santri, tetiba saya teringat sebuah kisah yang masyhur tentang Kitab Alfiyah Ibnu Malik, senarai nazham berisi kaidah tata bahasa Arab itu.


Seribu bait berlirik menakjubkan dan berrima indah telah tersusun rapi di benak Jamaluddin ibn Malik Al Andalusi, siap untuk dituangkan. Beliaupun menggenggam pena dan menuliskannya hingga sampai pada bait:


و تقتضي رضا بغير سخط
فائقة ألفية ابن معط

Yang berhak atas kerelaan tanpa benci, karyaku ini mengungguli Alfiyahnya Ibnu Mu'thi.

فائقة لها بألف بيت..............

Yang unggul padanya dengan seribu baitnya, ..................

Sampai di sini tetiba bait itu putus. Penanya menggantung, tintanya menetes. Berjenak-jenak lamanya Ibnu Malik tertegun dan merasa akalnya seolah terhisap. Yang semula telah tersusun sempurna, seribu bait itu kini lenyap saat dia mulai mengimlakkan pengantarnya. Berhari-hari terasa gelap.

Salah satu riwayat menyebutkan, suatu malam Ibnu Malik berjumpa dengan Yahya ibn Mu'thi Az Zawawi dalam mimpinya. Ketaksanggupannya melanjutkan nazham itu dijawab oleh Ibnu Mu'thi:


فائقة لها بألف بيت
و الحي قد يغلب ألف ميت

Yang unggul padanya dengan seribu bait, si hidup memang menang jika melawan seribu mayyit.

Ibnu Malik tergeriap bangun dengan kesadaran baru; tak layak baginya merendahkan karya Ibnu Mu'thi karena yang bersangkutan sudah wafat, tak lagi mampu untuk membela diri dan mendebat. Maka dengan penuh keinsyafan digantinya bait itu:

و هو بسبق حائز تفضيلا
مستوجب ثنائي الجميلا

Namun beliau menjadi amat utama kerana lebih dulu berkarya, sungguh terwajib beroleh pujianku yang jelita.

و الله يقضي بهبات وافرة
لي و له في درجات الآخرة

Semoga Allah tetapkan anugrah luas berlimpah, bagiku dan beliau di derajat-derajat akhirah.

Diriwayatkan bahwa sesudahnya, semua bait yang hilang dari benak Ibnu Malik kemudian kembali terhafal dan tertuang dengan amat lancar. Bahkan beberapa kesalahan yang semula tak disadarinya, atas karunia Allah terkoreksi dalam penulisannya.


Inilah yang diajarkan para 'Ulama kepada kita dalam berkarya, "Acknowledgement" sekaligus doa yang baik kepada pendahulu yang karyanya telah membuka jalan. Ya Allah, jadikan kami penerus perjuangan para 'ulama, walau jauh dalam ilmu dan 'amalnya; semoga dekat di sisiMu kerana cinta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar